Uji Autokorelasi Uji Heteroskedastisitas

data dimana titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mendekati garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi terdistribusi secara normal. Dengan demikian,secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai observasi data telah terdistribusi secara normal dan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya.

2. Uji Autokorelasi

Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Uji autokorelasi akan muncul bila data yang dipakai adalah data runtut waktu time series. “Autokorelasi akan muncul bila data sesudahnya merupakan fungsi dari data sebelumnya atau data sesudahnya memiliki korelasi yang tinggi dengan data sebelumnya pada data runtut waktu dan besaran data sangat tergantung pada tempat data tersebut terjadi.”Ghozali, 2005:175. Untuk mendeteksi adanya autokorelasi bisa digunakan tes Durbin Watson DW. Kriteria tes Durbin Watson DW : a. jika nilai D-W lebih kecil dari -2 maka terjadi autokorelasi positif; b. jika nilai D-W diantara -2 sampai +2 maka tidak terjadi autolorelasi; c. jika nilai D-W lebih besar dari +2 maka terjadi autokorelasi negatif. Universitas Sumatera Utara Hasil dari pengujian autokorelasi dapat dilihat di bawah ini sebagai berikut : Tabel 4.2 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .591 a .349 .306 1.294 .649 a. Predictors: Constant, X5= Struktur Kepemilikan, X1= Kepemilikan Publik, X2= Dewan Komisaris, X4= Komite Audit, X3=Dewan Direksi b. Dependent Variable: Y= Kinerja Keuangan Sumber: Hasil pengolahan data SPPS 17 Dari hasil uji autokorelasi diatas dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini tidak terjadi masalah autokorelasi atau pengambilan data time series. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.2 yang memperlihatkan nilai statistik D-W sebesar 0.649, maka nilai ini berada pada kriteria yang ke 2 yaitu jika nilai D-W berada diantara -2 sampai +2 maka tidak terjadi autokorelasi.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homoroskedastisitas, jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Untuk melihat ada atau tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan mengamati grafik scatterplot antar nilai prediksi variabel Universitas Sumatera Utara terikat dengan residualnya. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedstisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scarrteplot dengan dasar analisis: a. jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas; b. jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Ghozali,2005:105. Berikut ini disajikan grafik scatterplot untuk menganalisis heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas dengan mengamati penyebaran titik-titik pada gambar. Gambar 4.3 Scatterplot Sumber: Hasil pengolahan data SPPS 17. Universitas Sumatera Utara Dari hasil uji heteroskedasitas diatas, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini. Hal ini dapat dilihat pada gambar scatterplot diatas, pada gambar terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur serta titik menyebar dibawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga model regresi ini layak digunakan dalam penelitian ini.

4. Uji Multikolinearitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance Ukuran Perusahaan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 63 101

Pengaruh Good Corporate Governance Ukuran Perusahaan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

Pengaruh Good Corporate Governance Ukuran Perusahaan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Good Corporate Governance Ukuran Perusahaan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

Pengaruh Good Corporate Governance Ukuran Perusahaan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 18

Pengaruh Good Corporate Governance Ukuran Perusahaan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Good Corporate Governance Ukuran Perusahaan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 23

Pengaruh Good Corporate Governance Ukuran Perusahaan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 22

Pengaruh Good Corporate Governance Ukuran Perusahaan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 12