Uji Hipotesis Metode Analisis Data.

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidak samaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika berbeda disebut hetroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi hetrokedastisitas.

4.8.3. Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah dipahami dan diinterprestasikan. Tabulasi yang ada menyajikan ringkasan, pengaturan atau penyusunan data dalam bentuk tabel numerik. Statistik deskriptif pada umumnya digunakan peneliti untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang paling utama dan data demografi responden. Pada penelitian ini menggunakan statistik deskriptif yang terdiri dari rata-rata, standar deviasi, jawaban minimum, dan jawaban maksimum dari jawaban yang telah didapat melalui kuesioner.

4.8.4. Uji Hipotesis

Model penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan dan parsial. Pengujian secara parsial menggunakan uji-t t-test dengan tingkat signifikansi α = 5. Jika t-hitung t-tabel maka terdpat pengaruh, sebaliknya jika t-hitung t-tabel maka tidak ada pengaruh yang terjadi. Pengujian secara simultan menggunakan uji-F F-test dengan tingkat signifikansi α = 5. Jika f-hitung F-tabel maka terdapat pengaruh, Universitas Sumatera Utara sebaliknya jika F-hitung F-tabel maka tidak ada pengaruh yang terjadi. Jika nilai probabilitas tingkat signifikansi berarti signifikan, sebaliknya jika nilai probabilitas tingkat signifikan maka tidak signifikan . Pengujian koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen, sisanya ditentukan oleh variabel-variabel lain diluar model. Koefisien determinasi berkisar antara nol dengan satu. Nilai R 2 yang semakin kecil mendekati nol menunjukkan bahwa kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas, bila R 2 semakin besar mendekati 1 menunjukkan bahwa variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2006. Model penelitian ini selain mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan dan parsial juga mengetahui apakah variabel moderating berpengaruh terhadap variabel independen dan variabel dependen. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh hubungan variabel moderator dengan variabel independen dan variabel moderating pengukuran yang digunakan adalah uji selisih mutlak. Sehubungan dengan regresi berganda Uji selisih mutlak, uji hipotesis ditentukan dengan uji-t dan uji-f. Uji-t dan uji-F untuk pengujian parsial dan simultan sekaligus variabel moderating. Uji hipotesis dapat ditentukan dengan uji-t dan uji-F. Pengujian ini dilakukan untuk menentukan signifikansi pengaruh variabel Akuntabilitas Publik, Transparansi Publik, Pengawasan terhadap Pengelolaan APBD pada Pemerintah Kota Pematangsiantar. Universitas Sumatera Utara Bila nilai t hitung t tabel, maka diterima berarti masing-masing variabel independen dan Variabel Moderating Akuntabilitas Publik, Transparansi Publik, Pengawasan, Standar Akuntansi Pemerintah berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu Pengelolaan APBD pada Pemerintah Kota Pematangsiantar. Bila nilai signifikansi P value 0,05 maka pengaruh secara signifikan. a. Bila nilai t-hitung t-tabel, maka variabel moderating tidak dapat diterima berarti masing-masing variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu Pengelolaan Keuangan DaerahAPBD pada Pemerintah Kota Pematangsiantar. Bila nilai signifikansi P value 0,05 maka pengaruh tidak secara signifikan. b. Bila koefisien variabel moderating signifikansi pada 0,05, maka Standar Akuntansi Pemerintah merupakan moderating Ghozali,2006 Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Deskriptif Data Penelitian ini dilakukan pada pejabat yang terkait dengan pengelolaan APBD pada dinas pemerintah Kota Pematangsiantar dengan menyebar kuisioner kepada 56 orang secara langsung, 8 kuisioner tidak dikembalikan dengan alasan bahwa pejabat yang terkait pengelolaan APBD tidak mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang namanya kuisioner. Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini 48 pejabat. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, maka diperoleh deskripsi hasil pengelolaan APBD oleh seluruh DinasSKPD Pemerintah Kota Pemtangsiantar ditunjukkan pada tabel 5.1 Tabel 5.1 Deskripsi Statistik Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation TTL.AK 48 32 53 43.83 4.596 TTL.TP 48 26 47 35.40 5.622 TTL.P 48 29 49 40.73 4.370 TTL.SAP 48 34 49 39.90 3.514 TTL.PAPBD 48 25 55 47.21 5.589 TOTAL 48 154 245 207.06 17.386 Valid N listwise 48 Sumber : Data Primer Diolah Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

PENGARUH AKUNTABILITASPUBLIK, TRANSPARANSI PUBLIK, DAN PENGAWASAN TERHADAP PENGELOLAAN APBD STUDI KASUS PADA PEMERINTAH KABUPATEN DELI SERDANG.

0 5 28

PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, PARTISIPASI MASYARAKAT, TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK, DAN PENGETAHUAN Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, Transparansi Kebijakan Publik, Dan Pengetahuan Dewan Terhadap Pengawasan Anggaran Keuangan Daera

1 2 16

PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, PARTISIPASI MASYARAKAT, TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK, DAN PENGETAHUAN Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, Transparansi Kebijakan Publik, Dan Pengetahuan Dewan Terhadap Pengawasan Anggaran Keuangan Daera

0 1 19

PEN Pengaruh Pengetahuan Dewan tentang Anggaran terhadap Pengawasan Keuangan Daerah (APBD) dengan Variabel Moderator Akuntabilitas, Partisipasi Masyarakat dan Transparasi Kebijakan Publik.

0 2 17

PENDAHULUAN Pengaruh Pengetahuan Dewan tentang Anggaran terhadap Pengawasan Keuangan Daerah (APBD) dengan Variabel Moderator Akuntabilitas, Partisipasi Masyarakat dan Transparasi Kebijakan Publik.

0 4 10

PENGATER Pengaruh Pengetahuan Dewan tentang Anggaran terhadap Pengawasan Keuangan Daerah (APBD) dengan Variabel Moderator Akuntabilitas, Partisipasi Masyarakat dan Transparasi Kebijakan Publik.

1 3 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah (APBD) Dengan Variabel Moderator Komitmen Organisasi, Akuntabilitas, Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik (Studi Empiris Pada DPRD Provinsi Ja

0 0 9

PENGARUH PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH, AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH DENGAN PENGAWASAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PROVINSI SUMATERA UTARA

1 7 9

Pengaruh Pengelolaan Keuangan Daerah, Akuntabilitas dan Transparansi Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah Dengan Pengawasan Sebagai Variabel Moderating Pada Provinsi Sumatera Utara

0 0 16

PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK,TRANSPARANSI PUBLIK DAN PENGAWASAN TERHADAP PENGELOLAAN APBD DENGAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH SEBAGAI VARIABEL MODERAT PADA PEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA - STIE Widya Wiwaha Repository

0 3 91