Pengertian Ekologi Pengertian Ekologi Arsitektur Unsur-unsur Pokok Ekologi Arsitektur

commit to user II-20

2.6 EKOLOGI ARSITEKTUR

2.6.1 Pengertian Ekologi

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos habitat dan logos ilmu. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam ekologi, kita mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya. Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor biotik antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.

2.6.2 Pengertian Ekologi Arsitektur

Ekologi arsitektur atau eko-arsitektur merupakan pembangunan secara holistis berhubungan dengan sistem keseluruhan, yang memanfaatkan pengalaman manusia tradisi dalam pembangunan, sebagai proses dan kerja sama antara manusia dan alam sekitarnya atau pembangunan rumah atau tempat tinggal sebagai kebutuhan kehidupan manusia dalam hubungan timbal balik dengan lingkungan alamnya.

2.6.3 Unsur-unsur Pokok Ekologi Arsitektur

15 Bagi banyak manusia tradisional, segala materi terdiri dari empat unsur, yaitu udara angin, air banyu, tanahbumi lemah, dan apienergy geni. a. Udara Udara adalah campuran berbagai gas nitrogen, oksigen, dll yang tidak berwarna dan tidak berbau yang dihirup oleh manusia ketika bernafas. Jadi udara memiliki hubungan yang erat dengan kehidupan manusia, jika kualitas udara menurun maka kualitas kehidupan menurun. Pencemaran udara akhir-akhir ini semakin tajam, sehingga system pembersihan udara secara alami tidak berfungsi sempurna lagi. 15 Frick H, Tri Hesti Mulyani, 2006, Dasar-dasar Ekologi Arsitektur, Penerbit Kanisius, Yogyakarta. commit to user II-21 b. Air Air dan perairan mengadakan dan membentuk bumi. Lautan, sungai-sungai, dan lapisan es pada kutub, serta air di bawah tanah merupakan sumber yang besar. Tetapi air bersih dan air minum makin lama makin sulit didapatkan karena pencemaran juga. Kualitas air menurun maka kualitas kehidupan manusia juga akan menurun. c. Tanah Bumi adalah tempat kita untuk hidup. Segala bahan untuk pembangunan tempat tinggal manusia berasal dari bumi pasir, kerikil, batu-batuan, tanah liat, logam, sulfur, dan mineral lainnya. Eksploitasi bahan baku yang berasal dari bumi biasanya dilakukan manusia dengan cara mencuri dan meninggalkan kegersangan. Berbagai penambangan, pembukaan lahan dilakukan manusia untuk menggali sumber daya dari bumi tanpa menghiraukan kelestariannya. Selain eksploitasi, masalah sampah adalah hal lain yang juga merusak kelestarian bumi. d. Apienergy Dimanapun manusia hidup pasti memerlukan energi, untuk menyediakan makanan, untuk membakar batu bata, untuk memproduksi peralatan dsb. Pembangkitan energi dalam bentuk apapun selalu membebani lingkunggan alam. Energi yang dibakar mengakibatkan banyaknya karbondioksida di atmosfer yang mempercepat efek rumah kaca dan pemanasan global. Oleh karena itu pengolahan energi menjadi hal yang penting dan mendesak juga untuk menjaga kelangsungan kehidupan di bumi.

2.6.4 Patokan Rumah Ekologis