2. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 Tentang
Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal
Yuridis Formal telah mengatur secara eksplisit tentang kegiatan dalam pasar modal, antara lain mengatakan bahwa Emiten, Perusahaan Publik, Lembaga
Kliring dan penjamin, Lembaga Penyimpanan dan penyelesainan, reksa dana, Perusahaan Efek, Penasehat Investasi, Wakil Penjamin Emisi Efek, Wakil
Perantara Peragangan Efek, Wakil Manager Investasi, Biro Aministrasi Efek, Kustodian, Wali Amanat, Profesi penunjang pasar Modal dari Bapepam, serta
direktur, komisaris, dan setiap pihak yang memiliki sekurang-kurangnya lima persen saham Emiten atau perusahaan public, yang melakukan pelanggaran atas
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dikenakan sanksi administrasi berupa :
83
a. Peringatan tertulis
b. Denda yaitu kewajiban untuk membayar sejumlah uang tertentu
c. Pembatasan kegiatan usaha
d. Pembekuan kegiatan usaha
e. Pencabutan kegiatan usaha
f. Pembatalan persetujua
g. Pembatalan pendaftaran
3. Peraturan Bapepam V.C. 2 Nomor 151 Tahun 2009 Tentang
Perizinan Perusahaan Pemeringkat Efek
Badan Pengawas Pasar Bapepam-LK menerbitkan enam peraturan yang terkait dengan penasehat investasi yang melakukan kegiatan usaha sebagai
pemeringkat efek.
Peraturan tersebut memberikan landasan hukum yang kuat terhadap kegiatan lembaga pemeringkat efek.Upaya Bapepam-LK tersebut seiring dengan
83
Pasal 61, Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 1995 Tentang Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal.
Universitas Sumatera Utara
tuntutan masyarakat pemodal yang mengharapkan lembaga pemeringkatan efek dapat menjalankan bisnisnya secara professional, transparan, dan dapat
dipertanggungjawabkan akuntabel.
84
1 Persyaratan integritas, kompetensi dan keahlian bagi direksi, dewan
komisaris, dan analis perusahaan pemeringkat efek. Dengan kondisi lembaga pemeringkat efek yang memiliki landasan hukum
kuat, diharapkan terwujud industri pemeringkatan yang berkualitas dan dapat mendorong terciptanya industri pasar modal yang sehat.Dimana diharapkan agar
setiap perusahaan pemeringkat efek dapat mematuhi aturan yang ada, seperti : Kewajiban perusahaan pemeringkat efek melakukukan kegiatan pemeringkatan
secara independen dan dapat dipertanggungajawabkan, yakni antara lain :
2 Kewajiban perusahaan pemeringkat efek untuk memiliki prosedur dan
metodologi pemeringkatan yang sistematis dan dapat dipertanggung- jawabkan.
3 Pemisahan fungsi pemeringkatan, riset, pemasaran, dan kepatuhan
dalam strukrur organisasi perusahaan. 4
Kewajiban memiliki komite pemeringkat dan analis.
85
4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa