persentase saham yang ditawarkan kepada publik, maka semakin besar pula internal yang harus diungkapkan kepada publik sehingga
kemungkinan dapat mengurangi intensitas terjadinya manajemen laba. Oleh karena itu kepemilikan publik dianggap berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan.
2.1.8 Ukuran Dewan Komisaris
Ukuran dewan komisaris merupakan organ yang berperan penting dalam pengimplementasian good corporate governance di suatu
perusahaan. Komisaris merupakan organ yang mengawasi kebijaksanaan direksi dalam menjalankan perusahaan serta memberikan nasihat kepada
direksi. Untuk menjamin pelaksanaan good corporate governance berjalan dengan baik diperlukan anggota dewan komisaris yang berintegritas
tinggi, tidak cacat hukum, serta mampu bekerja secara profesional tanpa memihak dengan salah satu pemegang saham pengendali mayoritas
secara langsung maupun tidak langsung. Di Indonesia, dewan komisaris merupakan organ yang bersifat pasif dan tidak dapat menjalankan fungsi
pengawasannya secara efektif terhadap direksi. Atau sebaliknya, peran komisaris yang terlalu kuat dalam perusahaan, sehingga sering kali
melakukan intervensi terhadap kebijakan direksi. Fenomena ini menjadi masalah pada perusahaan yang sudah go public, sikap pasif dewan
komisaris dapat merugikan kepentingan pemegang saham serta para stakeholder lainnya.
Universitas Sumatera Utara
2.1.9 Ukuran Dewan Direksi
Dewan direksi sangat berperan penting dalam pengelolaan perusahaan. Dewan direksi merupakan organ yang berperan penting dalam
perusahaan yang bertindak sebagai agen para pemegang saham untuk memastikan suatu perusahaan dikelola sesuai dengan tujuan perusahaan.
Menurut Undang-undang Perseroan Terbatas, direksi merupakan organ perseroan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk
kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan dengan ketentuan anggaran dasar. Dewan
direksi bertanggung jawab penuh atas manajemen perusahaan serta memastikan perusahaan telah sepenuhnya menjalankan seluruh ketentuan
dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.1.10 Ukuran Komite Audit
Komite audit adalah organ tambahan yang diperlukan dalam pelaksanaan prinsip good corporate governance. Komite audit dibentuk
oleh dewan komisaris untuk melakukan pemeriksaan atau penelitian yang dianggap perlu terhadap pelaksanaan fungsi direksi dalam melaksanakan
pengelolaan perusahaan serta melaksanakan tugas penting berkaitan dengan sistem pelaporan keuangan perusahaan. Anggota komite audit
diharuskan mempunyai keahlian yang memadai, karena komite ini memiliki kewenangan dalam mengakses fasilitas dan data perusahaan,
selain itu komite audit dituntut harus memiliki sikap yang independen. Hal ini perlu didasari dikarenakan komite audit merupakan pihak yang
Universitas Sumatera Utara
menjembatani antara eksternal auditor dan perusahaan yang juga sekaligus menjembatani antara fungsi pengawasan dewan komisaris dengan internal
auditor. Keberadaan komite audit dalam suatu perseroan terbatas untuk membantu pemberdayaan empowerment dewan komisaris. Oleh karena
itu, pertanggungjawaban komite audit kepada dewan komisaris.
2.1.11 Struktur Kepemilikan