commit to user
b. Kondisi masyarakat Ring I yang tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang
yang lebih tinggi sehingga banyak masyarakat Ring I yang menjadi pengangguran. Anak-anak sekolah di wilayah Ring I kurang berprestasi.
Kedua hal tersebut yang melatarbelakangi perumusan kebijakan CSR TPS Food bertema Pendidikan dan Kesehatan.
Survey dan observasi yang dilakukan PR TPS Food berikut proses komunikasi dengan stakeholders merupakan sebuah bentuk fact finding yang
digunakan untuk merencanakan strategi komunikasi dalam program CSR TPS Food. Perencanaan strategi komunikasi ini dapat membantu terwujudnya
harapan dari masing-masing pihak, baik dari TPS Food dan masyarakat Sepat dapat terpenuhi, sehingga hubungan yang saling menguntungkan antara
perusahaan dengan masyarakat dapat diwujudkan. Perusahaan dapat memahami apa sebetulnya yang dibutuhkan masyarakat. Karena merasa
terpenuhi kebutuhannya, masyarakat pun senantiasa bersikap positif terhadap perusahaan sehingga dapat membantu tercapainya tujuan perusahaan.
B. Perencanaan Strategi Komunikasi Program CSR TPS Food SEHATI
Bidang Kesehatan
Berdasarkan fact finding PR TPS Food terhadap kondisi masyarakat Sepat berikut permasalahannya, maka TPS Food ingin mewujudkan kepeduliannya
kepada masyarakat Sepat. Sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat sekitar, TPS Food merencanakan program-program kegiatan
berikut strategi komunikasinya yang pada intinya dapat mengeratkan hubungan
commit to user
saling memiliki dan menyatu dalam satu tujuan sehingga tercipta hubungan yang konsisten dan continue. TPS Food memaknai CSR sebagai program kepedulian
perusahaan terhadap seluruh pemegang kepentingan dalam melaksanakan etika dan perilaku dalam kegiatan usaha, dengan mengedepankan jalinan hubungan
baik dan saling menguntungkan antara perusahaan dengan komunitas masyarakat. TPS Food merencanakan program Corporate Social Responsibility bernama CSR
TPS Food SEHATI dengan salah satu tema dasar adalah Kesehatan. Pesan “SEHATI” inilah yang direncanakan untuk disampaikan kepada sasaran program
secara terbuka dan konsisten agar antara pelaksana dan sasaran program mempunyai satu pikiran dan satu tujuan dalam program CSR TPS Food SEHATI.
Temuan-temuan dari PR TPS Food di lapangan dibahas bersama dengan Divisi HRD TPS Food terutama bagian Personnel Department dan Organization
Development Department. Mereka tergabung dalam Tim CSR TPS Food SEHATI yang kemudian mengadakan sebuah rapat besar yang dihadiri juga oleh Direktur
HRD TPS Food. Mengingat bahwa kualitas SDM masyarakat Sepat rendah maka perencanaan program tanpa adanya keterlibatan masyarakat di dalamnya. Inilah
yang menjadi strategi perencanaan TPS Food bahwa masyarakat lebih banyak dilibatkan dalam pelaksanaan program. Sebagaimana penuturan Rohmad selaku
PR TPS Food hasil wawancara dengan peneliti 14082010 berikut ini: “Masyarakat hanya terima mateng. Kita TPS Food yang membawa bahan,
konsep, segala macem, masyarakat tinggal tau pelaksanaannya”.
10
Rapat tersebut
10
Kutipan wawancara peneliti dengan Rohmad selaku PR TPS Food 14082010.
commit to user
menargetkan visi dan misi CSR TPS Food SEHATI bidang kesehatan serta sebagai penanggung jawab adalah manager HRD TPS Food.
Tabel 2. Perencanaan program CSR TPS Food SEHATI kegiatan Posyandu
11
Nama Kegiatan
Rumusan Kebijakan Sasaran
Jangka Waktu
”Bapak Asuh Posyandu”
artinya TPS
Food bersedia dan sanggup
untuk menyediakan
apa saja
fasilitas yang dibutuhkan
untuk Posyandu.
1. Memberikan bantuan sarana
dan prasarana Posyandu
seperti timbangan bayi, serta penyediaan
fasilitas penunjang
PMT seperti
gelas, mangkuk,
dan sendok.
2. Memberikan PMT Program
Makanan Tambahan bagi ibu hamil, ibu menyusui,
dan Balita anak usia 0-5 tahun, untuk Balita, ibu
hamil dan menyusui. 3.
Memberikan dana motivasi bagi Kader setiap bulan.
4. Mengadakan
pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan
terhadap ibu hamil dan menyusui oleh Bidan.
Ring I
yang terdiri
dari empat
Posyandu, yaitu:
1. Sepat 2. Seketeng
3. Tekik Rejo 4. Gandu
Satu bulan sekali
dan setiap
Posyandu memikili
tanggal yang
berbeda, yaitu:
tanggal 6 tanggal 5
tanggal 7 tanggal 10
11
Sumber: wawancara peneliti dengan Tantri Kurniawati selaku staff HRD TPS Food 12082010 yang menjadi staff Pendukung CSR TPS Food SEHATI Bidang Kesehatan.
commit to user
Melalui pelaksanaan Posyandu yang maksimal, diharapkan peningkatan gizi sejak dini dapat dikontrol dengan baik serta kesehatan balita, ibu hamil, dan menyusui
dapat lebih terjamin. Perencanaan ini disusun matang dalam program CSR TPS Food SEHATI
yang sistematis, memiliki prosedur yang jelas dan tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan visi dan misi, yaitu meningkatkan kualitas SDM di wilayah sekitar.
Sebagaimana penuturan Tantri Kurniawati selaku staff HRD TPS Food hasil wawancara dengan peneliti 12082010 berikut ini:
“Kami TPS Food mengharapkan karyawan maksimal dari masyarakat sekitar. Kalau kualitas SDM masyarakat sekitar rendah, sama saja TPS
Food mendapatkan input yang jelek. Kualitas SDM dapat dilihat melalui tingkat pendidikan dan kesehatan. Inilah alasan kami, CSR TPS Food lebih
ke arah kesehatan dan pendidikan, walaupun masih ada arah lain dalam program CSR, yaitu pengembangan SDA dan infrastruktur. Dengan
masyarakat yang semakin sehat dan semakin pintar, ditunjang dengan SDA yang potensuial, maka suatu saat bisa membantu TPS Food menjadi
karyawan semakin bagus. Impact-nya nanti dapat sangat-sangat TPS Food rasakan untuk investasi jangka panjang. Masyarakat pun juga nantinya
sangat terbantu sekali dengan adanya CSR ini. Maka CSR ini bersifat continue atau berkelanjutan”.
12
Program CSR TPS Food SEHATI yang juga direncanakan guna menunjang kesehatan masyarakat adalah kegiatan pengobatan gratis dan khitanan
massal. Masyarakat Sepat takut untuk berobat dan tidak memiliki keberanian untuk mengkhitankan anak mereka karena tidak ada biaya, maka TPS Food
meminimalisir keadaan tersebut dengan memberikan pengobatan gratis dan khitanan massal untuk jangka waktu tertentu. Karena tingkat perekonomian
12
Kutipan wawancara peneliti dengan Tantri Kurniawati selaku staff HRD TPS Food 12082010.
commit to user
masyarakat sekitar rendah sedangkan kebutuhan kesehatan tinggi, maka TPS Food memberikan pengobatan gratis dan khitanan massal secara continue.
Tabel 3. Perencanaan program CSR TPS Food SEHATI kegiatan Pengobatan Gratis dan Khitanan Massal
13
Pengobatan Gratis Khitanan Massal
Latar Belakang
Kegiatan Sebelumnya TPS Food sudah
pernah mengadakan
pengobatan gratis, terutama saat bencana alam banjir di
Solo tahun 2007 dan gempa di Yogyakarta.
TPS Food
melihat bahwa
ternyata masyarakat
memang membutuhkan
kegiatan semacam
ini. Masyarakat
Sepat takut untuk berobat karena tidak ada biaya, maka
TPS Food
meminimalisir keadaan
tersebut. Karena
tingkat perekonomian
masyarakat sekitar
rendah sedangkan
kebutuhan kesehatan tinggi, maka TPS
Food mempunyai
wacana untuk
memberikan pengobatan
gratis secara
berkelanjutan. Saat TPS Food melakukan
proses CSR
bidang pendidikan, PR TPS Food
mendapatkan temuan
dari guru-guru dan orang tua siswa
yang mengeluh
anak-anak mereka belum dikhitan karena
tidak mempunyai biaya untuk itu.
Rumusan Memberikan
pengobatan Bagi anak-anak
peserta
13
Sumber: wawancara peneliti dengan Tantri Kurniawati selaku staff HRD TPS Food 12082010 yang menjadi staff Pendukung CSR TPS Food SEHATI Bidang Kesehatan.
commit to user
kebijakan gratis untuk jangka waktu
tertentu. TPS
Food bekerjasama dengan dokter-
dokter dari wilayah sekitar, yaitu
Kebak Kramat,
Karanganyar, termasuk dokter dari wilayah Solo.
Bagi masyarakat yang masih membutuhkan perawatan, Tim
CSR TPS Food SEHATI mengadakan pemantauan ke
Puskesmas sampai dinyatakan sehat kembali.
khitanan massal
diberikan pelayanan
kesehatan di
Puskesmas sampai dipastikan benar-benar sembuh.
Sasaran Ring I – III
Ring I – II Jangka waktu
Setahun sekali, pada event sosial.
Setahun sekali, pada saat libur sekolah.
Seluruh program CSR TPS Food SEHATI Bidang Kesehatan direncanakan akan disosialisasikan melalui acara “Launching” dengan mengundang seluruh
stakeholders TPS Food. Dalam acara tersebut PR TPS Food berperan besar sebagai komunikator guna menyampaikan seluruh kegiatan dan pesan dari
program CSR TPS Food SEHATI kepada komunikan yaitu stakeholders masyarakat Sepat. Selanjutnya PR TPS Food berperan juga sebagai perantara
antara TPS Food dengan stakeholders TPS Food dalam tahap pelaksanaan program CSR TPS Food SEHATI.
Sebagai kelanjutan dari peningkatan SDM, TPS Food juga memiliki wacana untuk mengembangkan SDA sumber daya alam. Saat ini TPS Food akan
commit to user
mengembangkan perkebunan cassava ketela pohon di wilayah sekitar. Menyadari bahwa harga tepung terigu terus melonjak tinggi maka TPS Food
menggunakan tepung casava sebagai bahan baku produk mie keringnya, menggantikan tepung terigu. Hasil yang diharapkan dari wacana tersebut adalah
TPS Food dapat memperoleh bahan baku utama dengan mengoptimalkan SDA di wilayah sekitar. Sebagaimana penuturan Tantri Kurniawati selaku staff HRD TPS
Food hasil wawancara dengan peneliti 12082010 berikut ini: “Untuk mengurangi biaya produksi dengan menggunakan terigu, kita TPS
Food sudah menggunakan tepung cassava. Kita juga mempunyai TPS Agro Casava yang kebanyakan terdapat di Trenggalek. TPS Food ada
planning untuk menuju memberikan perkebunan cassava di wilayah sekitar sini. Karena memang di daerah TPS Food agak ke atas adalah
bukan area persawahan namun sudah perkebunan cassava. Namun, ini masih dalam tahap planning, untuk mewujudkan salah satu misi CSR TPS
Food SEHATI ini ternyata masih membutuhkan riset mendalam”.
14
Berbagai kebijakan telah selesai dirumuskan beserta perencanaan strategi komunikasi yang disusun matang, TPS Food berharap pelaksanaan CSR TPS
Food SEHATI dapat mencapai tujuan dan tepat sasaran.
C. Pelaksanaan Strategi Komunikasi Program CSR TPS Food SEHATI