menjembatani antara eksternal auditor dan perusahaan yang juga sekaligus menjembatani antara fungsi pengawasan dewan komisaris dengan internal
auditor. Keberadaan komite audit dalam suatu perseroan terbatas untuk membantu pemberdayaan empowerment dewan komisaris. Oleh karena
itu, pertanggungjawaban komite audit kepada dewan komisaris.
2.1.11 Struktur Kepemilikan
Menurut teori agensi, agent harus bertindak secara rasional untuk kepentingan principal. Agent harus menggunakan keahlian, kebijaksanaan,
serta tingkah laku yang adil dan wajar dalam memimpin suatu perusahaan. Namun, dalam
kenyataannnya banyak timbul masalah yang mengakibatkan terjadinya konflik kepentingan antara pemegang saham
sebagai pemilik perusahaan dengan pihak pengurus atau manajemen sebagai agen. Pemegang saham ingin memperoleh return yang maksimal
atas dana yang diinvestasikannya sedangkan pihak manajemen juga menginginkan incentives atas pengelolaan dana pemilik perusahaan.
Sehingga menimbulkan penyelewengan dana yang biasanya dilakukan oleh pihak manajemen.
Konflik kepentingan tersebut secara alamiah akan terjadi dalam struktur kepemilikan perusahaan yang dibagi menjadi dua, yaitu struktur
kepemilikan yang tersebar dispersed ownership dan struktur kepemilikan terkonsentrasi concentrated ownership. Dengan tersebarnya mayoritas
kepemilikan saham kepada pemegang saham publik, maka pelaksanaan hak kontrol para pemegang saham terhadap pihak manajemen menjadi
Universitas Sumatera Utara
lemah sehingga memicu konflik kepentingan antara pihak manajemen dengan para pemegang saham. Sedangkan pada kepemilikan yang
terkonsentrasi dimana terkonsentrasinya control terhadap perusahaan pada segelintir pemegang saham, membuat pelaksanaan control terhadap pihak
manajemen menjadi lebih mudah dan juga dapat menurunkan potensi konflik kepentingan yang timbul karenanya. Terkonsentrasinya control ini
menimbulkan dilema ketika perusahaan mencari pembiayaan di pasar modal, dimana perusahaan dapat saja menjanjikan dividen yang tinggi
kepada pemegang saham publik untuk meyakinkan investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut. Dari dua perbedaan struktur
kepemilikan perusahaan di atas, penerapan good corporate governance menjadi sangat penting bagi perusahaan yang salah satu tujuannya adalah
untuk menekan potensi konflik kepentingan.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu