Instalasi Peralatan Pengukuran di Smelter Reduction Operation Pengolahan Data

4. Wawancara dan diskusi kepada pihak PT Indonesia Asahan Aluminium mengenai data perusahaan, data jam kerja operator dan informasi yang berkaitan dengan penelitian. 5. Pengolahan data primer dan sekunder yang telah dikumpulkan 6. Analisis terhadap hasil pengolahan data. Prosedur pengumpulan data dapat di lihat pada gambar 4.3. Persiapan Istirahat Pengukuran Temperatur Globe dan Temperatur Basah Pengisian Kuesioner SNQ dan Data Pribadi 07.00-08.00 12.01-13.00 Istirahat Pengukuran Temperatur Globe dan Temperatur Basah Pengukuran Data Temperatur Skin Pengukuran Data Temperatur Skin Pengukuran Data Temperatur Skin Pengukuran Data Temperature Skin Pengukuran Denyut Nadi Istirahat Pengukuran Denyut Nadi Kerja 13.01-16.00 08.01-12.00 Rata-rata pengukuran dengan tiga kali pengulangan Rata-rata pengukuran dengan tiga kali pengulangan Gambar 4.3 Bagan Prosedur Pengumpulan Data

4.10 Instalasi Peralatan Pengukuran di Smelter Reduction Operation

Pengukuran untuk memperoleh data-data termal, harus mengikuti standar dan ketentuan yang ada. Titik pengukuran pada penelitian ini diambil mengikuti ASHRAE standard 55 2004, ACGIH 2007 dan Havenith 2005, suatu titik pengukuran harus mengikuti syarat-syarat berikut: 1. Titik tersebut berada di area kerja operator dan operator cukup lama menghabiskan waktunya dititik tersebut. 2. Terdapat informasi dan laporan operator, terkait dengan ketidaknyamanan yang dirasakannya, terutama dalam hal heat stress ketika beraktivitas dititik tersebut. 3. Titik tersebut diduga secara kualitatif atau penilaian secara profesional profesional judgement bahwa dapat menimbulkan terjadinya heat stress pada Universitas Sumatera Utara operator. 4. Mengenai jumlah titik pengukuran, tidak terdapat angka pasti minimal, maksimal, atau range, sehungga jumlah titik pengukuran akan didasarkan pada kondisi tempat kerja. 5. Pada umumnya, radius pengukuran berbentuk lingkaran horizontal dan berlaku hingga 5 m disekeliling titik pengukuran. Titik-titik pengukuran pada departemen Smelter Reduction Operation dapat dilihat pada Gambar 4.4. Legenda Acc Port Alumina Titik Pengukuran Skala 1 : 100 N N Mata Angin Operator Gambar 4.4 Layout Smelter Reduction Operation

4.11. Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari hasil pengukuran maupun dari file record perusahaan diolah secara kuantitafif agar diperoleh gambaran data yang representatif untuk mendukung penyelesaian permasalahan beban kerja Smelter Reduction Production di PT. Indonesia Asahan Aluminium. Universitas Sumatera Utara Uraian metodologi penelitian disajikan dalam bentuk blok diagram dapat dilihat pada Gambar 4.5. MULAI Studi Pendahuluan 1. Kondisi Perusahaan 2. Informasi pendukung 3. Masalah-masalah Studi Literatur 1. Teori Buku 2. Referensi Jurnal Penelitian 3. Langkah-langkah penyelesaian Identifikasi Masalah Awal Beban Kerja Berat, sehingga Menyebabkan penurunan waktu produktif Pengumpulan Data 1. Data primer a. Data pengukuran denyut nadi b. Data Temperatur Basah o C, Temperatur Kering o C, Temperatur Globe o C c. Data waktu work-idle d. Data antropometri 2. Data sekunder a. Sejarah Perusahaan b. Struktur Organisasi c. Proses Produksi d. Data Pekerja Pengolahan Data Analisis Pemecahan Masalah Analisis dan evaluasi beban Kerja Operator Kesimpulan dan Saran SELESAI Gambar 4.5 Blok Diagram Metodologi Penelitian Universitas Sumatera Utara Aktivitas Kerja 1. Perhitungan Konsumsi Energi 2. Perhitungan CVL Waktu Kerja Perhitungan Waktu Produktif Temperatur Perhitungan Nilai Indeks Suhu Basah dan Bola ISBB Redesign dengan Data Antropometri Persentasi Keluhan Kuisoner SNQ Gambar 4.6 Blok Diagram Pengolahan Data

4.12. Analisis Pemecahan Masalah