Dari hasil uji heteroskedasitas diatas, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini. Hal ini
dapat dilihat pada gambar scatterplot diatas, pada gambar terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola
tertentu atau tidak teratur serta titik menyebar dibawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga model regresi ini layak digunakan dalam
penelitian ini.
4. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk meneliti apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel
independen. Jika terjadi korelasi, berarti terjadi masalah multikolinieritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi di antara variabel independen. Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinieritas dalam model regrasi dilihat dari nilai
tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor VIF. Batasan umum yang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas
adalah nilai tolerance 0.1 atau VIF 10 Ghozali,2005:91. Berikut disajikan tabel hasil pengujian sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant X1= Kepemilikan Publik
.791 1.264
X2=Dewan Komisaris .372
2.690 X3= Dewan Direksi
.389 2.570
X4=Komite Audit .732
1.366 X5=Struktur Kepemilikan
.988 1.012
a. Dependent Variable: Y= Kinerja Keuangan Sumber: Hasil pengolahan data SPPS 17
Hasil interpretasi dari output spss diatas sebagai berikut: a.
Pada variabel kepemilikan publik X
1
tidak terjadi multikolieneritas dengan variabel lain karena nilai tolerance
sebesar 0.791 0.1 dan nilai VIF sebesar 1.264 10. b.
Pada variabel dewan komisaris X
2
tidak terjadi multikolieneritas dengan variabel lain karena nilai tolerance
sebesar 0.372 0.1 dan nilai VIF sebesar 2.690 10. b. Pada variabel dewan direksi X
3
tidak terjadi multikolieneritas dengan variabel lain karena nilai tolerance sebesar 0.389 0.1
dan nilai VIF sebesar 2.570 10. d. Pada variabel komite audit X
4
tidak terjadi multikolieneritas dengan variabel lain karena nilai tolerance sebesar 0.732 0.1
dan nilai VIF sebesar 1.366 10.
Universitas Sumatera Utara
e. Pada variabel struktur kepemilikan X
5
tidak terjadi multikolieneritas dengan variable lain karena nilai tolerance
sebesar 0.988 0.1 dan nilai VIF sebesar 1.012 10 Berdasarkan hasil SPSS 17 diatas, dapat disimpulkan bahwa
variabel kepemilikan publik, variabel dewan komisaris, variabel dewan direksi, variabel komite audit dan variabel struktur
kepemilikan menunjukkan hasil yaitu nilai tolerance 0.1 dan VIF 10 hasil ini membuktikan bahwa tidak terdapatnya
multikolieneritas sehingga model regresi ini layak digunakan dalam penelitian ini.
4.1.2 Analisis Regresi