Latar Belakang PEMBAHASAN DAN HASIL

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kentang merupakan salah satu komoditas sayuran yang memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat. Kentang Solanum tuberosum L merupakan tanaman yang tidak berkayu, bentuknya sesungguhnya menyemak dan bersifat menjalar. Kentang tidak hanya membutuhkan makan yang banyak tetapi juga membutuhkan air yang banyak pula tetapi bukan berarti tanah menjadi becek. Kebutuhan air kentang dicukupi dengan cara penyiramannya. Penyiraman ini hanya dilakukan bila tanah kelihatan kering. Dalam hal ini untuk tepatnya dilakukan pengukuran kelembaban tanahnya, bila kelembabannya kurang dari yang diperlukan maka diperlukan penyiraman. Tergolong dalam suku terung-terungan Solanaceae varietasnya banyak sekali, diantaranya adalah Solanum Adigenum L, dan Solanum Demissum L. Varietas ini tahan terhadap penyakit layu. Kentang yang banyak ditanam orang pada garis besarnya mempunyai 3 golongan, yaitu: kentang kuning, kentang putih, kentang merah dan dapat dijadikan perdagangan internasional. Kentang termasuk ke dalam 35 komoditas unggulan nasional yang mendapat prioritas pengembangan oleh pemerintah Puslitbang, 2011. Kentang yang memiliki nama latin Solanum tuberosum L merupakan tanaman sayuran semusim yang berbentuk semak atau perdu, serta berumur pendek. Kentang merupakan komoditi sayur yang dapat meningkatkan perekonomian karena sesuai dengan yang dapat dilihat, bahwa semakin meningkatnya penduduk maka permintaan kebutuhan untuk ini meningkat juga dan komoditi ini adalah salah satu komoditi tanaman petani yang diekspor ke luar khususnya ke Eropa. Tanaman kentang mempunyai beberapa peranan strategi yaitu sumber bahan makanan terutama sebagai sumber karbohidrat bagi masyarakat, sumber pendapatan dan kesempatan kerja, serta kesempatan berusaha dan juga sebagai Universitas Sumatera Utara komoditas potensial ekspor yang menghasilkan devisa Negara. Kentang banyak sekali kegunaannya yaitu dimasak berbagai masakan, tepung, pergedel, keripik, dan dapat digunakan sebagai pengganti nasi sumber mineral fasfor, besidan kalium mengandung vitamin B, vitamin C dan sedikit A. Daging umbi kentang dapat dipergunakan untuk menghaluskan kulit dan menyembuhkan kulit mata yang bengkak. Bagi penderita Diabetes Mellitus diharuskan makan kentang sebagai pengganti nasi. Tanaman ini berasal dari Amerika Selatan serta beberapa daerah di Amerika Tengah. Kentang masuk ke Indonesia pada tahun 1794 di daerah sekitar Cimahi, Bandung, yang kemudian pada tahun 1811 disebar ke daerah Karo, Sumatera Utara Setiadi, 2007. Kabupaten Karo memiliki luas wilayah 2.127,25 km 2 yang terdiri dari pemukiman penduduk 174,22 km 2 dan lahan pertanian 1.953,03 km 2 . Kabupaten ini berlokasi di dataran tinggi Karo, Bukit Barisan Sumatera Utara. Terletak sejauh 77 km dari kota Medan, Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara. Wilayah Kabupaten Karo terletak di dataran tinggi dengan ketinggian antara 600 sampai 1.400 meter di atas permukaan laut. Karena berada di ketinggian tersebut, Tanah Karo Simalem mempunyai iklim yang sejuk dengan suhu berkisar antara 16 o C sampai 17°C. Dataran tinggi karo ini bisa ditemukan indahnya nuansa alam pegunungan dengan udara yang sejuk dan berciri khas daerah buah dan sayur. Letak tanah karo yang berada di dataran tinggi maka jenis tanaman disini adalah tanaman kering sehingga tanaman yang ada hultikutural bemacam macam. Potensi yang ada di Tanah Karo terdiri dari komoditas sayur-sayuran, buah-buhan dan bunga-bungaan. Kabupaten Karo terdiri dari 17 kecamatan, salah satunya adalah kecamatan Naman Teran yang merupakan daerah penghasil kentang. Pada tahun 2011 penghasilan terbesar kentang dari semua kecamatan di tanah karo adalah kecamatan Naman Teran sebesar 22,584 ton Badan Pusat Statistika Kabupaten Karo, 2011. Kecamatan Naman Teran merupakan salah satu dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Karo dengan Ibu kota kecamatan di desa Naman yang berjarak 20 km dari Kabanjahe sebagai ibukota kabupaten dan 97 km dari Medan ibu kota propinsi. Kecamatan Naman Teran dengan luas ± 87,82 km 2 berada pada ketinggian rata - rata 700 – 1420 m diatas permukaan laut dengan temperatur Universitas Sumatera Utara 16 C -17 C. Dengan batas wilayah sebelah timur berbatasan dengan kecamatan Merdeka, sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tiganderket, sebelah Utara berbatsan dengan Kabupaten Langkat dan Deli Serdang dan sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Payung dan Simpang Empat. Penghasilan terbesar dari kecamatan ini adalah dari hasil pertanian, adapun tanaman yang ada di kecamatan ini adalah produksi sayur-sayuran yaitu buncis, cabe, kol bunga, kubis, lbu siam, sawi, terong, tomat dan kentang. Pada tahun 2008 dari 17 kecamatan di kabupaten Karo ada 3 kecamatan yang menjadi daerah Kawasan Strategis Kabupaten KSK yakni kecamatan Berastagi, Naman Teran dan Merdeka. KSK adalah sutu kawasan yang dikembangkan untuk mengurangi kesenjangan antara daerah dan diandalkan sebagai motor penggerak ekonomi bagi kawasan sekitarnya dan diharapkan memiliki produk unggulan yang kompetitif baik di pasar domistik maupun pasar global. Kecamatan Naman Teran adalah Kawasan Strategis Kabupaten KSK yaitu kentang dari semua kecamatan di kabupaten karo. Dari pemahaman di atas bahwa kentang memiliki peminat yang banyak. Untuk itu cara meningkatkan produksi kentang dapat dianalisis dengan analisis faktor supaya mendapatkan hasil faktor-faktor yang paling dominan mempengaruhi hasil produksi. Analisis faktor bertujuan untuk mengelompokan sejumlah variabel kedalam satu atau dua faktor. Misalkan ada 10 variabel, mungkin saja ada beberapa variabel yang mempunyai kesamaan atau dapat dikelompokan sehingga 10 variabel tersebut dapat diekstraksi menjadi tiga faktor. Variabel- variabel tersebut akan dianalisis sehingga diperoleh faktor yang dominan dan korelasi antara satu variabel dengan variabel yang lain. Analisis faktor digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang dominan yang dapat mempengaruhi hasil produksi hasil panen pertaniaan di tanah Karo untuk komoditas tanaman kentang. Untuk itu, penulis ingin menganalisis faktor faktor yang mempengaruhi hasil produksi kentang Kecamatan Naman Teran, kabupaten Karo. Universitas Sumatera Utara Dari permasalahan di atas maka penulis memilih judul: Analisis Faktor yang Mempengaruhi Hasil Produksi Kentang Studi Kasus: Petani Kentang Kecamatan Naman Teran.

1.2 Perumusan Masalah