commit to user
Tugas Akhir VI-6
· untuk beban yang kecil digunakan sistem pondasi menerus batu kali dengan sloof beton
b. Super struktur
kriteria pemilihan : · ekonomis dalam pembiayaan
· fleksibel · kesesuaian dengan beban yang didukung
c. Struktur atap
Kriteria pemilihan adalah sebagai berikut : · ekonomis biaya dan pemasangan
· kemungkinan pengembangan · kesesuaian dengan fungsi bangunan
· nilai estetisnya Berikut beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih bahan penutup
atap : · kekuatan dan keawetan bahan
· ekonomis dalam pembiayaan · bentuk yang diinginkan
· nilai estetis bahan
6.5. Konsep Sistem Utilitas
Pada pembuatan dan pemasangan sistem utilitas bangunan distandarkan dengan kriteria standar bangunan pada umumnya dengan pertimbangan :
· Mampu memenuhi kebutuhan akan penunjang sebuah bangunan · Efisien dalam jangka panjang
· Hemat biaya dan memenuhi standar yang ada · Berkesinambungan dengan sistem lain
a. Jaringan Air Bersih Penyediaan air bersih berasal dari:
- PAM
commit to user
Tugas Akhir VI-7
- Sumur Dalam deep well Skema instalasi air bersih digambarkan seperti dibawah ini:
Skema instalasi air bersih b. Jaringan Air Kotor
Pembuangan air kotor, meliputi : - air kotor dari dapur
- air kotor dari lavatory - faeces dari KMWC
- air hujan Air hujan dan air kotor dari kamar mandi, cucian di alirkan langsung melalui talang ke
riool kota. Sedangkan air kotor dari WC dialirkan ke Septick Tank, diolah ke sumur peresapan baru kemudian dialirkan ke riol kota.
Sedangkan sistem pembuangannya adalah sebagai berikut : - jaringan air kotor dari lavatory dan air hujan ditampung dalam bak penampungan
dan kemudian dialirkan ke riol kota - air kotor dari dapur ditampung ke dalam tangki untuk kemudian diproses, setelah
itu dinyatakan netral, baru kemudian dialirkan ke riol kota. - jaringan air kotor closet menggunakan pipa terutama dalam tanah, dari sumber
masuk ke septictanc kemudian masuk ke peresapan
PAM
Dee
Meteran
Pompa Reservoir bawah
Disrtribusi Reservoir atas
Disrtribusi Disrtribusi
Pompa
Air hujan Km
WC Sal. drainase
Sal. Air kotor Septic tank
Resepan Pompa
Roil kota
Skema jaringan air kotor
commit to user
Tugas Akhir VI-8
c. Jaringan listrik Dasar pertimbangan:
- Jenis sumber tenaga listrik - Jenis kegiatan yang dilayani
- Operasional dan perawatan - Keamanan
Sumber listrik yang digunakan untuk Hotel dan Pusat perbelanjaan ini adalah sebagai berikut:
a. PLN, merupakan sumber listrik utama b. Genset, dipakai sebagai sumber listrik cadangan. Penempatan genset
terpisah dari bangunan atau di basement untuk mencegah kebisingan dan getaran yang ditimbulkan oleh mesin genset.
Sistem instalasinya dapat di gambarkan sebagai berikut:
Skema instalasi listrik d. Sistem Telekomunikasi
Sistem telekomunikasi dibagi menjadi yaitu ü Telekomunikasi luar yaitu sistem telekomunikasi yang menghubungkan antara
luar kawasan dengan dalam kawasan bangunan. Sistem ini terbagi menjadi dua yaitu komunikasi pengelola dan komunikasi pengunjung.
ü Telekomunikasi dalam yaitu sistem komunikasi yang menghubungkan antara fasiitas yang ada dalam bangunan seperti komunikasi pengelola dangan
pengunjung dan komunikasi antar pengelola di dalam bangunan. Telekomunikasi luar untuk pegawai menggunakan sistem PABX yang
menggunakan operator. Telekomunikasi luar untuk pengunjung menggunakan fasilitas telepon umum yang disediakan pada ruang-ruang umum seperti lobby pada
beberapa fasilitas. Telekomunikasi dalam untuk komunikasi dengan pengunjung menggunakan sistem tata suara dengan menggunakan loud speaker yang
PLN Gardu
induk Gardu
distribusi Meteran
Ganset Automatikal
switchs Trafo
Panil utama
Panil cabang Panil cabang
Panil cabang Panil cabang
commit to user
Tugas Akhir VI-9
dikendalikan dari operator. Sedangkan komunikasi antar pegawai menggunakan intercom.
e. Sistem Penghawaan Penggunaan sistem penghawaan buatan selain diperlukan untuk faktor
kenyamanan juga untuk memperoleh kualitas udara yang sehat dan bebas dari debu. Alternatif penggunaan penghawaan buatan antara lain dengan menggunakan
AC tipe sentral dan tipe split atau menggunakan ventilasi mekanis dengan peralatan inflet fan atau exhaust fan.
f. Sistem Pencegahan Kebakaran Sistem pemadam kebakaran harus mampu melindungi bangunan,
penghuninya dan peralatan dari ancama kebakaran. Sistem pengaman yang digunakan yaitu :
ü Fire Alarm Berfungsi untuk memperingatkan bahaya kebakaran pada tahap awal.
Digunakan secara otomatis yaitu dengan alat smoke and heat detector maupun manual yaitu dengan one push button.
ü Hose Rack dan Indoor Hydrant Berupa gulungan selang dan hydrant sebagai sumber airnya. Diletakkan pada
tempat-tempat strategis dan tidak menghalangi aksesibilitas pergerakan manusia dan barang. Sumber air dapat diambil dari ground tank.
ü Springkler Gas Digunakan untuk menanggulangi kebakaran pada ruang-ruang yang memakai
peralatan elektronik dan buku-buku perpustakaan. ü Springkler Air
Digunakan pada resiko kebakaran kecil untuk ruangan yang tidak menggunakan peralatan elektronik.
ü Fire Extinguiser Merupakan tabung karbondioksida portable untuk memadamkan api secara
manual oleh manusia. Ditempatkan pada daerah-daerah strategis agar mudah
commit to user
Tugas Akhir VI-10
dijangkau dan dikenali serta ruangan-ruangan yang memiliki resiko kebakaran tinggi.
ü Outdoor Hydrant Dihubungkan dengan pompa untuk mendapatkan kepastian sumber air serta
tekanan air yang memadai. ü Tangga darurat dan jalan keluar
Peletakan tangga darurat dan jalan keluar pada tempat yang strategis dan mudah dalam mengaksesnya, dan sedapat mungkin berhubungan langsung
dengan lingkungan luar bangunan.
g. Sistem penangkal petir Sistem penangkal petir yang digunakan pada bangunan adalah sistem
faraday, dengan prinsip kerja baja galvanis yang dipasang pada puncak atap dengnan jarak yang terukur dan dihubungkan dengan kawat menuju ground. Hal -
hal yang perlu diperhatikan dalam penangkal petir adalah : ü Tiang penangkal diletakkan di bagian-bagian teritinggi bangunan
ü Seluruh bidang atas bangunan harus dapat terlindungi ü Penangkal petir menggunakan bahan yang dapat menghantarkan muatan listrik
ke dalam ground
h. Pengaturan Pembuangan Sampah Limbah padat yang dihasilkan dari aktifitas yang diwadahi dikategorikan
menjadi 2 macam yaitu limbah non-organik dari aktifitas kantor dan pelayanan lainnya, serta limbah organik sisa makanan dari aktifitas restaurant yang mudah
mengalami pembusukan. Penanganan terhadap sampah dilakukan dengan cara :
ü Penempatan kotak sampah pada tempat-tempat umum dan yang menghasilkan sampah.
ü Penempatan lokasi penampungan sampah sementara pada area yang digunakan untuk mengumpulkan sampah untuk kemudian diangkut menuju
pembuangan sampah kota.
commit to user
Tugas Akhir VI-11
ü Pemisahan sampah organik dan non-organik pada lokasi penampungan sampah.
ü Waktu pengambilan sampah diluar aktifitas yang berlangsung sehigga tidak mengganggu kelancaran fasilitas yang ada.
6.6. Konsep Kebutuhan Ruang