2.6.2 Hipotesis
Hipotesis menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variable atau lebih dalam rumusan proposisi yang dapat diuji secara empiris.
Hipotesis adalah sebuah kesimpulan sementara yang masih akan dibuktikan kebenarannya. Hipotesis penelitian diusun berdasarkan logika teoritik peneliti
berdasarkan pada kajian teori atau berdasarkan kesimpulan-kesimpulan penelitian sejenis yang telah dilakukan peneliti terdahulu Hadi, 2006:89.
Perumusan hipotesis dikembangkan berdasarkan hubungan antara faktor-faktor yang berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan
yaitu auditor sitching, auditor report lag, reputasi auditor, opini auditor, kepemilikan manajerial dan kepemilikan publik.
1. Hubungan Auditor Switching dengan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Auditor Switchingmerupakan pergantian auditor maupun KAP baik yang bersifat wajib maupun yang bersifat sukarela yang dilakukan oleh
perusahaan klien. Bagi auditor pengganti successor auditor perlu untuk berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis dengan auditor terdahulu
seijin pihak klien sebelum membuat keputusan mengenai apakah akan menerima atau menolak suatu audit. Apabila auditor pengganti menerima
klien audit, auditor tersebut memerlukan lebih banyak usaha untuk merencanakan dengan memadai suatu audit awal, salah satunya adalah
auditor harus lebih dulu memahami bisnis dan industri klien dan sangat penting bagi auditor untuk memahami catatan-catatan perusahaan,
Universitas Sumatera Utara
operasionalnya, pengendalian internal, dan kertas kerja sebelumnya. Banyaknya prosedur yang ditempuh oleh auditor pengganti dalam proses
audit menyebabkan auditor membutuhkan lebih banyak waktu audit. Hal ini tentu berdampak pada lamanya publikasi laporan keuangan audit.
Berdasarkan alur pemikiran diatas, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut :
H
1
: Auditor Switching berpengaruh secara negatif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
2. Hubungan Auditor Report Lag dengan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan
Audit Report lag merupakan rentang waktu penyelesaian pelaksanaan audit laporan keuangan. Standar Umum ketiga menyebutkan bahwa
pelaksanaan audit harus penuh kecermatan dan ketelitian, demikian juga dalam Standar Pekerjaan Lapangan bagian pertama dan ketiga menyatakan
bahwa audit harus direncanakan dengan matang serta didukung oleh bukti audit yang kompeten dan cukup. Standar ini mengakibatkan auditor
membutuhkan waktu yang relative lama dalam proses audit sampai laporan audit diterbitkan. Semakin cepat semakin sedikit hari audit
report lag, maka pelaporan keuangan cenderung semakin tepat waktu, dan sebaliknya semakin lama semakin banyak hari audit report lag, maka
pelaporan keuangan semakin tidak tepat waktu. Berdasarkan alur pemikiran diatas, maka hipotesis dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
H
2
: Auditor Report Lag berpengaruh secara positif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
3. Hubungan Reputasi Auditor dengan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan