keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode pengamatan tahun 2011-2014.
6. Variabel kepemilikan publik tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode
pengamatan tahun 2011-2014. 7.
Variabel auditor switching, audit report lag, reputasi auditor, opini auditor,
kepemilikan manajerial dan kepemilikan publik berpengaruh secara simultan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode pengamatan tahun 2011-2014.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu : 1.
Variabel independen dalam penelitian ini hanya menggunakan 6 variabel yang bersifat non keuangan.
2. Periode penelitian cukup singkat yakni 4 tahun, tahun 2011 sampai
dengan tahun 2014. 3.
Sampel penelitian hanya 92 perusahaan dan hanya perusahaan manufaktur, sehingga belum cukup menggambarkan kondisi
sebagian besar perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
5.3 Saran
Dengan segala keterbatasan yang ada, maka peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Untuk penelitian selanjutnya dapat menambahkan atau
menggunakan variabel seperti profitabilitas yang diproksikan dengan rasio ROA atau ROE atau NPM, ukuran perusahaan yang
diukur dengan laba bersih dan total penjualan, likuiditas, leverage, jenis industry, dan variabel-variabel lainnya sehingga hasil
penelitian terus berkembang dan semakin mampu memprediksi faktor-faktor yang menyebabkan ketepatan waktu penyampaian
laporan keuangan. 2.
Untuk penelitian selanjutnya dapat memperpanjang tahun penelitian dan menambah jumlah sampel perusahaan sehingga
dapat melihat kecenderungan tren tepat waktu pelaporan keuangan dengan jumlah sampel yang lebih besar dalam jangka waktu yang
lebih panjang dengan menggunakan regulasi yang masih sama dan belum berubah pada setiap periode penelitian.
3. Untuk pihak kantor akuntan publik KAP terlepas apakah big four
atau tidak, agar lebih professional dalam melakukan tanggung jawabnya dan menjaga independensi dalam mengaudit sehingga
dapat memberikan keyakinan tentang integritas laporan keuangan bagi para pengguna laporan keuangan terkhusus investor dan
menjaga kualitas dari suatu kantor akuntan publik.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban perusahaan atas penggunaan sumber daya yang ada dalam perusahaan kepada berbagai pihak yang
mempunyai kepentingan atas laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan yang dihasilkan melalui proses akuntansi menjadi alat komunikasi antara pihak internal
dan eksternal perusahaan. Dalam Standar Akuntansi Keuangan IAI, 2012 dinyatakan bahwa laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan
keuangan dan merupakan suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari
komponen-komponen berikut ini: 1 Laporan Posisi Keuangan pada akhir periode yang bersangkutan ; 2 Laporan Laba Rugi Komprehensif untuk periode
; 3 Laporan Perubahan Ekuitas untuk periode yang bersangkutan ; 4 Laporan Arus Kas untuk periode yang bersangkutan ; 5 Catatan, termasuk ikhtisar
kebijakan akuntansi yang signifikan dan penjelasan informasi lainnya ; dan 5
Laporan Posisi Keuangan pada awal periode komparatif.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 1 menyatakan tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan,
kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi serta
menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber
Universitas Sumatera Utara
daya yang dipercayakan kepada mereka. Untuk mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan harus menyajikan informasi mengenai perusahaan meliputi : 1
asset; 2 kewajiban; 3 ekuitas; 4 pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian; 5 kontribusi dari dan kontribusi kepada pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik; dan 6 arus kas. Menurut IAI 2009:24, “Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang
yang membuat informasi dalam laporan keungan berguna bagi pengguna. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu: dapat dipahami, relevan,
keandalan, dan dapat diperbandingkan”. a.
Dapat dipahami Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan
adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai
tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untukmempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar.
b. Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas
relevan jika dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa
depan, menegaskan, atau mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu. Agar relevan, informasi paling tidak harus mempunyai dua karakteristik
berikut yaitu nilai prediktif, artinya informasi dalam laporan keuangan
Universitas Sumatera Utara
digunakan untuk memprediksi profitabilitas entitas masa datang, dan aru kasnya dan nilai konfirmatif, artinya informasi dalam laporan keuangan
digunakan untuk mengkonfirmasi ekpektasi mengenai kinerja atau manajemen entitas.
c. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal reliable . Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan,
kesalahan material, dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur faithful representation dari yang seharusnya disajikan atau
yang secara wajar diharapkan dapat disajikan serta melengkapi dalam batasan materialitas dan harga pokok.
d. Dapat Diperbandingkan
Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan trend posisi dan kinerja
keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan
posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus
dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut, antar periode perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda.
Accounting Principles Board Statement No. 4 Belkaoui, 2006:212 mengklasifikasi tujuan laporan keuangan menjadi tujuan khusus, tujuan umum,
Universitas Sumatera Utara
dan tujuan kualitatif, serta menempatkannya di bawah suatu kumpulan pembatasan. Tujuan-tujuan tersebut diringkas sebagai berikut.
1. Tujuan khusus dari laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar dan
sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan-perubahan lainnya dalam posisi
keuangan. 2.
Tujuan umum dari laporan keuangan adalah sebagai berikut: a.
Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai sumber daya ekonomi dan kewajiban dari perusahaan bisnis agar dapat :
1. Mengevaluasi kelebihan dan kekurangannya;
2. Menunjukkan pendanaan dan investasinya;
3. Mengevaluasi kemampuan dalam mememenuhi komitmen-
komitmennya; 4.
Menunjukkan berbagai dasar sumber daya bagi pertumbuhannya.
b. Untuk memberikan informasi yang dapat diandalkan mengenai
perubahan dalam sumber daya bersih dari aktivitas perusahaan bisnis yang diarahkan untuk memperoleh laba agar dapat :
1. Menyajikan ekspektasi pengembalian deviden kepada investor;
2. Menunjukkan kemampuan operasi perusahaan dalam
membayar kreditor dan pemasok, memberikan pekerjaan bagi karyawan-karyawannya, membayar pajak, dan menghasilkan
dana untuk perluasan usaha;
Universitas Sumatera Utara
3. Memberikan informasi untuk perencanaan dan pengendalian
kepada manajemen; 4.
Menyajikan profitabilitas jangka panjang. c.
Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk mengestimasi potensi penghasilan bagi perusahaan.
d. Untuk memberikan informasi lain yang dibutuhkan mengenai
perubahan dalam sumber daya ekonomi dan kewajiban. e.
Untuk mengungkapkan informasi lain yang relevan terhadap kebutuhan pengguna laporan.
3. Tujuan kualitatif dari laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a. Relevansi, artinya pemilihan informasi yang memiliki kemungkinan
paling besar untuk memberikan bantuan kepada para pengguna dalam keputusan ekonomi mereka.
b. Dapat dimengerti, artinya informasi tersebut harus jelas dan dapat
dipahami pengguna. c.
Dapat diverifikasi, artinya didukung oleh pengukuran-pengukuran yang independen dengan menggunakan metode-metode pengukuran
yang sama. d.
Netralitas, artinya informasi akuntansi ditujukan kepada kebutuhan umum dari pengguna.
e. Ketepatan waktu, artinya informasi dikomunikasikan lebih awal agar
terhindar dari keterlambatan dan penundaan pengambilan keputusan ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
f. Komparabilitas daya banding, artinya perbedaan-perbedaan yang
terjadi seharusnya bukan karena perbedaan perlakuan akuntansi keuangan yang diterapkan.
g. Kelengkapan, artinya seluruh informasi yang secara wajar memenuhi
persyaratan dari tujuan kualitatif lainnya telah dilaporkan.
2.2 Pelaporan Keuangan