Tabel 5.7 Data Rata-rata Temperatur Basah
o
C Lanjutan
Data tersebut selanjutnya dihitung perbedaan hasil pengukuran rata-rata masing-masing gradien ketinggian, seperti yang ditunjukan pada Tabel 5.8.
Waktu Titik
Temperatur Basah
o
C Ketinggian m
Rata-rata per titik pengukuran
0.1 1.1
1.7
08.01-09.00
3
29,4 28.8
28.2
30,2 09.01-10.00
29,7 29.4
29.2 10.01-11.00
30,4 30.3
30.1 11.01-12.00
31,3 31.1
30.9 13.01-14.00
30,9 30.7
30.3 14.01-15.00
31,1 30.7
30.3 15.01-16.00
29,8 31.3
30.8
Rata-rata 30,4
30.3 30.0
08.01-09.00
4
29,5 29.2
29.4
30,1 09.01-10.00
29,6 29.5
29.3 10.01-11.00
29,6 30.2
29.9 11.01-12.00
30,0 30.7
30.5 13.01-14.00
31,3 31.6
31.3 14.01-15.00
30,6 30.7
30.2 15.01-16.00
29,9 30.0
29.7
Rata-rata 30,1
30.3 30.0
08.01-09.00
5
30,3 29.9
30.2
30,2 09.01-10.00
30,3 29.9
30.1 10.01-11.00
30,5 29.9
29.5 11.01-12.00
31,1 30.5
30.3 13.01-14.00
30,7 31.1
30.2 14.01-15.00
29,9 30.0
29.7 15.01-16.00
30,1 30.0
29.7
Rata-rata 30,4
30.2 30.0
Rata-rata per ketinggian
30,4 30.3
30.1 Rata-rata Total
30,3
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8 Data Rata-rata Ketinggian Temperatur Basah Waktu
Temperatur Basah
o
C Ketinggian m
0.1 1.1
1.7
08.01-09.00 29,7
29,4 29,3
09.01-10.00 29,9
29,7 29,7
10.01-11.00 30,6
30,6 30,3
11.01-12.00 30,8
30,9 30,7
13.01-14.00 31,4
31,2 30,9
14.01-15.00 30,5
30,1 29,7
15.01-16.00 30,1
30,2 29,8
Grafik Temperatur Basah terhadap waktu pengukuran dan ketinggian dapat dilihat pada Gambar 5.1 berikut ini.
Gambar 5.2 Grafik Temperatur Basah Terhadap Waktu dan Ketinggian
5.2.4. Data Temperatur Globe
o
C
Data Temperatur Globe pada 5 titik yang telah ditentukan sebelumnya dan pada setiap titiknya, dilakukan pengukuran pada 3 titik gradien ketinggian yang
berbeda-beda. Data rata-rata temperatur globe selama 3 hari di Reduction plant dapat dilihat pada Tabel 5.9.
28,0 29,0
30,0 31,0
32,0
T e
m p
e ra
tu r
B a
sa h
C
Waktu
Tititk 0.1 Titik 1.1
Titik 1.7
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9 Data Rata-rata Temperatur Globe Gradien
Data tersebut selanjutnya dihitung perbedaan hasil pengukuran rata-rata masing-masing gradien ketinggian, seperti yang ditunjukan pada Tabel 5.10.
Waktu Titik
Temperatur Globe
o
C Ketinggian m
Rata-rata per titik pengukuran 0.1
1.1 1.7
08.01-09.00
1
39.7 40.2
40.2
40.3
09.01-10.00 40.0
40.7 39.2
10.01-11.00 40.3
40.1 38.9
11.01-12.00 40.3
40.7 40.3
13.01-14.00 40.9
41.7 40.2
14.01-15.00 39.9
41.2 40.0
15.01-16.00 39.8
41.0 41.1
Rata-rata 40.1
40.8 40.0
08.01-09.00
2
38.8 40.5
39.6
40.4
09.01-10.00 39.9
40.3 39.7
10.01-11.00 40.0
40.2 40.7
11.01-12.00 39.4
41.5 39.8
13.01-14.00 40.2
43.1 41.8
14.01-15.00 40.1
43.0 40.9
15.01-16.00 39.0
41.4 38.8
Rata-rata 39.6
41.4 40.2
08.01-09.00
3
39.3 40.1
40.7
40.9
09.01-10.00 40.2
40.8 40.9
10.01-11.00 41.3
41.4 41.7
11.01-12.00 40.9
41.2 40.6
13.01-14.00 41.4
41.9 41.8
14.01-15.00 41.2
40.9 41.8
15.01-16.00 41.3
39.9 40.0
Rata-rata 40.8
40.9 41.1
08.01-09.00
4
39.4 39.9
40.6
40.6
09.01-10.00 40.0
40.2 40.8
10.01-11.00 39.8
41.2 40.1
11.01-12.00 40.5
40.8 39.9
13.01-14.00 40.9
41.5 41.4
14.01-15.00 41.5
41.0 41.2
15.01-16.00 40.9
41.3 40.4
Rata-rata 40.4
40.9 40.6
08.01-09.00
5
41.7 42.3
42.0
42.6
09.01-10.00 41.2
42.1 43.1
10.01-11.00 42.6
43.0 43.4
11.01-12.00 43.3
43.4 43.0
13.01-14.00 43.2
42.2 43.3
14.01-15.00 43.8
41.3 43.5
15.01-16.00 42.8
41.0 42.0
Rata-rata 42.7
42.2 42.9
Rata-rata per ketinggian
40.7 41.2
41.0 Rata-rata Total
35,4
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10 Data Rata-rata Ketinggian Temperatur Globe Waktu
Temperatur Globe
o
C Ketinggian m
0.1 1.1
1.7
08.01-09.00 39.8
40.6 40.6
09.01-10.00 40.3
40.8 40.7
10.01-11.00 40.8
41.1 40.9
11.01-12.00 40.9
41.5 40.7
13.01-14.00 41.3
42.1 41.7
14.01-15.00 41.3
41.5 41.5
15.01-16.00 40.8
40.9 40.5
Grafik Temperatur globe terhadap waktu pengukuran dan ketinggian dapat dilihat pada Gambar 5.2 berikut ini.
Gambar 5.3 Grafik Temperatur Globe Terhadap Waktu dan Ketinggian
5.2.5. Perhitungan Nilai Indeks Suhu Basah dan Bola ISBB
Perhitungan nilai ISBB dilakukan dengan persamaan dibawah ini: ISBB untuk di luar ruangan dengan panas radiasi matahari outdor :
ISBB : 0,7Temperatur basah+0,2Temperatur globe+0,1Temperatur kering
ISBB untuk didalam tanpa radiasi matahari indoor:
38,0 39,0
40,0 41,0
42,0 43,0
Te m
p e
ra tu
r G
lo b
e
C
Waktu
Titik 0.1 Titik 1.1
Titik 1.7
Universitas Sumatera Utara
ISBB : 0,7 Temperatur basah + 0,3 Temperatur globe
Perhitungan ISBB pada departemen SRO dilakukan dengan ruangan tanpa radiasi, karena berada pada ruangan tertutup tanpa radiasi dari matahari. Nilai
rata-rata Temperatur Basah, Temperatur Globe dapat di lihat pada Tabel 5.11.
Tabel 5.11 Data Suhu Bolah Basah, Temperatur Globe Titik
Ketinggian m
Temperatur Basah
o
C Temperatur
Globe
o
C 1
0,1
30.2 40.1
1,1 30.0
40.8
1,7 30.1
40.0
2 0,1
31.0 39.6
1,1 30.7
41.4
1,7 30.2
40.2
3 0,1
30.3 40.9
1,1
30.0 41.1
1,7 30.1
40.4
4 0,1
30.3 40.9
1,1
30.0 40.6
1,7 30.4
42.7
5 0,1
30.2 42.2
1,1 30.0
42.9
1,7 30.3
40.9
Berdasarkan data diatas maka dihitung nilai ISBB untuk titik pertama, ketinggian 0,1 m dengan persamaan:
ISBB : 0,7 Temperatur basah + 0,3 Temperatur globe
ISBB = 0,7 x 30,2 + 0,3 x 40,1 = 33,2
o
C Dengan perhitungan yang sama seperti diatas dapat diperoleh nilai ISBB
untuk titik yang lain, seperti pada Tabel 5.12.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.12 Rekapitulasi Nilai ISBB pada Semua Titik Titik
Gradien Ketinggian m
Temperatur Basah
o
C Temperatur
Globe
o
C ISBB
O
C 1
0,6
30.2 40.1
33.2
1,1 30.0
40.8 33.2
1,7 30.1
40.0 33.1
2 0,6
31.0 39.6
33.6
1,1 30.7
41.4 33.9
1,7 30.2
40.2 33.2
3 0,6
30.4 40.8
33.5
1,1
30.3 40.9
33.5
1,7 30.0
41.1 33.3
4 0,6
30.1 40.4
33.2
1,1
30.3 40.9
33.4
1,7 30.0
40.6 33.2
5 0,6
30.4 42.7
34.1
1,1 30.2
42.2 33.8
1,7 30.0
42.9 33.8
Rata-rata 30,3
41 33,5
5.2.6. Perhitungan Nilai Ambang Batas Indeks Suhu Basah dan Bola ISBB
Berdasarkan nilai ISBB rata-rata yang diterima pekerja, maka dapat dilihat nilai ambang batas threshold limit value ISBB berdasarkan SNI 16-7063-2004.
Tabel 5.13 Faktor Koreksi ISBB Proporsi kerja
ISBB Beban Kerja
Work Idle
Ringan Sedang
Berat 75
25 30,6
o
C 38,0
o
C 25,9
o
C
50 50
31,4
o
C 29,4
o
C 27,9
o
C
25 75
32,2
o
C 31,1
o
C 30
o
C
Jika melihat standar diatas, terlihat bahwa nilai ambang batas ditentukan oleh beban kerja, maka beban kerja yang diterima oleh pekerja adalah beban kerja
berat sesuai dengan hasil perhitungan beban kerja pada sub bab 5.1.2.1.
Universitas Sumatera Utara
5.3. Perhitungan Proporsi Waktu Kerja dan Waktu Menganggur
Perhitungan Proporsi waktu kerja dan waktu menganggur dilakukan dengan menggunakan data activity sampling yang dilakukan pada 20 pekerja
selama dua hari pengukuran. Seluruh Operator yang bekerja di lantai produksi bekerja dari pukul 08.00 hingga 16.00 dengan jam istirahat dari pukul 12.00
hingga 13.00. Berdasarkan jam kerja seperti diatas, jumlah populasi penelitian adalah jumlah waktu kerja per 5 menit, tanpa memperhitungkan waktu istirahat.
Jumlah satuan menit dari pukul 08.00-12.00 dan 13.00-16.00 adalah 96 populasi waktu penelitian. Penentuan jumlah sampel dari populasi menggunakan Slovin,
maka didapatkan.
2
1 Ne
N n
+ ≥
n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
e = galat asumsi 5
dengan persamaan diatas maka dapat dihitung jumlah sampel pada pengamatan activity sampling ini adalah:
2
05 ,
96 1
96 +
≥ n
n ≥ 77,41 atau n ≥78
Data rekapitulasi dan perhitungan proporsi waktu kerja dan waktu menganggur pada setiap pekerja dapat dilihat pada Tabel 5.14 dan Tabel 5.15.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14 Proporsi Waktu Kerja dan Waktu Menganggur Operator SRO pada Hari Pertama
Hari 1 Operator
Jumlah Waktu
Kerja Jumlah
Waktu Menganggur
Persentase Waktu
Kerja Persentase
Waktu Menganggur
1 61
24 71.76
28.24 2
58 27
68.24 31.76
3 62
23 72.94
27.06 4
64 21
75.29 24.71
5 59
26 69.41
30.59 6
62 23
72.94 27.06
7 56
29 65.88
34.12 8
65 20
76.47 23.53
9 66
19 77.65
22.35 10
60 25
70.59 29.41
11 63
22 74.12
25.88 12
61 24
71.76 28.24
13 60
25 70.59
29.41 14
62 23
72.94 27.06
15 61
24 71.76
28.24 16
59 26
69.41 30.59
17 64
21 75.29
24.71 18
61 24
71.76 28.24
19 58
27 68.24
31.76 20
60 25
70.59 29.41
Rata-rata 61.1
23.9 71.88