4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis pengujian regresi linear berganda tentang pengaruh kepemilikan publik, dewan komisaris, dewan direksi, komite audit dan
struktur kepemilikan terhadap kinerja keuangan dengan objek penelitian perusahaan Manufaktur pada tahun 2009 – 2011 yang terdaftar di bursa efek
Indonesia sesuai dengan beberapa kriteria yang telah ditetapkan maka hasil yang dapat disimpulkan yaitu:
Secara simultan dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa kepemilikan publik, dewan komisaris, dewan direksi, komite audit dan struktur
kepemilikan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen kinerja keuangan, yang ditunjukkan dari jumlah F
hitung
F
tabel
yaitu F
hitung
sebesar 8.047 dan F
tabel
sebesar 2.336, maka H ditolak dan H
a
diterima, dengan tingkat signifikansi 0,000 0,05. Sehingga dapat diartikan bahwa variabel independen kepemilikan publik,
dewan komisaris, dewan direksi, komite audit dan struktur kepemilikan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan variabel dependen kinerja
keuangan.
4.2.1 Pengaruh Kepemilikan Publik terhadap Kinerja Keuangan
Secara parsial bahwa pengaruh kepemilikan publik X
1
terhadap kinerja keuangan Y dapat dilihat dari hasil hasil uji T, dengan nilai t
hitung
t
tabel
yaitu t
hitung
sebesar 0.545 dan t
tabel
sebesar 1.99. Dan nilai signifikansi lebih besar dari 0.05 yaitu 0.587. Hasil ini menunjukkan bahwa
H
diterima dan H
a
ditolak dimana artinya secara parsial variabel kepemilikan publik X
1
tidak berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
signifikan terhadap kinerja keuangan Y dalam perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4.2.2 Pengaruh Dewan Komisaris terhadap Kinerja Keuangan
Secara parsial bahwa pengaruh dewan komisaris X
2
terhadap kinerja keuangan Y dapat dilihat dari hasil hasil uji T, dengan nilai t
hitung
t
tabel
yaitu t
hitung
sebesar -5.727 dan t
tabel
sebesar -1.99, nilai t hitung yang negatif hanya menandakan arah hubungan. Dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 yaitu
0.000. Hasil ini menunjukkan bahwa
H
ditolak dan H
a
diterima dimana artinya secara parsial variabel dewan komisaris X
2
berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan Y dalam perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
4.2.3 Pengaruh Dewan Direksi terhadap Kinerja Keuangan
Secara parsial bahwa pengaruh dewan direksi X
3
terhadap kinerja keuangan Y dapat dilihat dari hasil hasil uji T, dengan nilai t
hitung
t
tabel
yaitu t
hitung
sebesar 5.592 dan t
tabel
sebesar 1.99. Dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 yaitu 0.000. Hasil ini menunjukkan bahwa
H
ditolak dan H
a
diterima dimana artinya secara parsial variabel dewan direksi X
3
berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan Y dalam perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
4.2.4 Pengaruh Komite Audit terhadap Kinerja Keuangan
Secara parsial bahwa pengaruh komite audit X
4
terhadap kinerja keuangan Y dapat dilihat dari hasil hasil uji T, dengan nilai t
hitung
t
tabel
yaitu t
hitung
sebesar 0.772 dan t
tabel
sebesar 1.99. Dan nilai signifikansi lebih besar dari
Universitas Sumatera Utara
0.05 yaitu 0.443. Hasil ini menunjukkan bahwa
H
diterima dan H
a
ditolak dimana artinya secara parsial variabel komite audit X
4
tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan Y dalam perusahaan Manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
4.2.5 Pengaruh Struktur Kepemilikan terhadap Kinerja Keuangan