BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka pada akhir bab ini penulis mencoba membuat kesimpulan dan saran dari pembahasan sebelumnya.
1. Bentuk-bentuk perusahaan yang bergerak di bursa efek menurut Pasal 1
ayat 21 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, yaitu perusahaan kategori anggota atau member bursa, penjamin emisi efek,
perantara pedagang efek, manajer investasi, biro administrasi efek, kustodian, wali amanat, lembaga kliring dan penjamin, dan lembaga
penyimpanan dan penyelesaian. Setiap perusahaan efek wajib memiliki anggaran dasar bursa efek, sehingga dapat menyelenggarakan dan
menyediakan sistem atau sarana untuk mempertemukan penawaran dan permintaan efek pihak-pihak lain. Kontribusi Emiten dalam penjualan efek
agar dapat dicatatkan dalam bursa efek yakni : Melakukan Keterbukaan Informasi, Peningkatan Likuiditas, Pemantauan Harga Efek, dan Menjaga
hubungan baik dengan Investor. Adapun cara untuk mencegah Investasi yang terindikasi penipuan adalah Menerapkan Mosi Kehati-hatian,
Melakukan Track-Checking dalam Bursa Efek, Melakukan Teknik Analisis dan Penilaian Investasi.
2. Pengaturan kegiatan investasi dalam bursa efek untuk mencegah terjadinya
penipuan invesatasi, berkaitan dengan tiga pilar dalam strategi nasional literasi yang disusun oleh Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan
Universitas Sumatera Utara
Perlindungan Konsumen untuk keuangan tersebut yaitu, pertama program edukasi dan kampanye nasional literasi keuangan, kedua tentang
penguatan infrasruktur literasi keuangan dan ketiga tentang pengembangan produk dan layanan jasa keuangan yang terjangkau. Adapun metode
pencegahan investasi yang terindikasi adanya penipuan yaitu, menerapkan mosi kehati-hatian, melakukan track-checking emiten dalam bursa efek
dan melakukan teknik analisis dan penilaian investasi. Penipuan sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 90 huruf c UU Nomor 8 Tahun 1995
Tentang Pasar Modal bahwa membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta yang material atau tidak mengungkapkan fakta yang material agar
pernyataan yang dibuat tidak menyesatkan mengenai keadaan yang terjadi pada saat pernyataan dibuat dengan maksud untuk menguntungkan atau
menghindarkan kerugian untuk diri sendiri atau pihak lain atau dengan tujuan mempengaruhi pihak lain untuk membeli atau menjual efek.
3. Pengawasan OJK terhadap kegiatan investasi yang tidak terdaftar dalam
bursa efek,secara substansialOJK berwenang melakukan pengawasan sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 5 UU OJK, bahwa Otoritas Jasa
Keuanganberfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa
keuangan,yang secara khusus dalam hal ini adalah melaksanakan tugas dan pengaturan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal. Dapat
ditafsirkan dengan melakukan pengawasan disektor pasar modal maka OJK tetap harus memperhatikan ketentuan yang ada dalam Undang-
Universitas Sumatera Utara
Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal. Salah satu tujuan kehadiran OJK adalah untuk menggantikan Badan Pengawas Pasar Modal
BAPEPAM-LK dimana yang sebelumnya mempunyai kewenangan dalam pengawasan pasar modal yang salah satu didalamnya adalah bursa
efek.Dasar penggantian Bapepam ke OJK tertuang dalam Bab XIII Ketentuan Peralihan Pasal 55 ayat 1 UU OJK, tujuan pengawasan
terhadap bentuk investasi yang tidak terdaftar dalam bursa efek semata- mata untuk melindungi kepentingan konsumen, investor dan masyarakat,
sebagaimana amanat undan-undang tentang perlindungan konsumen serta untuk menciptakan investasi yang aman bagi para pelaku investasi.
B. Saran