44
pergantian direksi akan cukup berpengaruh terhadap kecurangan dalam laporan keuangan.
2.1.13 Korupsi Corruption
Apabila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, corruption dapat berarti korupsi ataupun kecurangan. Andi 2004 menyatakan bahwa
korupsi adalah salah satu penyakit masyarakat yang sama dengan jenis kejahatan lain seperti pencurian sudah ada sejak manusia
bermasyarakat di atas bumi ini. Yang menjadi masalah utama adalah meningkatnya korupsi itu seiring dengan kemajuan kemakmuran dan
teknologi. Bahkan ada gejala dalam pengalaman yang memprihatinkan, semakin maju pembangunan suatu bangsa, semakin
meningkat pula kebutuhan dan mendorong orang untuk melakukan kecurangan.
Penyebabnya bukan semata-mata masalah ekonomi, tetapi juga karena adanya “Abuse of power atau perdagangan kekuasaankewenangan”. Dalam hal
ini kewenangan yang dimiliki penyelenggara negara tidak dapat dipertanggungjawabkan sebagaimana mestinya. Martin 2006 menyatakan
korupsi dalam formula C=P-A, dimana C Corruption akan terjadi bilamana P power tidak dipertanggunjawabkan A = accountability dengan semestinya.
Menurut hasil penelitian Cressey 1953 terhadap 200 orang narapidana tindak pidana korupsi di Midwest, menyimpulkan bahwa penyebab korupsi adalah apa
yang disebut dengan Fraud Triangle yaitu : “Opportunity, Pressure and Realization
”. Di samping itu, Bologne 1993, menjelaskan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecurangan meliputi G-O-N-E yaitu Greeds
Keserakahan, Opportunities Kesempatan, Needs Kebutuhan dan Exposures Pengungkapan. Sementara itu dalam profesi kepolisian dikenal dengan istilah
N+K=C yang berarti bahwa suatu perbuatan tindak kriminal yang dilakukan oleh
Universitas Sumatera Utara
45
pelaku dpaat terjadi karena adanya niat N dari diri pelaku dan adanya kesempatan K untuk melakukannya. Dan Klitgaard 1998 menyatakan akronim
C=M+D-A yakni bahwa korupsi Corruption diartikan dengan monopoli Monopoly ditambah kebijakan Discretion dikurangi akuntabilitas
Accountability. Khusus corporate fraud, penyebab terjadinya fraud dijelaskan dengan agency theory untuk dikemukakan Patton 1992 dalam bukunya
Accounting Theory Kayo, 2013.
2.2 Penelitian Terdahulu