BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN
6.1. Analisis dan Pembahasan Tingkat Aktivitas Operator Pengangkat
Kerak Anoda
Dari hasil pengolahan data, bahwa rata-rata dari kategori beban kerja operator Smelter Reduction Operation adalah beban kerja berat. Analisis yang
dilakukan pada tingkat aktivitas adalah untuk melihat pengaruh denyut nadi kerja terhadap konsumsi energi operator Smelter Reduction Operation. Hal ini dapat
diketahui dengan melakukan perhitungan menggunakan analisis statistik, yaitu
regresi kuadratis. Perhitungan tingkat aktivitas dapat di lihat pada Tabel 6.1. Tabel 6.1 Tingkat Aktivitas Operator Pengangkat Kerak Anoda
Operator DNK
X E
Kkalmenit Y
XY X
2
1 141
7.953 1121.37
19881 2
142 8.063
1144.95 20164
3 138
7.627 1052.53
19044 4
142 8.063
1144.95 20164
5 160
10.215 1634.4
25600 6
152 9.221
1401.59 23104
7 143
8.175 1169.03
20449 8
148 8.747
1294.56 21904
9 144
8.287 1193.33
20736 10
147 8.630
1268.61 21609
11 142
8.063 1144.95
20164 12
157 9.835
1544.1 24649
13 150
8.982 1347.3
22500 14
149 8.864
1320.74 22201
15 152
9.221 1401.59
23104
Universitas Sumatera Utara
Tabel 6.1 Tingkat Aktivitas Operator Pengangkat Kerak Anoda Lanjutan Operator
DNK X
E Kkalmenit Y
XY X
2
16 148
8.747 1294.56
21904 17
142 8.063
1144.95 20164
18 149
8.864 1320.74
22201 19
145 8.401
1218.15 21025
20 146
8.515 1243.19
21316 Rata-rata
146.85 8.6
1270.28 21954.2
Berdasarkan Tabel 6.1 dapat dihitung nilai regresi dan korelasinya untuk mengetahui hubungan atau pengaruh denyut nadi kerja terhadap konsumsi energi
operator pengangkat kerak anoda, seperti yang terlihat pada Tabel 6.2.
Tabel 6.2 Pengaruh Denyut Nadi Kerja terhadap Konsumsi Energi Persamaan Regresi dan Nilai Korelasi
Persamaan R
Keterangan
Y = 0,117x – 8,6 0,999
Tinggi
Berdasarkan persamaan regresi antara denyut nadi kerja dan konsumsi energi diperoleh nilai korelasi 0,999. Hal ini menunjukkan bahwa denyut nadi
kerja mempunyai hubungan yang sangat kuat antara denyut nadi kerja dengan konsumsi energi. Semakin besar denyut nadi kerja maka konsumsi energi juga
akan semakin besar. Berdasarkan perhitungan nilai beban kardiovaskular diperoreh nilai rata-
rata CVL adalah 60,558. Hal ini diklasifikasikan beban kerja dalam waktu singkat. Artinya operator hanya diperbolehkan beraktivitas dalam waktu singkat
atau operator tidak diperbolehkan beraktivitas dalam waktu yang lama menggunakan alat pengangkat kerak anoda. Hal ini disebabkan karena adanya
Universitas Sumatera Utara
perpindahan panas ke dalam tubuh operator melalui alat yang digunakan untuk mengangkat kerak anoda, dapat dilihat pada Tabel 5.6.
Perpindahan panas selanjutnya akan dibahas pada nilai ISBB yang ditunjukkan pada sub bab 6.2.
6.2. Analisis Nilai Indeks Suhu Basah dan Bola ISBB