JUDUL PENGERTIAN JUDUL METODOLOGI PEMBAHASAN

commit to user T u g a s A k h I r I-1

Bab I PENDAHULUAN

1.1 JUDUL

Resort di kawasan agrowisata Kemuning sebagai tempat relaksasi dengan pendekatan Ekologi Arsitektur.

1.2 PENGERTIAN JUDUL

Resort : Resort adalah tempat menginap yang dikunjungi untuk berekreasi dan relaksasi. 1 Kawasan : Daerah tertentu yang mempunyai ciri tertentu. Agrowisata : Wisata yang sasarannya adalah pertanian, perkebunan, kehutanan. Kemuning : Desa di Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar. Relaksasi : Relaksasi merupakan suatu kondisi istirahat pada aspek fisik dan mental manusia, sementara aspek spirit tetap aktif bekerja. Dalam keadaan relaksasi, seluruh tubuh dalam keadaan homeostatis atau seimbang, dalam keadaan tenang tapi tidak tertidur, dan seluruh otot-otot dalam keadaan rileks dengan posisi tubuh yang nyaman. 2 Pendekatan : Proses, perbuatan, cara mendekati, metode-metode untuk mencapai pengertian. Ekologi : Ilmu mengenai hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya kondisi alam sekitarnya. Arsitektur : Seni dan ilmu merancang sebuah bangunan. Adalah rencana pembangunan resort di kawasan Agrowisata Kemuning dengan menggunakan pendekatan Ekologi Arsitektur. 1 Cambrigde dictionary 2 Mackenzie LD, Masten SJ, 2004, Principles of Environmental Engineering and Science, Mc Graw Hill, Singapore. commit to user T u g a s A k h I r I-2 1.3 LATAR BELAKANG 1.3.1 Kondisi Masyarakat Kehidupan masyarakat sekarang ini penuh dengan hiruk pikuk pekerjaan dan kesibukan. Dengan bekerja manusia mencukupi kebutuhannya. Karena itu pekerjaan merupakan hal yang pokok bagi manusia untuk dapat bertahan hidup dan mencapai kesejahteraan. Tuntutan dan pengaruh budaya kota serta perkembangan jaman menjadi tekanan, karena segala sesuatu diukur dari keberhasilan dan kepuasan materi yang tidak ada ukuran pastinya. Pandangan manusia yang beralih menjadi materialisme membuat pemenuhan kebutuhan akan materi manjadi hal yang penting dan utama. Maka manusia berlomba-lomba untuk mencukupi kebutuhan itu dengan bekerja. Dengan pepatah “Waktu adalah uang”, manusia menyibukkan kehidupannya dengan bekerja keras dan memakai sebagian besar waktu mereka untuk bekerja. Kehidupan yang penuh dengan pekerjaan itu membuat tekanan fisik dan psikologis bagi manusia.

1.3.2 Kebutuhan Relaksasi

Karena beragam tekanan dan pengaruh budaya, manusia kehilangan waktu-waktu untuk berelaksasi. Keadaan hidup yang semakin kompleks dengan kesibukannya, membuat manusia memerlukan kegiatan relaksasi untuk melepas kepenatan tersebut. Salah satunya adalah berlibur ke tempat yang lebih tenang dan terlepas dari kesibukan kota dan kesibukan pekerjaan sehari-hari. Diharapkan dari berlibur dan relaksasi itu dapat memberikan kelegaan fisik dan psikologis. Dikota-kota besar banyak ditawarkan hiburan seperti: klub-klub malam, pub, taman bermain dsb. Tetapi kebanyakan manusia lebih memilih ke daerah yang relative lebih tenang dan memiliki suasana yang alami untuk tempat manusia berelaksasi. Terutama daerah- daerah yang masih memiliki kondisi alam yang baik, sehingga manusia dapat berelaksasi dengan berinteraksi dengan alam. commit to user T u g a s A k h I r I-3

1.3.3 Kondisi Lingkungan

Kepadatan dan pertumbuhan penduduk membuat kebutuhan pangan dan lahan menjadi meningkat dan berakibat pada kerusakan alam dan hutan. Di Indonesia, menurut data dari Green Peace, setiap 1 jam kerusakan hutan mencapai seluas 300 lapangan bola, hal ini merupakan faktor utama meningkatnya laju emisi gas rumah kaca ke atmosfer. Padahal hutan merupakan paru-paru bumi dengan menyerap CO2 dan diolah menjadi O2. Menyusutnya luas hutan membuat konsentrasi CO2 merupakan salah satu pemicu suhu bumi meningkat. Disamping itu, rusaknya hutan berarti semua siklus ekosistim yang tergantung pada hutan dan yang terkandung didalam tanah juga terganggu. Kepadatan penduduk dibumi juga meningkatkan industri dan transportasi yang menggunakan bahan bakar yang berasal dari sumber daya alam tak terperbarui dalam jumlah besar, yaitu energi. Industri dan transportasi mengeluarkan emisi atau gas buang dari hasil proses pembakaran energi. Emisi dalam jumlah terbesar adalah CO2 mencapai 80 dari total gas emisi pembakaran bahan bakar. Dari parahnya kerusakan hutan dan melambungnya emisi dari gas buang dari industri dan transportasi membuat konsentrasi CO2 menggantung diudara dan menebalkan lapisan atmosfer, sehingga panas matahari terperangkap dan mengganggu pelepasan panas bumi keluar atmosfer. Kondisi ini juga berakibat pada turunnya hujan yang mengandung asam yang disebut sebagai hujan asam yang membahayakan kelangsungan mahluk hidup. Lingkungan perkotaan semakin lama tidak mendukung lagi kehidupan manusia dengan baik. Banyak kerusakan yang disebabkan oleh pemakaian dan aktivitas manusia, sehingga baku mutu lingkungan menurun. Seperti semakin banyaknya polusi udara, polusi air dan kebisingan yang melebihi batas wajar. Hal itu berdampak pada manusia yang menempatinya, sehingga menurunnya kesehatan manusia salah satunya. Untuk itu daerah- daerah yang masih fresh adalah yang dicari manusia untuk melakukan relaksasi atau refreshing dari seluruh kegiatan dan kesibukannya. commit to user T u g a s A k h I r I-4

1.3.4 Kepariwisataan Surakarta

Surakarta dan sekitarnya bekerja sama dalam segala bidang untuk memajukan daerahnya. Wilayah yang turut dalam kerja sama tersebut adalah Surakarta, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Karanganyar, Wonogiri dan Sragen. Kerja sama tersebut dalam wadah organisasi PT. Solo Raya Promosi dengan slogan Solo The Spirit of Java. Salah satu bidang kerja samanya adalah kerja sama di bidang pariwisata. Masing-masing daerah diangkat potensi-potensi wisata yang menarik kemudian bersama-sama di ekspos dan dipromosikan untuk menarik minat konsumen. Sehingga daerah Solo Raya menjadi suatu kawasan wisata yang luas dengan berbagai wisata yang ditawarkan.

1.3.5 Kepariwisataan Karanganyar

Di antara wilayah Surakarta, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Karanganyar, Wonogiri dan Sragen, Karanganyar memiliki potensi pengembangan yang sangat tinggi di bidang Sumber Daya Alam dan Ekowisata, yang semakin diperkuat dengan keramah-tamahan penduduk. Kesuburan tanah dimanfaatkan untuk produk-produk pertanian dan perkebunan. Dengan kondisi alam yang indah, Karanganyar memiliki sejumlah tempat wisata yang menarik untuk dikunjungi. Baik itu wisata alam ataupun peninggalan sejarah yang terletak di tempat wisata alam tersebut. Sehingga menjadikan suatu kunjungan yang unik bagi para wisatawan. Grojogan Sewu commit to user T u g a s A k h I r I-5 Obyek wisata alam yang terletak di kecamatan Tawangmangu menampilkan panorama air terjun setinggi 81 meter dan berbagai satwa langka yang berada di hutan lindung. Telah dilengkapi dengan fasilitas rekreasi keluarga, taman dan kios souvenir, dan tempat peristirahatan. Perkebunan Teh Kemuning Selama perjalanan dari candi Sukuh ke candi Cetho akan melalui jalan yang berkelok-kelok dengan keindahan hamparan hijau kebun teh yang berbukit-bukit, hawa yang sejuk dan segar. Perkebunan teh itu dikelola oleh PT Rumpun Sari Kemuning. Candi Sukuh Candi Sukuh berada di desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso. Satu- satunya candi yang erotik dan unik di Indonesia. hampir menyamai candi yang ada di Guatemala Amerika Selatan. Berbentuk limasan atau piramida terpotong yang merupakan gambaran keterbatasan ilmu manusia. Dibangun sekitar abad 15. commit to user T u g a s A k h I r I-6 Candi Cetho Candi Hindu ini dibangun sekitar abad 15 pada akhir jaman kerajaan Hindu majapahit oleh Brawijaya V. Mempunyai 9 tingkatan dengan arsitektur yang mirip dengan pura-pura di Bali. Di sekitar komplek candi ini terdapat patung Saraswati sumbangan dari Kabupaten Gianyar dan melambangkan ilmu pengetahuan. Air Terjun Parangijo Berada tidak jauh dari kompleks candi Cetho di Ngargoyoso, Air Terjun Parang Ijo ini menawarkan pemandangan alam yang menarik dengan air terjun dan tebing-tebing yang indah. Diatur dalam sebuah taman yang menarik untuk pengunjung, air terjun dapat dijadikan alternatif obyek wisata setelah turun dari Candi Cetho. Grebeg Lawu Grebeg Lawu merupakan acarakan yang diadakan di kawasan commit to user T u g a s A k h I r I-7

1.3.6 Ngargoyoso

Ngargoyoso adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Ngargoyoso terdiri atas 7 kelurahan atau desa, yaitu: Berjo, Puntukrejo, Kemuning, Dukuh Gemawang, Segorogunung, Girimulyo, Ngargoyoso. Kecamatan Ngargoyoso sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Karangpandan, sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Tawangmangu, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Magetan Gunung Lawu, sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Jenawi. Sebagian besar wilayah Kecamatan Ngargoyoso berada di lereng bagian barat dari Gunung Lawu.

1.3.7 Kemuning

Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, ± 40 Km dari Kota Surakarta, pada ketinggian 800 -1500 M dpl, dengan suhu rata-rata 14 - 26 C. Di desa Kemuning ini terdapat perkebunan teh yang dikenal dengan perkebunan teh Kemuning. Perkebunan teh ini membentang seluas 240 Ha di lereng Gunung Lawu. Komoditas yang di hasilkan adalah daun teh untuk pembuatan teh hijau. Daya tarik wisata daerah ini meliputi: 1. Proses pemanenan hasil petik pucuk teh dan proses pengolahan teh hijau. 2. Panorama hamparan kebun teh 3. Mengikuti kegiatan petik pucuk teh 4. Olah raga tracking, bola volly, climbing dan lain-lain. Gunung lawu tepatnya di kompleks candi Sukuh. Menampilkan kebudayan Karanganyar seperti kesenian Lesung, Loro Blonyo dan jenis kesenian lainnya. Keterkaitan dengan budaya Bali, karena unsur budaya Hindu yang cukup kental di daerah ini ditampilkan lewat kesenian dan tari-tarian dari Bali. commit to user T u g a s A k h I r I-8

1.3.8 Kebutuhan penginapan

Salah satu cara relaksasi adalah berinteraksi dengan alam yang masih baik. Kebanyakan orang pergi ke tempat-tempat yang memiliki keindahan alam untuk berelaksasi, melepaskan kepenatan dan dari kesibukan sehari-hari. Untuk menikmati alam itu diperlukan waktu yang relatif lama untuk mendapatkan ketentraman dan suasana relak. Untuk itu penginapan sebagai suatu amenitas sangat diperlukan di daerah-daerah wisata alam. Salah satu bentuk penginapan adalah berupa hotel resort, dengan adanya resort diharapkan orang yang berwisata alam mendapatkan kenyamanan yang maksimal. Selain mendapatkan relaksasi dari alam, resort juga akan membuat orang merasa nyaman dan relak. Oleh karena itu dengan fasilitas resort yang lengkap sebagai support kawasan wisata alam dapat memberi dukungan yang membuat orang menikmati keindahan dan mendapatkan kenyamanan yang maksimal. 1.4 PERMASALAHAN DAN PERSOALAN 1.4.1 Permasalahan a Bagaimana merencanakan Resort di kawasan agrowisata Kemuning sebagai tempat relaksasi bagi masyarakat dengan pendekatan Ekologi Arsitektur. b Bagaimana menentukan kegiatan-kegiatan yang menjadi ciri khas Resort di kawasan Agrowisata Kemuning.

1.4.2 Persoalan

a Bagaimana memilih, menata, menentukan luasan site sebagai sebuah Resort di kawasan agrowisata Kemuning dengan kemudahan akses dan visualisasi yang menarik. b Penataan dan pengaturan tata massa, besaran ruang, bentuk bangunan sebuah Resort sebagai sarana relaksasi. c Penerapan Ekologi Arsitektur sebagai pendekatan Resort di kawasan Agrowisata Kemuning. commit to user T u g a s A k h I r I-9 d Penentuan sistem konstruksi, material dan sistem utilitas yang tidak merusak lingkungan. 1.5 TUJUAN DAN SASARAN 1.5.1 Tujuan Menyusun konsep perencanaan dan perancangan Resort di kawasan agrowisata Kemuning dengan pendekatan Ekologi Arsitektur, sebagai pemenuhan kebutuhan manusia akan relaksasi.

1.5.2 Sasaran

Sasaran dari penyusunan konsep perencanaan dan perancangan ini adalah mendapatkan : a Konsep pemilihan dan pengolahan tapak. b Konsep sirkulasi pada tapak. c Konsep gubahan massa, peruangan dan bentuk bangunan Resort yang memberikan suasana relaksasi. d Konsep struktur dan bahan bangunan. e Konsep utilitas. 1.6 BATASAN DAN LINGKUP PEMBAHASAN 1.6.1 Batasan a Segi pembiayaan proyek dianggap telah tersedia dan tidak mengalami permasalahan b Segi kepemilikan lahan dan perijinan pengembangan tidak mengalami permasalahan

1.6.2 Lingkup Pembahasan

Pembahasan dibatasi dalam lingkup disiplin ilmu arsitektur, tetapi jika ada bagian atau hal-hal yang mendasari faktor-faktor perancangan maka dibatasi dan dianggap sebagai pendukung dari perancangan ini. commit to user T u g a s A k h I r I-10

1.7 METODOLOGI PEMBAHASAN

Metode yang digunakan dalam pembahasan penulisan konsep perencanaan dan perancangan ini adalah sebagai berikut :

A. Perumusan dan Pendekatan Masalah

Menangkap fenomena yang terjadi di dalam kehidupan manusia, mendapatkan kebutuhan manusia dan wadah pemenuhan kebutuhan manusia yang perlu ditanggapi, yang selanjutnya disebut permasalahan.

B. Pengumpulan Data

Metoda pengumpulan data yang digunakan antara lain : 1. Data Primer: Data fisik: · Kabupaten Karanganyar. · Perkebunan teh Kemuning, Ngargoyoso. Data non fisik : · Kepariwisataan Karanganyar. · Kependudukan Karanganyar. 2. Survey lapangan Pengamatan langsung untuk mengetahui kondisi eksisting lokasi. Serta melakukan studi serta pngambilan data gambar untuk keperluan penyusunan konsep. 3. Wawancara Melakukan wawancara langsung dengan pihak yang terkait atau pihak yang mampu memberikan data informasi positif dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai kajian studi. Dalam hal ini BAPPEDA Kabupaten Karanganyar, pihak kecamatan Ngargoyoso dan penduduk sekitar tapak yang terpilih. 4. Data sekunder: Berupa teori-teori dan hasil penelitian dalam usaha pelestarian kondisi alam, pengkajian dan pengembangan kawasan wisata, commit to user T u g a s A k h I r I-11 pendekatan Arsitektur Ekologi, serta standar kebutuhan ruang fasilitas Resort dan persyaratan arsitektural yang berlaku.

C. Analisa

Melakukan analisa dari data-data yang ada berdasarkan prediksi perencanaan yang dihubungkan dengan tujuan, sasaran dan faktor-faktor lain yang berpengaruh, lalu dibahas dan permasalahan yang ada diselesaikan dengan menggunakan : § Metode kualitatif Digunakan untuk permasalahan yang tidak dapat diukur dan dideskripsikan secara verbal kata-kata. § Metode kuantitatif Digunakan untuk permasalahan yang dapat diukur dan diselesaikan melalui pemecahan kuantitatif dengan memakai logika dan asumsi. Digunakan untuk menganalisa kebutuhan, besaran ruang dan lain sebagainya. Metode-metode tersebut menggunakan acuan dari literatur dan preseden.

D. Sintesa

Merupakan simpulan dari proses rangkaian analisa-analisa untuk mendapatkan konsep akhir. Hasil analisa dan data diolah dengan kriteria yang telah ditetapkan kemudian diintegrasikan dengan persyaratanketentuan perencanaan dan perancangan yang akhirnya seluruh hasil integrasi dikembangkan menjadi konsep rancangan yang siap ditransformasikan ke dalam bentuk ungkapan fisik yang dikehendaki.

1.8. SISTEMATIKA PENULISAN BAB I: PENDAHULUAN