Adapun KAP di Indonesia yang telah berafiliasi dengan KAP Big Four: 1.
KAP Purwantono, Sarwoko Sandjaja Ernst Young 2.
KAP Osman Bing Satrio Deloitte Touche Tohmatsu 3.
KAP Siddarta Siddharta Widjaja KPMG Peat Marwick 4.
KAP Drs Haryanto Sahari dan KAP Tanudiredja, Wibisana Price Waterhouse Coopers
Menurut Afify 2009 dalam Shukeri dan Islam 2012 KAP besar memiliki motivasi yang lebih besar untuk menyelesaikan pekerjaan audit
mereka tepat waktu untuk mempertahankan reputasi dan nama KAP.KAP besar biasanya memiliki tim audit yang lebih efisien karena mereka memiliki
sumber daya yang lebih banyak untuk melakukan pelatihan bagi staf mereka, dan menggunakan teknologi audit yang lebih baik sehingga semakin sedikit
waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan audit Owunsu Ansah and Leventis, 2006.
Dengan demikian perusahaan yang memakai jasa KAP besar cenderung tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya.
2.4.4 Opini Audit
Tanggung jawab auditor adalah mengaudit laporan keuangan klien serta mengumpulkan bukti yang kompeten dan mencukupi untuk memberikan
opini tentang laporan keuangan klien. Guy, dkk 2002 menyatakan bahwa akhir dari audit laporan keuangan adalah pada saat auditor
mengkomunikasikan hasil temuannya kepada pengguna melalui laporan auditor yang menyatakan opini auditor atas laporan keuangan klien.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Standar Profesional Akuntan Publik PSA 29 SA Seksi 508 ada lima jenis opini audit, yaitu :
1. Pendapat wajar tanpa pengecualian Unqualified opinion
2. Pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan
Unqualified opinion with explanatory language 3.
Pendapat wajar dengan pengecualian Qualified opinion 4.
Pendapat tidak wajar Adverse opinion 5.
Pernyataan tidak memberukan pendapat Disclaimer opinion Awaluddin 2012 menyimpulkan bahwa dalam perspektif informasi,
opini audit memberikan gambaran tentang kondisi suatu perusahaan dari pihak yang independen sehingga laporan auditor menjadi laporan yang dinantikan
para investor. Perusahaan yang menerima pendapat wajar tanpa pengecualian dikatakan memiliki system pengendalian internal dan manajemen yang tepat,
dengan demikian mengurangi waktu dari proses dan prosedur audit Soltani, 2002 dalam Shukeri et.al,2012. Perusahaan yang mendapatkan pendapat
wajar tanpa pengecualian unqualified opinion dari auditor untuk laporan keuangannya cenderung akan tepat waktu dalam menyampaikan laporan
keuangannya karena pendapat wajar tanpa pengecualian unqualified opinion merupakan berita baik dari auditor.
Shukeri et al. 2012 berpendapat bahwa pendapat wajar dengan pengecualian tidak mungkin dikeluarkan sampai auditor telah menghabiskan
cukup waktu dan usaha dalam melakukan tambahan proses audit sehingga meningkatkan keterlambatan audit.Perusahaan cenderung tidak akan tepat
Universitas Sumatera Utara
waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya apabila menerima opini selain wajar tanpa pengecualian karena hal tersebut dianggap berita buruk.
2.4.5 Kepemilikan Manajerial