Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa

tuntutan masyarakat pemodal yang mengharapkan lembaga pemeringkatan efek dapat menjalankan bisnisnya secara professional, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan akuntabel. 84 1 Persyaratan integritas, kompetensi dan keahlian bagi direksi, dewan komisaris, dan analis perusahaan pemeringkat efek. Dengan kondisi lembaga pemeringkat efek yang memiliki landasan hukum kuat, diharapkan terwujud industri pemeringkatan yang berkualitas dan dapat mendorong terciptanya industri pasar modal yang sehat.Dimana diharapkan agar setiap perusahaan pemeringkat efek dapat mematuhi aturan yang ada, seperti : Kewajiban perusahaan pemeringkat efek melakukukan kegiatan pemeringkatan secara independen dan dapat dipertanggungajawabkan, yakni antara lain : 2 Kewajiban perusahaan pemeringkat efek untuk memiliki prosedur dan metodologi pemeringkatan yang sistematis dan dapat dipertanggung- jawabkan. 3 Pemisahan fungsi pemeringkatan, riset, pemasaran, dan kepatuhan dalam strukrur organisasi perusahaan. 4 Kewajiban memiliki komite pemeringkat dan analis. 85

4. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa

Keuangan Dibentuknya lembaga OJK secara keseluruhan mengatur kegiatan di dalam sektor jasa keuangan agar dapat terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel dan mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, serta mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat. Hal tersebut tercermin dalam tugas melakukan pengaturan dan 84 Jenis-jenis transaksi yang dilarang dalam pasar modal,http:mikariandita. blogspot.co.id201107wahyubram, diakses pada tanggal 2 April 2016, pukul 15.41 wib. 85 Peraturan Nomor V.C.2,tentang Perizinan Perusahaan Pemeringkat Efek Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-151BL2009. Universitas Sumatera Utara pengawasan terhadap kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar Modal, dan sektor perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya. Mengatasi semakin meningkatnya penipuan melalui investasi diperlukan solusi secara preventif dan represif. Solusi secara preventif dengan memberikan edukasi kepada para masyarakat atau investor tentang investasi yang baik dan legal. Otoritas Jasa Keuangan OJK yang merupakan lembaga pengawasan sektor jasa keuangan mempunyai upaya untuk mengatasi meningkatnya penipuan investasi. 86 Dalam hal perlindungan konsumen dan masyarakat, OJK berwenang melakukan tindakan pencegahan kerugian Konsumen dan masyarakat, yang meliputi: 87 a. Memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat atas karakteristik sektor jasa keuangan, layanan, dan produknya. b. Meminta Lembaga Jasa Keuangan untuk menghentikan kegiatannya apabila kegiatan tersebut berpotensi merugikan masyarakat. c. Tindakan lain yang dianggap perlu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di sector jasa keuangan. Mengenai keputusan tentang pemberian izin usaha, izin orang perseorangan, efektifnya pernyataan pendaftaran, surat tanda terdaftar, persetujuan melakukan kegiatan usaha, pengesahan, dan persetujuan atau penetapan pembubaran, dan setiap keputusan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia, Kementerian Keuangan, dan Badan Pengawas Pasar Modal dan 86 Perananotoritasjasakeuangandalammelindungi-praktek-praktek-kecurangan- yang-terjadi-dalam-pasarmodal, http:www.kompasiana.comdiakses pada tanggal 2 April 2016, pukul 17.05 wib. 87 Pasal 28, Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan. Universitas Sumatera Utara Lembaga Keuangan berdasarkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan serta penyelesaiannya dilanjutkan oleh OJK.

C. Pelaksanaan Fungsi Perlindungan Konsumen dalam Kegiatan