commit to user
Jika nantinya wacana tersebut dapat terlaksana melalui fact finding yang mendalam serta perencanaan yang matang, maka akan menjadi program
community empowerment bagi masyarakat Sepat. Program community empowerment ini akan menjadi berbeda dengan community development yang
telah dilakukan TPS Food sebelumnya. Jika perkebunan tersebut nantinya akan dikerjakan oleh masyarakat sekitar yang telah dibekali dengan pengetahuan cara
berkebun cassava yang baik maka hasil yang akan didapat adalah pemberdayaan masyarakat sekitar dengan berkebun cassava serta bagi TPS Food memperoleh
bahan baku utama dengan mudah. Selain kedua belah pihak diuntungkan, program community
empowerment
ini juga dapat mengembangkan SDA sekaligus SDM di wilayah Sepat. Jadi program
community empowerment
bukan lagi diukur melalui peningkatan taraf hidup masyarakat tapi juga dapat menjadikan masyarakat Sepat
menjadi lebih mandiri.
C. Analisis Pelaksanaan Strategi Komunikasi Program CSR TPS Food
SEHATI Bidang Kesehatan
Pada tahap pelaksanaan, Tim CSR TPS Food SEHATI mengawalinya dengan pengkomunikasian program kepada seluruh lapisan strakeholders sesuai
dengan tahap perencanaan. Salah satu strategi komunikasi program CSR yang dilakukan PR TPS Food bahwa pengkomunikasian ini menjadi lebih optimal jika
dikaitkan dengan peristiwa yang mudah diingat masyarakat maka Tim CSR TPS Food SEHATI membuat acara Launching CSR TPS Food SEHATI yang
bertepatan dengan hari ulang tahun TPS Food yang ke lima puluh tahun. Tepat
commit to user
pada tanggal 8 Agustus 2008, TPS Food mensosialisasikan program CSR TPS
Food SEHATI kepada stakeholders-nya mulai dari tokoh masyarakat sekitar, ketua RT, Bidan, Dokter, sampai pada Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan
Kabupaten Sragen. Sebagaimana penuturan Sugianto selaku Ketua RT 37 19082010 dan Suyatno selaku Ketua RT 45 25092010 desa Sepat yang telah
dikutip pada bab terdahulu bahwa mereka megetahui program CSR TPS Food pertama kali pada saat diundang acara “Launching” bertepatan dengan ulang
tahun TPS Food. Dalam acara tersebut, PR TPS Food menjelaskan seluruh program-program CSR kemudian dilanjutkan dengan acara makan bersama.
Pada acara Launching ini PR TPS Food berperan seoptimal mungkin dalam menyampaikan seluruh program CSR agar stakeholders menyadari dan
mengetahui program CSR TPS Food SEHATI. PR TPS Food berusaha menyampaikan pesan kepada stakeholders berdasarkan kebenaran yang
diperolehnya dari fact finding. Pesan “SEHATI” dipilih PR TPS Food agar dalam program CSR ini antara TPS Food dan masyarakat Sepat menjadi satu pikiran
sehingga dapat menyamakan tujuan. Melalui metode Two Way Asymmetrical
Communication, yaitu komunikasi dua arah yang ditujukan agar publik menerima
pesan, maka PR mengharapkan umpan balik feedback dari publik untuk segera ditanggapi. Sehingga tercipta saling terbuka dan dapat saling bekerja sama
.
Setelah launching kegiatan Bapak Asuh Posyandu segera dilaksanakan. Tahapan pelaksanaan TPS Food menjadi Bapak Asuh Posyandu adalah sebagai
berikut:
commit to user
1. Menyerahkan sarana dan prasarana Posyandu Sepat, mulai dari timbangan
bayi, timbangan balita, timbangan badan biasa, tikar, sampai peralatan untuk program makanan tambahan PMT seperti panci, mangkok, sendok, dan gelas
kepada ketua RT Sepat, tempat Posyandu berlangsung. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat bertanggungjawab pada pelaksanaan Posyandu agar lebih
sistematis. 2.
Men-suplay PMT tiap bulannya sesuai dengan data jumlah Balita, ibu hamil, dan menyusui yang diajukan oleh Bidan desa kepada TPS Food. Alur
pemberian PMT sebagai berikut:
Gambar 14. Alur pemberian PMT
3. Memberikan dana insentif untuk Kader Posyandu tiap bulannya. Hal ini
sebagai langkah awal TPS Food agar masyarakat termotivasi menjadi aktif dalam program CSR TPS Food SEHATI dengan adanya Kader Posyandu yang
diambil dari peserta Posyandu sendiri. Agar lebih bermanfaat, Bidan tidak menyampaikan dana tersebut kepada kader satu tahun sekali. Alur dana insentif
Kader Posyandu sebagai berikut:
setiap bulan setiap tahun
Gambar 15. Alur pemberian dana insentif Kader Posyandu
Tim CSR TPS Food
SEHATI diwakili PR
Bidan desa Sepat
Kader Posyandu
Posyandu
Tim CSR TPS Food
SEHATI diwakili PR
Bidan desa Sepat
Kader Posyandu
commit to user
Setiap bulan PR TPS Food juga memantau pelaksanaan Posyandu mulai dari menimbang dan pencatatan berat badan Balita, pemeriksaan pada ibu hamil
sampai pada penyuluhan kesehatan oleh Bidan. Pemantauan ini dilakukan untuk melihat perkembangan pelaksanaan Posyandu guna menambahi fasilitas suntikan
dan pemberian vitamin untuk balita serta ibu hamil bila diperlukan. Jika berhalangan hadir, PR berkoordinasi dengan Bidan desa secara face to face,
Sebagaimana penuturan Sri Supadmi selaku Bidan desa Sepat yang telah dikutip pada bab terdahulu,
bahwa Bidan selalu menyampaikan keluh kesah masyarakat terkait Posyandu kepada PR TPS Food. Misalnya saja, Posyandu Gandu
merupakan Posyandu susulan, setelah Sepat, Tekik Rejo, dan Seketeng. Dahulu tidak mempunyai dana dan pengunjungnya sedikit. Bidan mengusulkan untuk ikut
dalam program CSR. Setelah disetujui TPS Food lalu mulai membentuk Kader. …. Sekarang menjadi paling banyak pengunjungnya. Ibu-ibu Posyandu Gandu
juga menginginkan piknik kemudian Bidan memberitau PR TPS Food supaya bisa membantu peminnjaman bus perusahaan, tapi karena pihak TPS Food masih
sibuk, sehingga belum bisa memenuhi.
Kegiatan-kegiatan lain dalam program CSR TPS Food SEHATI bidang
kesehatan, mulai dilaksanakan tahap demi tahap oleh masing-masing penanggungjawab kegiatan dan dibantu oleh pamong desa. Dalam kegiatan yang
bersifat incidental ini Tim CSR TPs Food SEHATI bekerja sama dengan pamong desa. PR TPS Food berperan sebagai perantara pelaksana, antara Tim CSR TPS
Food SEHATI dengan pamong desa. Sebagaimana penuturan Rohmad selaku PR
TPS Food yang telah dikutip pada bab terdahulu, bahwa PR TPS Food lebih pada
commit to user
bagaimana mensosialisaikan semua yang berkaitan dengan CSR. Program CSR di perusahaan ini ada yang jemput bola secara door to door jika memang yang
sifatnya segera, ada juga yang melalui pertemuan tiga bulanan dengan para ketua RT. Cara mensosialisakan yang door to door yaitu langsung ke rumah-rumah
ketua RT, tokoh masyarakat atau Pak Lurah dan juga sekolah-sekolah. Terkadang dari bawah dahulu yaitu ke RT atau terkadang dari atas dahulu yaitu ke Pak
Lurah.
Dengan demikian
PR TPS Food menggunakan Two Step Flow Communications Komunikasi Dua Tahap dan khusus untuk kegiatan CSR yang
sifatnya segera menggunakan Multi Step Flow Communications Komunikasi Banyak Tahap.
Kegiatan Khitanan Massal merupakan rangkaian dari CSR TPS Food SEHATI yang bersifat segera. PR TPS Food menggunakan Multi Step Flow
Communications Komunikasi Banyak Tahap, yaitu PR TPS Food
mengkomunikasikan kegiatan tersebut kepada masyarakat terutama para orang tua di sekolah-sekolah juga door to door ke rumah Ketua RT. PR TPS Food juga
menggunakan media cetak, yaitu poster sebagai media penyebaran informasi. Jika digambarkan tahap komunikasi PR, sebagai berikut:
Gambar 16. Multi Step Flow Communications
PR TPS Food
Masyarakat Sepat orang tua
Ketua RT Media Cetak
poster Masyarakat Sepat
orang tua Masyarakat Sepat
orang tua
commit to user
Khitanan Massal ini dilaksanakan saat liburan sekolah bersamaan dengan kegiatan pembagian peralatan sekolah yang bertempat di halaman TPS Food. Bagi
anak-anak yang dikhitan diberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas sampai dipastikan benar-benar sembuh. Sedangkan untuk kegiatan Pengobatan Gratis, PR
TPS Food langsung mendatangi rumah Lurah desa Sepat dan beberapa ketua RT untuk mengkomunikasikannya. Sebagaimana penuturan Suyatno selaku Ketua RT
45 desa Sepat yang telah dikutip pada bab terdahulu, bahwa setelah mendapat informasi dari PR TPS Food yaitu TPS Food akan mengadakan kegiatan
pengobatan gratis, Ketua RT 45 langsung mengumumkannya ke warga melalui rapat RT, mengenai waktu pelaksanaanya, bertempat di balai desa, dan rangkaian
acaranya. Kemudian warga langsung memberitau keluarga atau tetangga. PR TPS Food menggunakan Two Step Flow Communications Komunikasi
Dua Tahap, yaitu PR TPS Food mengirimkan pesan tidak langsung pada masyarakat tetapi melalui Lurah desa Sepat dan Ketua RT melalui rapat rutin tiga
bulanan. Jika digambarkan tahap komunikasi PR, sebagai berikut:
Gambar 17. Two Step Flow Communications
PR TPS Food
Ketua RT Lurah Sepat
Ketua RT
Masyarakat Sepat
Masyarakat Sepat
Masyarakat Sepat
one step two step
commit to user
Kegiatan pengobatan gratis ini merupakan kelanjutan dari pemberian bantuan bencana alam yang melanda Yogyakarta dan Solo pada tahun 2007.
Kegiatan ini mendapat apresiasi positif tersendiri dari masyarakat sekitar yang ditunjukkan dengan jumlah peserta pengobatan gratis sudah melebihi quota yang
telah ditentukan sebelumnya. Setelah semua program CSR TPS Food SEHATI bidang kesehatan
terlaksana, Tim CSR TPS Food SEHATI melakukan evaluasi mengenai program CSR-nya yang dapat digunakan sebagai masukan bagi perencanaan dan realisasi
program berikutnya. Pembenahan pada program CSR bila diperlukan akan meningkatkan keberhasilan program CSR.
D. Analisis Pengevaluasian Program CSR TPS Food SEHATI Bidang