e. Pada variabel struktur kepemilikan X
5
tidak terjadi multikolieneritas dengan variable lain karena nilai tolerance
sebesar 0.988 0.1 dan nilai VIF sebesar 1.012 10 Berdasarkan hasil SPSS 17 diatas, dapat disimpulkan bahwa
variabel kepemilikan publik, variabel dewan komisaris, variabel dewan direksi, variabel komite audit dan variabel struktur
kepemilikan menunjukkan hasil yaitu nilai tolerance 0.1 dan VIF 10 hasil ini membuktikan bahwa tidak terdapatnya
multikolieneritas sehingga model regresi ini layak digunakan dalam penelitian ini.
4.1.2 Analisis Regresi
Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan program SPSS 17. Hasil regresi
penelitian dapat dilihat sebagai berikut.
1. Persamaan Regresi Tabel 4.4
Analisis Regresi
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients B
Std. Error Beta
1 Constant 2.011
.873 X1= Kepemilikan Publik
.087 .160
.057 X2=Dewan Komisaris
-2.817 .492
-.875 X3= Dewan Direksi
2.579 .461
.835 X4=Komite Audit
.539 .698
.084 X5=Struktur Kepemilikan
.374 .317
.111 a. Dependent Variable: Y= Kinerja Keuangan
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil spss diatas maka persamaan linier berganda yang dihasilkan yaitu sebagai berikut :
Y = a + b
1
X
1
+b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+b
5
X
5
Maka Y = 2.011+ 0.087 X
1
- 2.817 X
2
+ 2.579 X
3
+ 0.539 X
4
+0.374 X
5
Interpretasi yang dihasilkan dari persamaan regresi diatas sebagai berikut: a.
Nilai konstanta sebesar 2.011, artinya jika nilai variabel kepemilikan publik X
1
, dewan komisaris X
2
, dewan direksi X
3
, komite audit X
4
, dan variabel struktur kepemilikan X
5
bernilai stabil atau nol maka nilai variabel kinerja keuangan Y adalah sebesar 2.011.
b. Nilai koefisien variabel kepemilikan publik X
1
sebesar 0.087, artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menaikkan
nilai variabel kinerja keuangan Y sebesar 0.087 dan sebaliknya jika nilai variabel ini diturunkan satu satuan maka akan menurunkan nilai
variabel kinerja keuangan Y sebesar 0.087 dalam hal ini terjadi hubungan yang positif atau searah.
c. Nilai koefisien variabel dewan komisaris X
2
sebesar -2.817, artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menurunkan
nilai variabel kinerja keuangan Y sebesar -2.817 dan sebaliknya jika nilai variabel ini diturunkan satu satuan maka akan menaikkan nilai
variabel kinerja keuangan Y sebesar -2.817 dalam hal ini terjadi hubungan yang negatif atau berlawanan.
d. Nilai koefisien variabel dewan direksi X
3
sebesar 2.579, artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menaikkan nilai
variabel kinerja keuangan Y sebesar 2.579 dan sebaliknya jika nilai
Universitas Sumatera Utara
variabel ini diturunkan satu satuan maka akan menurunkan nilai variabel kinerja keuangan Y sebesar 2.579 dalam hal ini terjadi
hubungan yang positif atau searah. e.
Nilai koefisien variabel komite audit X
4
sebesar 0.539, artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan menaikkan nilai
variabel kinerja keuangan Y sebesar 0.539 dan sebaliknya jika nilai variabel ini diturunkan satu satuan maka akan menurunkan nilai
variabel kinerja keuangan Y sebesar 0.539 dalam hal ini terjadi hubungan yang positif atau searah.
f. Nilai koefisien variabel struktur kepemilikan X
5
sebesar 0.374, artinya jika nilai variabel ini ditingkatkan satu satuan maka akan
menaikkan nilai variabel kinerja keuangan Y sebesar 0.374 dan sebaliknya jika nilai variabel ini diturunkan satu satuan maka akan
menurunkan nilai variabel kinerja keuangan Y sebesar 0.374 dalam hal ini terjadi hubungan yang positif atau searah.
2. Koefisien Determinasi