Data Minat Belajar Mata Kuliah Konsep Kebidanan denganMetode Diskusi
kuliah Konsep Kebidanan dari 10 responden sebanyak 56,5 dengan nilai minat tertinggi sebesar 76.
Dari hasil penelitian ini penggunaan metode penugasan individual yang dilakukan secara terstruktur rerata minat belajar peserta didik lebih tinggi dibandingkan dengan
diskusi kelompok kecil. Berdasarkan hasil observasi pada saat dilakukannya proses pembelajaran dengan menggunakan metode penugasan individual terstruktur pendidik
sudah melaksanakan proses pembelajaran sesuai rencana garis besar program pembelajaran yang telah disiapkan. Pendidik juga sudah baik dalam memotivasi peserta
didik sehingga aktif dalam pembelajaran. Hal ini terbukti dari banyaknya peserta didik yang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Pendidik juga sudah mengaitkan
pembelajaran dengan pengetahuan awal peserta didikprasyarat, dan pendidik juga menerangkan secara singkat materi pokok dengan jelas.
Pada metode diskusi kelompok kecil ditemukan hasil rerata minat belajar lebih rendah, berdasarkan observasi peneliti saat dilakukannya proses pembelajaran
menggunakan metode diskusi kelompok kecil pendidik juga telah melaksanakan sesuai garis besar program pembelajaran yang telah disiapkan. Namun pada saat
berlangsungnya diskusi kelompok kecil pendidik kurang memotivasi peserta didik hal ini terlihat dari masih banyaknya kelompok belajar yang tidak aktif.Peserta didik yang
aktif akan mendominasi jalannya diskusi kelompok, sehingga materinya kurang dapat diserap dan dipahami secara optimal oleh peserta didik yang lain.
Dalam penelitian ini, berdasarkan pernyataan responden bahwa ada hubungan bermakna antara penggunaan metode pembelajaran dengan hasil pembelajaran oleh
responden, yaitu minat responden. Dalam penggunaan metode terkadang dosen harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas. Jumlah peserta didik mempengaruhi
penggunaan metode, tujuan instruksional adalah pedoman yang mutlak dalam penentuan metode pembelajaran. Semua metode pembelajaran memiliki kelemahan dan kelebihan,
penggunaan metode yang tidak tepat lebih cenderung menghasilkan kegiatan belajar mengajar yang membosankan bagi peserta didik. Jalan pengajaran pun akan berlangsung
kaku, peserta didik kurang bergairah dalam belajar, kejenuhan dan kemalasan menyelimuti kegiatan belajar peserta didik. Kondisi seperti ini sangat tidak
menguntungkan bagi dosen dan peserta didik. Dosen mendapatkan kegagalan dalam penyampaian pesan-pesan keilmuan dan peserta didik dirugikan. Ini berarti metode tidak
dapat difungsikan oleh dosen sebagai alat motivasi ekstrinsik dalam kegiatan pembelajaran.
Ditambah lagi mata kuliah Konsep Kebidanan merupakan salah satu kelompok mata kuliah pokok kebidanan yang harus dikuasai seorang bidan yang berkompeten. Jadi
peserta didik dituntut bukan hanya memahami Konsep Kebidanan melalui teori saja tetapi juga dalam praktiknya di lapangan. Disini salah satu metode pembelajaran yang
dapat menfasilitasi yakni metode penugasan individual, dan akan lebih baik lagi penggunaan metode inovatif ini tidak berdiri sendiri. Setiap pertemuan dalam kegiatan
pembelajaran konsep Kebidanan metode yang disajikan haruslah di variasikan. Sehingga minat belajar peserta didik dalam mata kuliah Konsep Kebidanan ini akan meningkat.