Stainless steel digunakan sebagai tiang alat pengangkat kerak anoda karena mempunyai konduktivitas termal lebih rendah daripada besi. Hal ini dapat
mereduksi hantaran panas sampai ke kulit operator. Konduktivas termal besi dan stainless steel dapat di lihat pada Tabel 6.7.
Tabel 6.7 Konduktivitas Besi dan Stainless steel
No Jenis logam
Nilai konduktivitas termal percobaan Wm
-1
K
-1
1 Besi
80 2
Stainless steel 15
Sumber: Irnin Agustina Dwi Astuti, Prosiding Seminar Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika Ke-6 2015.
Material yang digunakan sebagai pelapis pegangan alat pengangkat kerak anoda adalah karet ebonit. Karet dikenal sebagai bahan yang bersifat isolator,
sehingga tujuan dari penggunaan karet ini adalah agar operator dapat menggunakan alat ini lebih lama. Karet ebonit dapat menghambat hantaran panas
terhadap kulit operator. Karet ebonit merupakan bahan yang mempunyai sifat fisik relatif bagus antara lain kuat tarik, ketahanan pukul, kekuatan pada suhu normal,
daya tahan terhadap listrik dan daya tahan terhadap bahan-bahan kimia Maurya, 1980.
6.5. Analisis Anthropometri
Berdasarkan identifikasi yang dilakukan terhadap kegiatan pengangkatan kerak anoda, maka diketahui ada beberapa elemen fasilitas kerja yang
menyebabkan operator sering membungkuk dan merasa tidak nyaman dalam bekerja. Untuk itu dilakukan perancangan ulang alat pengangkat kerak anoda
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan dimensi anthropometri operator yang berkaitan dengan fasilitas kerja yang akan dirancang. Persentil yang digunakan dapat di lihat pada Tabel 6.8.
Table 6.8 Persentil ke-5, 50, dan 95 untuk Seluruh Dimensi Anthropometri No
Dimensi
__
X �
P
5
P
50
P
95
1 Tinggi Badan Tegak
168,4 5,4
159,5 168,4 177,3 2
Tinggi Siku Berdiri 116,4
5,7 107,0 116,4 125,8
3 Panjang Lengan Bawah
27,4 2,8
22,8 27,4
32,0 4
Jangkauan Tangan 68,8
4,3 61,7
68,8 75,9
5 Diameter Genggaman
3,7 0,4
3,0 3,7
4,4
Sumber: Hasil pengolahan data
Elemen-elemen fasilitas kerja yang dirancang adalah sebagai berikut: 2.
Tinggi Tiang Tinggi tiang yang dirancang disesuaikan dengan dimensi anthropometri
Tinggi Bahu Tegak + Panjang Lengan Bawah dengan nilai persentil 95 yaitu 209,3 cm
≈ 210 cm. Karena persentil 95 merupakan nilai ekstrim atas, sehingga operator yang memiliki ukuran paling tinggi tidak membungkuk
untuk mengangkat kerak anoda. 5.
Diameter Tiang Diameter Tiang yang dirancang disesuaikan dengan dimensi anthropometri
Diameter Genggaman dengan nilai persentil 5 yaitu 3 cm. Karena persentil 5 menggukan nilai ekstrim bawah, sehingga operator yang memiliki ukuran
genggaman paling kecil dapat memegang alat pengangkat kerak anoda. 6.
Jarak Pegangan Jarak Pegangan yang dirancang disesuaikan dengan dimensi anthropometri
Jangkauan Tangan dengan nilai persentil 5 yaitu 61,7 cm ≈ 62 cm. Karena
Universitas Sumatera Utara
persentil 5 menggunakan nilai ekstrim bawah, sehingga operator yang memiliki ukuran jangkauan tangan yang paling pendek bisa menjangkau
pegangan alat. Gambar rancangan usulan alat pengangkat kerak anoda dapat dilihat pada
Gambar 6.2.
Gambar 6.2. Tampilan 3D Rancangan Usulan
Universitas Sumatera Utara
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN