commit to user
dikawasan Agrowisata Kemuning
T u g a s A k h I r
III-18
· Menghasilkan view yang bebas dan leluasa. Pemandangan indah berupa hamparan perkebunan teh dan pedesaan yang menghijau dapat dilihat
dari ketinggian. Semakin tinggi perbedaan kontur tanahnya, semakin bagus view yang diperoleh.
· Bukit-bukit hijau dengan latar belakang birunya Gunung lawu juga merupakan pemandangan yang spesifik dari kawasan ini yang tidak
terdapat di kota-kota. Wisatawan yang ingin melepaskan diri sejenak dari kesibukan sehari-hari dapat menikmati melalui vista-vista yang tercipta.
· Kontur tanah yang naik turun berbukit-bukit memungkinkan wisatawan untuk melakukan kegiatan rekreasi berupa hiking, jogging atau hanya
sekedar berjalan-jalan. · Tata massa bangunan yang diletakkan sesuai perbedaan tinggi kontur
akan menghasilkan suasana yang alami, rekreatif dan tidak monoton. Sedangkan kendala yang timbul karena kondisi topografi berkontur
adalah masalah konservasi alam. Bangunan dan fasilitas yang dibuat tidak boleh merusak alam, menyebabkan erosi atau mengganggu daya dukung
tanah.
b. Kondisi iklim klimatologi
Kondisi iklim desa kemuning adalah tropis dengan ciri musim barat dan musim timur yang diselingi musin pancaroba sebagai transisi kedua
musim. Musim barat atau usim penghujan berlangsung antara bulan Mei – September. Bulan April – Oktober merupakan musim pancaroba. Musim hujan
dan kemarau silih berganti sepanjang tahun dengan curah hujan rata-rata sekitar 3.018 mm. Sebagaimana daerah tropis pada umumnya matahari
berada di belahan utara dan selatan dalam waktu yang hampir sama. Dengan demikian maka lintasan matahari sepanjang hari tidak
beranjak jauh dari titik timur-barat. Kawasan desa Kemuning memiliki suhu udara antara 25
˚C-27˚C dan kelembaban udara berkisar 78-89. Topografi desa Kemuning yang berkontur dan merupakan dataran tinggi menyebabkan
banyak perubahan angin iklim mikro.
commit to user
dikawasan Agrowisata Kemuning
T u g a s A k h I r
III-19
Keterangan Jam 10.00
Jam 12.00 Jam 14.00
Suhu o C Maksimal
26.3 29.6
28 Minimal
25.1 26.4
26 Rata-rata
25.3 27
27
Angin Ms Maksimal
3.5 2.2
3.6 Minimal
0.0 0.0
1.4 Rata-rata
1.8 0.3
2.6
Cahaya Lux Maksimal
723 1.00 793 1.00
747 1.00 Minimal
441 1.00 195 1.00
232 1.00 Rata-rata
703 1.00 539 1.00
278 1.00
Kondisi udara pegunungan yang bersih dan iklim yang sejuk merupakan faktor penunjang untuk menarik wisatawan. Penataan kawasan
wisata lebih menguntungkan bila dilengkapi area resort sehingga wisatawan dapat tinggal lebih lama. Dan kondisi ilkim di atas menjadi dasar pertimbangan
dalam perencanaan area resort tersebut.
c. Vegetasi Tumbuhan
Vegetasi di kawasan Kemuning dibedakan menjadi tiga, yaitu area perkebunan, tegalan dan persawahan.
Lokasi Vegetasi
Keterangan Perkebunan
Teh dan Kopi 80 vegertasi perkebunan
berupa teh. Tegalan
Cangkeh dan Pinus Banyak ditemui di kawasan
perumahan penduduk. Persawahan
Jagung dan
Sayur- sayuran
Vegetasi yang ditanam penduduk
dimana sebagian besar bermata
pencaharian di
bidang
Tabel 2.1. Keadaan cuaca setempat
sumber: dokumen BAPPEDA Kab. Karanganyar
commit to user
dikawasan Agrowisata Kemuning
T u g a s A k h I r
III-20
Tabel 2.2. Vegetasi di kawasan kemuning
sumber: dokumen BAPPEDA Kab. Karanganyar
pertanian.
Keberadaan vegetasi dalam suatu kawasan merupakan sebuah indikasi pada kondisi iklim dan tanah di kawasan tersebut. Selain itu vegetasi
juga mampu mengendalikan iklim mikro dalam kawasan tersebut. Vegetasi dapat berfungsi sebagai pengendali iklim untuk kenyamanan manusia.
Dengan kondisi tanah yang rentan terhadap erosi dan gerakan massa batuan maka untuk mempertahankan iklim mikro sebaiknya vegetasi dalam tapak
dipertahankan. Dan dapat dilakukan penanaman tanaman baru yang sesuai dengan kondisi lingkungan untuk mengimbangi penambahan bangunan baru
untuk mempertahankan kondisi lingkungan yang ada.
3.3.2 Kondisi Non Fisik
Potensi kawasan wisata Desa Kemuning dilihat dari pendekatan 4A The Four Approach
a. Atraksi
Yang dimaksud dengan atraksi dapat berupa atraksi alam, atraksi seni budaya, maupun atraksi buatan. Atraksi wisata alam adalah daya
tarik yang berupa kekayaan alam dan keindahan ciptaan Tuhan yang menarik untuk kunjungan wisata. Sedangkan atraksi budaya adalah
daya tarik yang berasal dari olah budi manusia. Sedangkan atraksi buatan adalah daya tarik yang diciptakan oleh manusia dan terdapat
kecenderungan diciptakan untuk kepentingan rekreasi. · Atraksi Wisata Alam
Pada kawasan Kecamatan Ngargoyoso mempunyai potensi alam berupa perkebunan teh dengan luas perkebunan 546.864
ha yang terletak di 4 desa yang termasuk falam wilayah administratif Kecamatan Ngargoyoso, yaitu desa Ngargoyoso,
desa Kemuning, desa Segoro gunung, dan desa Gumeng.
commit to user
dikawasan Agrowisata Kemuning
T u g a s A k h I r
III-21
Gambar 2.6. Sign Board
sumber: dokumen TGA Karisma Anindita
Perkebunan teh ini berupa hamparan teh yang indah sepanjang tahun, dan didukung kegiatan petik teh oleh pekerja-pekerja
yang memberi keindahan perkebunan teh ini. · Atraksi Seni Budaya
Atraksi kesenian budaya masyarakat setempat yaitu kesenian reog, grebeg lawu yang digelar pada pelataran candi Sukuh,
merupakan atraksi seni budaya yang dapat menarik wisatawan untuk menyaksikan dan mengabadikan momen-momen sejarah
ini. · Atraksi buatan
Buatan-buatan tangan manusia yang juga sekaligus situs sejarah adalah candi Sukuh dan candi Cetho. Mahakarya
peninggalan sejarah ini sangat bernilai sejarah yang tinggi karena juga menggambarkan akulturasi kebudayaan jawa dan
kebudayaan bali.
b. Aksesibilitas