berupa variabel tunggal maupun variabel keseluruhan dari variabel bebas task tugas, organisasi kerja dan lingkungan kerja yang menyebabkan beban
kerja tambahan.
3.7. Standar Iklim Kerja Panas
Standar iklim kerja panas di Indonesia ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. PER. 13MENX2011
tentang nilai ambang batas faktor fisika dan faktor kimia di tempat kerja.
Tabel 3.2. Nilai Ambang Batas Faktor Fisika dan Kimia Di Tempat Kerja
Pengaturan waktu kerja
setiap jam ISBB
o
C Beban Kerja
Ringan Sedang
Berat 75-100
31,0 28,0
- 50-75
31,0 29, 0
27,5 25-50
32,0 30, 0
29,0 0-25
32,0 31,1
30,5
Sumber: Peraturan Menteri Tenaga Kerjadan Transmigrasi RI no.PER 13MENX2011
Catatan : 1. Beban kerja ringan membutuhkan kalori sampai dengan 200 kilo kalorijam.
2. Beban kerja sedang membutuhkan kalori lebih dari 200 sampai dengan kurang dari 350 kilo kalorijam.
3. Beban kerja berat membutuhkan kalori lebih dari 350 sampai dengan kurang dari 500 kilo kalorijam.
Universitas Sumatera Utara
3.8. Pengukuran Tekanan Panas
Pengukuran ISBB dilakukan dengan menggunakan Area Heat Stress Monitor, dimana alat ini dioperasikan secara digital yang meliputi parameter suhu
basah, suhu kering, dan suhu radiasi Tarwaka dkk, 2004. Cara Kerja :
1. Tombol power ditekan 2. Tombol °C atau °F ditekan untuk menentukan suhu yang digunakan
3. Tombol globe ditekan untuk menentukan suhu bola 4. Tombol wet bulb ditekan untuk mendapatkan suhu basah
5. Hasil akan keluar kemudian dicatat 6. Tombol power ditekan kembali untuk mematikan
3.9. Suhu Radiasi
3
3
Parsons, K.C, 2003, Human Thermal Environment London and New York: Taylor Francis Group, hal 3.
Selain pengaruh dari suhu udara terhadap suhu tubuh manusia, ada hal lain yang ikut mempengaruhi suhu tubuh manusia yaitu suhu radiasi. Suhu radiasi
adalah panas yang beradiasi dari objek yang dapat mengeluarkan panas. Suhu radiasi memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan suhu udara
dalam melepas atau menerima panas dari atau ke lingkungan. Dalam setiap lingkungan kerja akan terjadi pertukaran panas yang
berkelanjutan, refleksi dan absorbsi.
Universitas Sumatera Utara
Conduction Dry-bulb temperature-
o
C
Wet-bulb temperature-
o
C
Effective temperature Normal scale
Velocity of air mmin
Gambar 3.1 Thermal Comfort
3.10. Suhu Udara T