33
2.1.2 Fraudulent Financial Statement
Fraudulent financial statement dalam arti yang sempit diartikan sebagai
kecurangan dalam laporan keuangan. Dalam arti yang lebih luas diartikan sebagai semacam tindakan kesalahan yang terjadi dalam laporan keuangan secara
disengaja ataupun dengan tidak sengaja memanipulasi penyajian laporan keuangan dengan tujuan tertentu seperti untuk mempertahankan investor yang
telah ada selama ini dan menarik perhatian calon investor baru.
2.1.3 Pressure
Dalam konteks kecurangan dalam laporan keuangan, diartikan sebagai tekanan ataupun dorongan yang menyebabkan seseorang atau sekelompok orang
melakukan fraud, tekanan dan dorongan ini bermacam-macam, ada yang diakrenakan hutang financial leverage, ada yang dikarenakan gaya hidup dan
ada juga yang dikarenakan keserakahan greed. Semua hal ini disebabkan juga karena penghasilan yang tidak mencukupi tuntutan kehidupan, sehingga seseorang
terdorong untuk melakukan kecurangan dalam tindakannya.
2.1.4 Earning Management
Menurut Subramanyam dan Wild 2010, earning management merupakan “Intervensi manajemen dengan sengaja dalam proses penentuan laba, biasanya
untuk memenuhi tujuan pribadi”. Sering kali proses ini mencakup mempercantik laporan keuangan, terutama angka yang paling bawah, yaitu laba. Manajeman
laba dapat berupa komestik, jika manajer memanipulasi akrual yang tidak memiliki konsekuensi arus kas. Manajemen laba juga dapat terlihat nyata, jika
Universitas Sumatera Utara
34
manajer memilih tindakan dengan konsekuensi arus kas dengan tujuan mengubah laba.
Berdasarkan beberapa teori, manajemen laba merupakan tindakan untuk mempercantik penampilan laba dimata pembaca dan pengguna informasi laporan
keuangan. Manajeman laba dapat dilakukan dengan berbagai cara, beberapa manajemen dalam perusahaan melakukan manjemen laba dengan benar-benar
mengubah angka yang ada pada laba yang disajikan dengan mengurangi jumlah pendapatan dan memperbesar jumlah beban. Ada juga manajemen dalam
perusahaan yang melakukan manjeman laba dengan cara yang lebih halus lagi dengan cara mengubah sistem danmetode penilaian persediaan dalam
perusahaan. Perusahaan akan selalu menginginkan agar fluktuasi laba dalam
perusahaan tersebut tidak begitu tajam, salah satu jalan yang ditempuh oleh manajemen adalah melalui perataan laba income smoothing. Langkah terakhir
yang paling besar yang dapat ditempuh mananjemen dalam earning management adalah “Big Bath”. Strategi ini dilakukan dengan penghapusan write-off
sebanyak mungkin pada satu periode. Periode yang dihapuskan biasanya periode yang kinerjanya benar-benar buruk. Sebagian perusahaan sering memilih salah
satu diantara beberapa metode earning management, namun ada beberapa perusahaan yang memilih lebih dari satu metode dalam earning management
tersebut.
Universitas Sumatera Utara
35
Menurut Scott, 2003:377 dalam Kurniawati, 2012 beberapa motivasi yang mendorong manejemen melakukan earning management adalah sebagai
berikut: 1. Motivasi bonus, yaitu manajer akan berusaha mengatur laba bersih
untuk memaksimalkan bonusnya. 2. Motivasi kontrak, berkaitan dengan utang jangka panjang, yaitu manajer
menaikkan laba bersih untuk mengurangi kemungkinan perusahaan mengalami technical default.
3. Motivasi politik, aspek politis ini tidak dapat lepas dari perusahaan, khususnya peruahaan besar dan insdustri strategis dan aktivitasnya
melibatkan hajat hidup orang banyak. 4. Motivasi pajak, pajak merupakan salah satu motivasi perusahaan untuk
mengurangi laba bersih yang dilaporkan. 5. Pergantian CEO Chief Executive Officer, banyak motivasi timbul
berkaitan dengan CEO, seperti CEO yang mendekati masa pensiun akan meningkatkan bonusnya, CEO yang kurang berhasil meningkatkan kinerja
untuk menghindari pemecatannya atau CEO yang baru untuk menunjukkan kesalahan CEO sebelumnya.
6. Penawaran saham perdana Initial Public Offering – IPO, manajer perusahaan yang go public melakukan earning management untuk
memperoleh harga yang lebih tinggi atas sahamnnya dengan harapan mendapatkan respon pasar yang positif terhadap peramalan laba sebagai
sinyal dari nilai perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
36
7.Motivasi pasar modal, misalnya untuk mengungkapkan informasi privat yang dimiliki perusahaan kepada investor dan kreditor.
2.1.5 Financial Pressure