Asas yang bertujuan untuk menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari setiap kegiatan penyelenggaraan Otoritas Jasa Keuangan harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik.
114
Tugas anggota Dewan Komisioner meliputi bidang tugas terkait kode etik, pengawasan internal melalui mekanisme dewan audit, edukasi dan perlindungan
konsumen, serta fungsi, tugas, dan wewenang pengawasan untuk sektor Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan,
dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya. Dalam melaksanakan kegiatannya lembaga OJK mempunyai Tujuan, Fungsi, Tugas dan Wewenang antara lain :
Sejalan dengan prinsip-prinsip tata kelola dan asas-asas di atas, Otoritas Jasa Keuangan harus memiliki struktur dengan prinsip “checks and balances”.
Hal ini diwujudkan dengan melakukan pemisahan yang jelas antara fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan.Fungsi, tugas, dan wewenang
pengaturan serta pengawasan dilakukan oleh Dewan Komisioner melalui pembagian tugas yang jelas demi pencapaian tujuan Otoritas Jasa Keuangan.
115
1. Tujuan Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan
di dalam sektor jasa keuangan :
a. Terselenggaranya secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel.
b. Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan
dan stabil.
114
Ibid.
115
Albab setiawan, Otoritas Jasa Keuangan, Jakarta: Jas and Partner Lawyer Office,2012, hlm. 13.
Universitas Sumatera Utara
c. Mampu melindungi kepentingan Konsumen dan masyarakat.
2. Fungi Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan mempunyai fungsi menyelenggarakan system pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di
sektor jasa keuangan.
3. Tugas Otoritas Jasa Keuangan
Otoritas Jasa Keuangan mempunyai tugas melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan, sektor Pasar
Modal, dan sektor IKNB.OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap :
116
a. Kegiatan jasa keuangan di sektor perbankan.
b. Kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal.
c. Kegiatan jasa keuangan di sektor peransuransian, dana pension, lembaga
pembiayaan, dan lembaga jasa keuangan lainnya.
4. WewenangOtoritas Jasa Keuangan
Untuk melaksanakan tugas pengaturan, Otoritas Jasa Keuangan mempunyai wewenang :
117
a. Menetapkan peraturan pelaksanaan undang-undang OJK.
b. Menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
c. Menetapkan peraturan dan keputusan OJK.
d. Menetapkan peraturan mengenai pengawasan di sektor jasa keuangan.
e. Menetapkan kebijakan mengenai pelaksanaan tugas OJK.
f. Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan perintah tertulis
terhadap Lembaga Jasa Keuangan dan pihak tertentu. g.
Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola statute pada lembaga Jasa Keuangan.
116
Pasal 6, Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan.
117
Pasal 8, Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan.
Universitas Sumatera Utara
h. Menetapkan sturktur organisasi dan infrastruktur, serta mengelola,
memelihara, dan menata usahakan kekayaan dan kewajiban. i.
Menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan samksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
Untuk melaksanakan tugas pengawasan, OJK mempunyai wewenang
dalam menetapkan kebijakan operasional pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan, antara lain :
118
a. Mengawasi pelaksanaan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Kepala
Eksekutif. b.
Melakukan pengawasan, pemeriksaan, penyidikan, perlindungan Konsumen, dan tindakan lain terhadap Lembaga Jasa Keuangan, pelaku,
danatau penunjang kegiatan jasa keuangansebagaimana dimaksud delam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
c. Memberikan perintah tertulis kepada Lembaga Jasa Keuangan danatau
pihak tertentu. d.
Melakukan penunjukan pengelola statute. e.
Menetapkan penggunaan pengelolaan statute. f.
Menetapkan sanksi administrative terhadap pihak yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di sektor jasa
keuangan.
g. Memberikan danatau mencabut :
1 Izin usaha.
2 Izin orang perseorangan.
3 Efektifnya pernyataan pendaftaran.
4 Surat tanda terdaftar.
5 Persetujuan melakukan kegiatan usaha.
6 Pengesahan.
7 Persetujuan an penetapan pembubaran.
8 Penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-
undangan di sector jasa keuangan
Padadasarnya UU OJK memuatketentuantenatangorganisasidantatakelola governancedarilembaga yang
memilikiotoritaspengaturandanpengawasanterhadapsektorjasakeuangan.Pengecual ian UU OJK terhadap, Jenis-jenisprodukjasakeuangan, Cakupandanbatas-
bataskegiatanlembagajasakeuangan, Tingkat kesehatandanpengaturanprudensial,
118
Pasal 9, Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan.
Universitas Sumatera Utara
serta ketentuanjasapenunjangsektorjasakeuangandan lain sebagainya yang menyangkuttransaksijasakeuangandiaturolehtersendiri.
5. KodeEtik Otoritas Jasa Keuangan