Pengukuran Variabel Jenis Data Teknik Pengumpulan Data Manfaat Program Kepuasan Pelanggan.

Kepuasan Pelanggan Tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dia rasakan dibandingkan dengan harapannya Kotler, 2001:52 a. Kecepatan, ketepatan serta kehandalan penyampaian jasa membuat kepuasan kepada pelanggan b. Karyawan cepat tanggap menyelesaikan keluhan pelanggan c. Pelayanan yang sopan dan sabar membuat pelanggan puas d. Kesabaran, keramahan dan perhatian terhadap pelayanan yang diberikan karyawan membuat pelanggan puas Likert Sumber: Lupiyoadi 2001:197

5. Pengukuran Variabel

Mengukur variabel dalam penelitian ini menggunakan skala Likert dimana pada setiap jawaban akan diberikan skor. Tabel 1.2 Instrument Skala Likert NO Pernyataan Skor 1 Sangat Setuju 5 2 Setuju 4 3 Kurang Setuju 3 4 Tidak Setuju 2 5 Sangat tidak setuju 1 Sumber: Sugiyono 2004:86 Universitas Sumatera Utara

6. Jenis Data

Dalam penelitian ini digunakan dua jenis data yaitu: a. Data Primer adalah data yang diperoleh dari Responden dalam hal ini Mahasiswa Fakultas Ekonomi Ekstension Jurusan Manajemen Universitas Sumatera Utara untuk tahun akademik 20072008. b. Data Sekunder adalah data yang dari penelitian kepustakaan, yaitu data yang dikumpulkan dari laporandokumen PT Telkomsel dan tulisan-tulisan ilmiah lainnya.

7. Teknik Pengumpulan Data

a. Dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan bentuk lain dari wawancara interview dimana merupakan wawancara tak langsung dan para responden diharapkan untuk memberikan jawaban dari sejumlah pertanyaan yang diberikan. Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab secara tertulis oleh Responden. b. Studi dokumen, yaitu pengumpulan data dan informasi dari buku-buku, jurnal, majalah dan internet yang berkaitan dengan penelitian.

8. Metode Analisis Data.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai persepsi Universitas Sumatera Utara mahasiswa Fakultas Ekonomi Ekstension Universitas Sumatera Utara terhadap Call Center Pra Bayar Simpati PT Telkomsel Medan. Analisis deskriptif dilakukan peneliti yaitu dengan mendistribusikan jawaban responden dalam bentuk tabel sehingga memperoleh gambaran yang jelas tentang distribusi jawaban responden. 1. Uji Validitas Uji Validitas bertujuan untuk menguji apakah kuisioner layak untuk digunakan sebagai instrument penelitian. Uji Reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan kuesioner menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama Sugiyono, 2005 : 110. 2. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan kuisioner menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama Sugiyono, 2005 ; 110. Suatu instrument pertanyaan dikatakan reliabel apabila memiliki Cronbach Alpa= 0.60, jika instrument pertanyaan dibawah 0.60 maka instrument pertanyaan tersebut tidak baik. Uji validitas dan reliabilitas kuisioner dalam penelitian ini menggunakann software SPSS 12.00 For windows. b. Metode Analisis Regresi Linear Berganda Metode analisis Regresi Linear Berganda digunakan menganalisis, melihat seberapa besar pengaruh variabel independent X 1, X 2, X 3, X 4 berupa variabel kehandalan, variabel ketanggapan, variabel empati dan variabel jaminan Universitas Sumatera Utara terhadap variabel dependen Yberupa kepuasan pelanggan Call Center PT Telkomsel. Persamaannya adalah sebagai berikut : Y = bo + b 1 X 1 + b 2 X 2 +bnXn ….. e Dimana : Y : Skor dimensi Kepuasan Pelanggan bo : Konstanta b 1 - b 2 : Koefisien Regresi X 1 : variabel kehandalan X 2 : variabel ketanggapan X 3 : variabel empati X 4 : variabel jaminan e : Standar error. 1. Uji F hitung Uji serentak Uji-F uji serentak digunakan untuk melihat secara bersama-sama serentak dari variabel-variabel independent yaitu X 1, X 2, X 3, X 4 berupa variabel kehandalan, variabel ketanggapan, variabel empati dan variabel jaminan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependen Y berupa kepuasan pelanggan Call Center PT Telkomsel. Melalui Uji Statistik dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: H o : b 1 = b 2 X = 0 Artinya secara bersama-sama serempak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-variabel independent yaitu 1, X 2, X 3, X 4 berupa variabel kehandalan, variabel ketanggapan, variabel Universitas Sumatera Utara empati dan variabel jaminan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependen Y berupa kepuasan Call Center PT Telkomsel. H a : b 1 ≠ b 2 ≠ 0 Artinya secara bersama-sama serempak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-variabel independent yaitu X 1, X 2, X 3, X 4 berupa variabel kehandalan, variabel ketanggapan, variabel empati dan variabel jaminan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependen Y berupa kepuasan pelanggan Call Center PT Telkomsel. Pengujian dengan uji t dua sisi pada tingkat pengujian α = 5 atau confidence internal tingkat keyakinan = 95 . Kriteria Pengambilan Keputusan KPK : H o diterima, apabila F-ratio F-tabel H o ditolak, apabila F-ratio F-tabel 2. Uji – t uji parsial Uji parsial dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: H o : b 1 = 0 Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-variabel independent yaitu X 1, X 2, X 3 ,X 4 H berupa variabel kehandalan, variabel ketanggapan, variabel empati dan variabel jaminan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependen Y berupa kepuasan pelanggan Call Center PT Telkomsel. a : b 1 ≠ 0 Universitas Sumatera Utara Artinya secara parsial tedapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-variabel-variabel independent X 1, X 2, X 3, X 4 berupa variabel kehandalan, variabel ketanggapan, variabel empati dan variabel berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependen Y 1 berupa kepuasan pelanggan Call Center PT Telkomsel. Kriteria Pengambilan Keputusan KPK : H o diterima, apabila F-ratio F-tabel H o ditolak, apabila F-ratio F-tabel 3. Pengujian Koefisien Determinan R 2 Pengujian Koefisien Determinan R 2 digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan kata lain koefesien determinan berganda digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel-variabel independent X 1, X 2, X 3, X 4 berupa variabel kehandalan, variabel ketanggapan,variabel empati dan variabel jaminan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel dependen Y berupa kepuasan pelanggan Call Center PT Telkomsel Medan. Universitas Sumatera Utara BAB II URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian tentang kualitas pelayanan terhadap kepuasan juga dilakukan oleh Yhoga Leksmana 2006 dengan judul ”Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan pada Rumah Makan Ayam bakar Wong Solo cabang Malang”, Menyatakan variabel yang paling dominan sebagai penentu kepuasan konsumen adalah tangibles bukti fisik. Agustina 2006 telah melakukan penelitian mengenai tingkat kepuasan pelayanan operator selular, dengan jurnalnya yang berjudul “Pengaruh Pelayanan Operator Pra Bayar Simpati terhadap kepuasan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelayanan yang diberikan operator Kartu Simpati untuk mencapai kepuasan pelanggan dengan dua jenis pelayanan, yaitu pelayanan ketika memberikan informasi dan pelayanan dalam menangani keluhan pelanggan. Selain itu untuk mengetahui jenis pelayanan yang manakah yang paling dominan dalam mempengaruhi kepuasan pelanggan. Kesimpulan dan penelitian yang dilakukan oleh Agustina ini adalah bahwa pelayanan pemberian informasi dan penanganan keluhan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Variabel pelayanan penanganan keluhan pelanggan merupakan variabel yang paling dominan terhadap kepuasan pelanggan dibandingkan dengan variabel pemberian informasi. 17 Universitas Sumatera Utara

B. Defenisi Jasa

Beberapa defenisi tentang jasa yang dikemukakan oleh para ahli: 1. Menurut Kotler 2004:337 : Jasa adalah aktivitas atau manfaat yang ditawarkan untuk dijual yang secara esensial tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan atas apapun. 2. Menurut Lupiyoadi 2001 : 602, Jasa merupakan semua aktivitas yang hasilnya tidak merupakan produk dalam fisik atau konstruksi, yaitu biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah seperti misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan atau kesenangan atau pemecahan atas masalah yang dihadapi konsumen. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa ada empat karakteristik yang dimiliki oleh jasa, yaitu: 1. Tidak berwujud intangible Jasa itu tidak bisa dilihat, diraba, didengar atau dicium sebelum ada transaksi pembelian. Oleh karena itu pembeli harus percaya dan yakin atas jasa. 2. Tidak dapat dipisahkan-pisahkan Tidak dapat dipisah-pisahkan, maksudnya suatu bentuk jasa tidak dapat dipisah- pisahkan dari sumbernya yakni apakah sumber itu berupa manusia atau mesin. 3. Berubah-ubah Jasa sangat mudah berubah-ubah karena jasa ini sangat tergantung pada siapa yang menyajikan, kapan dan dimana jasa tersebut disajikan. Universitas Sumatera Utara 4. Daya tahan Maksudnya bahwa jasa itu tidak dapat disimpan atau tidak tahan lama sehingga dapat dikatakan bahwa jasa tersebut dihasilkan pada saat permintaan akan tersebut terjadi dan hal ini tidak dapat ditunda. Karakteristik utama dari jasa ini mempengaruhi pelaksanaan strategi pemasaran suatu perusahaan jasa yang dijelaskan sebagai berikut: 1. Karena jasa itu tidak berwujud, maka penyediaperusahaan jasa harus dapat meningkatkan kepercayaan pembeli. Pertama, perusahaan harus mencoba meningkatkan wujud dan dan sifat konkret jasa, misalnya: seorang tukang pangkas rambut dapat menunjukkan gambar yang memperlihatkan rupa seseorang yang telah dipangkas rambutnya. Cara kedua, perusahaan dapat menekankan manfaat yang diperoleh dari jasa. Misalnya perusahaan telepon selular dapat menekankan manfaat menggunakan produknya. Artinya dengan adanya telepon genggam, pelanggan dapat dihubungi dan menghubungi kapan saja dan dimana saja. Ketiga, perusahaan dapat mengembangkan citra merk bagi jasa-jasa mereka untuk meningkatkan kepercayaan 2. Jasa tidak terpisahkan dari yang memberi jasa, oleh sebab itu kehadiran penyedia jasa mutlak diperlukan. Strategi untuk mengatasi masalah ini bagi perusahaan jasa telekomunikasi selular, misalnya dengan membentuk pelayanan pelanggan melalui panggilan ke pusat informasi Call Center, sehingga tidak semua keluhan atau masalah yang dihadapi pelanggan harus datang ke kantor pelayanan. 3. Karena jasa berubah-ubah, tergantung siapa yang menyediakan, dimana serta Universitas Sumatera Utara kapan disediakan, maka diperlukan pengendalian kualitas dalam pelayanan yang diberikan oleh suatu perusahaan jasa. Hal ini dapat diatasi dengan melakukan pengendalian mutu yaitu pelatihan kepada karyawan sehingga mampu bekerja secara cepat dan terampil, memantau kepuasan pelanggan melalui sistem kotak saran dan penyampaian keluhan ke pusat informasi sehingga jasa yang kurang baik dapat diketahui dan diperbaiki. 4. Jasa memiliki sifat daya tahan yang mudah rusak, misalnya pada perusahaan jasa telekomunikasi selular, kadang-kadang terjadi gangguan berkomunikasi yang dialami pelanggan pada saat jaringan sedang padat. Keadaan ini dapat diatasi dengan memberikan bantuan layanan yang canggih yaitu menyediakan jaringan BTS Base Transceiver Station sementara yang dapat dimanfaatkan pada saat jalur sibuk atau padat.

C. Kualitas Pelayanan 1

. Defenisi Pelayanan Menurut Gronroos Ratminto dan Atik ,2005:2, ’’ Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata tidak dapat dirabayang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan konsumenpelanggan’’. Menurut Ivancevich Ratminto dan Atik ,2005:2,’’Pelayanan adalah suatu produk- produk yang tidak kasat mata tidak dapat diraba yang melibatkan usaha-usaha manusia dan menggunakan peralatan’’. Dari dua defenisi tersebut diatas dapat diketahui bahwa ciri Universitas Sumatera Utara pokok pelayanan adalah tidak kasat mata tidak dapat diraba dan melibatkan upaya manusia karyawan atau peralatan lain yang disediakan oleh perusahaan yang menggunakan pelayanan. 2 . Defenisi Kualitas Pelayanan Menurut Fandy Tjiptono 1996:51,’’Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa dan manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau memiliki harapan Konsep kualitas pelayanan pada dasarnya bersifat relatif, yaitu langsung dari perspektif yang digunakan untuk menentukan ciri-ciri dari spesifikasi. Pada dasarnya terdapat tiga orientasi pelayanan yang seharusnya konsisten satu sama lainnya, yaitu persepsi pelanggan, produk atau pelayanan, dan proses. Untuk berwujud barang, ketiga orientasi ini dapat dibedakan dengan jelas bahkan produknya adalah proses itu sendiri Lupiyoadi, 2001:114. Menurut Parasuraman Lupiyoadi, 2001:148 ada lima dimensi dalam menentukan kualitas pelayanan yaitu:

a. Tangibles, atau bukti fisik yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam

menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa. Yang meliputi fasilitas fisikgedung, gudang, dan lain sebagainyaperlengkapan dan peralatan yang dipergunakan teknologi. Universitas Sumatera Utara

b. Reliability, atau kehandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan

pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan, yang berarti ketepatan waktu. Pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.

c. Responsiveness, atau ketanggapan yaitu suatu kemauan untuk membantu dan

memberikan pelayanan yang cepat responsif dan tepat kepada pelanggan, dengan menyampaikan informasi yang jelas. Membiarkan konsumen menunggu tanpa adanya suatu alasan yang jelas menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.

d. Assurance, atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan, kesopansantunan,

dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan

e. Emphaty, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau

pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami keinginan konsumen. Dimana suatu perusahaan diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan Universitas Sumatera Utara

3. Karakteristik Pelayanan Pelanggan

Ada beberapa karakteristik yang dimiliki oleh pelayanan menurut ZemkeRatminto dan Winarsih, 2005:3, yaitu: a. Konsumen memiliki kenangan atau memori atau pengalaman menerima pelayanan, yang tidak bisa dijual atau diberikan kepada orang lain. b. Tujuan penyelenggaraan pelayanan adalah keunikan, setiap konsumen dan setiap kontak adalah dianggap sesuatu yang spesial. c. Suatu pelayanan terjadi saat tertentu, tidak dapat disimpan di gudang atau dikirimkan contohnya d. Konsumen melakukan control kualitas dengan cara membandingkan harapan dan pengalaman yang diperolehnya. e. Jika terjadi kesalahan, satu-satunya cara yang bisa dilakukan oleh karyawan untuk memperbaiki adalah meminta maaf. Moral karyawan sangat menentukan untuk kelancaran pemberian pelayanan. Dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan, karyawan perlu memahami faktor rasional dan emosional pelanggan agar dapat memberikan kepuasan. Dalam hal ini, beberapa aspek yang perlu dicermati dari konsumen oleh karyawan menurut Tjiptono 2005: 117 adalah sebagai berikut: a. Suasana lingkungan yang bisa membuat konsumen nyaman dan senang b. Pelatihan dan pengembangan dan pemberdayaan karyawan agar dapat memahami dan menangani respon emosional pelanggan. c. Sistem penanganan keluhan yang responsif, empatik, fair, dan efektif. d. Menggunakan pendekatan komunikasi eksklusif yang mengelola aktivitas khusus. Universitas Sumatera Utara e. Menawarkan nilai sosial dan emosional tertentu. f. Mendirikan kelompok konsumen eksklusif yang mengelola aktivitas khusus. g. Menerapkan pengalaman untuk menciptakan kegembiraan kepada pelanggan

D. Kepuasan Pelanggan 1. Defenisi Kepuasan Pelanggan

Pelanggan biasanya menghadapi sederetan besar produk dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan tertentu. Bagaimana merek memilih diantara sedemikian banyak produk dan jasa? Konsumen membuat pilihan pembelian berdasarkan persepsi mereka terhadap nilai yang melekat pada berbagai produk dan jasa. Menurut Kotler 2001:12,’’Nilai pelanggan customer valuemerupakan selisih antara nilai yang diperoleh pelanggan dengan memiliki dan menggunakan suatu produk, dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh produk tersebut. Kata kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin ’’satis’’ artinya cukup baik, memadai dan ’’facio’’melakukan dan membuat. Berikut ini defenisi kepuasan pelanggan dari beberapa pakar ekonomi, yaitu: a. Menurut Kotler 2001:13,’’Kepuasan pelanggan customer satisfaction bergantung pada perkiraan kinerja produk dalam memberikan nilai, relatif terhadap harapan pembeli. Jika kinerja sesuai dengan harapan, pembeli terpuaskan. Jika kinerja melebihi yang diharapkan, pembeli lebih senang b. Menurut Mowen dalam buku Tjiptono 2005:349 merumuskan ’’Kepuasan pelanggan adalah sikap keseluruhan terhadap suatu barang atau jasa setelah perolehan acquisition dan pemakainya.’’ Universitas Sumatera Utara

2. Manfaat Program Kepuasan Pelanggan.

Adapun manfaat pokok dari kepuasan konsumen Tjiptono, 2005:352, antara lain: a. Reaksi terhadap produsen memiliki biaya yang rendah Fokus pada kepuasan pelanggan merupakan upaya mempertahankan pelanggan dalam rangka menghadapi para produsen berbiaya rendah. Banyak perusahaan yang mendapati cukup banyak pelanggan yang bersedia membayar harga lebih mahal untuk pelayanan dan kualitas yang lebih baik b. Manfaat ekonomi retensi pelanggan versus perpetual prospecting Berbagai studi menunjukkan bahwa mempertahankan dan memuaskan pelanggan saat ini lebih murah dibanding terus menerus berupaya menarik pelanggan baru. c. Nilai kumulatif dari relasi berkelanjutan Upaya mempertahankan loyalitas pelanggan terhadap produk dan jasa perusahaan selama periode waktu yang lama bisa menghasilkan anuitas yang jauh lebih besar daripada pembelian individual. d. Daya persuasif gethok tular word of mouth Banyak industri khususnya sektor jasa, pendapat opini positif dari teman dan keluarga jauh lebih persuasif dan kredibel daripada iklan. Oleh sebab itu, banyak perusahaan yang tidak hanya meneliti kepuasan total namun juga menelaah sejauh mana pelanggan bersedia merekomendasikan produk perusahaan kepada orang lain. Apalagi ada kecenderungan seorang pelanggan menceritakan pengalaman buruknya kepada orang lain daripada pelanggan yang puas menyampaikan pengalaman positifnya. Universitas Sumatera Utara e. Reduksi sensivitas harga Pelanggan yang puas dan loyal terhadap sebuah perusahaan cenderung lebih jarang menawar harga untuk setiap pembelian individualnya. Hal ini disebabkan faktor kepercayaan telah terbentuk. Dalam banyak kasus, kepuasan pelanggan mengalihkan fokus pada harga pelayanan dan kualitas. f. Kepuasan pelanggan sebagai indikator kesuksesan bisnis di masa depan. Pada hakikatnya kepuasan pelanggan merupakan strategi jangka panjang, karena dibutuhkan waktu cukup lama sebelum bisa membangun dan mendapatkan reputasi atas layanan prima. Oleh karena itu, kepuasan pelanggan merupakan indikator kesuksesan bisnis di masa depan yang mengukur kecenderungan reaksi pelanggan terhadap perusahaan di masa yang akan datang.

3. Elemen Program Kepuasan Pelanggan