5.3.1 Pengujian Hipotesis 2
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisi regresi berjenjang hierarchichal regression analysis dengan menggunakan uji nilai selisih mutlak.
Metode pengujian ini membutuhkan dua tahap persamaan sebagai berikut: I. Y =
α + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
1
– X
4
│ + B
6
X
2
– X
4
│ + b
7
X
3
– X
4
+ e
II:Y = α + b
1
ZX
1
+ b
2
ZX
2
+ b
3
ZX
3
+ b
4
ZX
4
+ b
5
AbsX
1
_ X
4
+ b
6
AbsX
2
_ X
4
+ b
7
AbsX
3
_ X
4
+ e
Kedua persamaan diatas dapat dijelaskan melalui tabel-tabel berikut ini: Tabel 5.13 Uji Koefisien Determinasi.
Tampilan output SPSS diatas menunjukkan nilai adjusted R Square sebesar cukup tinggi .471 atau 47,1 yang berarti variabilitas pengelolaan APBD dapat
dijelaskan oleh variabel Zpengelolaan APBD, Zakuntabilitas publik, Ztransparansi publik, Zpengawasan dan Absx_x1_X
4,
Abs X
2
_X
4,
Abs X
3
_X
4
sekitar 47,1 dan sisanya 52,9 dijelaskan oleh variabel lain diluar model ini. Jadi dapat dikatakan
model cukup baik. Untuk melihat apakah secara bersama-samaserempak simultan variabel
independen berpengaruh terhadap variabel dependen dapat dilihat dari perhitungan
Universitas Sumatera Utara
tampilan output SPSS Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F pada tabel berikut ini :
Tabel 5.14 Uji Signifikasi Simultan
ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F Sig.
Regression 25.859 7
3.694 6.989
.000
a
Residual 21.141
40 .529
1 Total
47.000 47
a. Predictors: Constant, ABSX3_X4, ZscoreTTL.AK, ABSX2_X4, ZscoreTTL.P, ABSX1_X4, ZscoreTTL.TP, ZscoreTTLSAP
b. Dependent Variable: ZscoreTTL.PAPBD
Dari hasil Anova atau F test menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 6.989 dengan tingkat signifikansi 0,000 jauh dibawah 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel
standardized akuntabilitas publik, standardized transparansi publik, standardized pengawasan dan Abs X
1
_X
4,
Abs X
2
_X
4,
Abs X
3
_X
4
secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi pengelolaan APBD.
Hasil tampilan output SPSS pada Uji Signifikansi Parameter Individual pada tabel berikut ini menjelaskan :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.15 Uji Signifikansi Parameter Individual.
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Model B
Std. Error
Beta t
Sig.
Constant -.291
.250
-1.163 .252
ZscoreTTL.AP .315
.164
.315 1.925
.061
ZscoreTTL.TP .130
.168
.130 .777
.442
ZscoreTTL.P .076
.130
.076 .587
.561
ZscoreTTLSAP .382
.178
.382 2.149
.038
ABSX1_X4 .317
.244
.212 1.298
.202
ABSX2_X4 -.136
.224
-.106 -.609
.546
1
ABSX3_X4 .198
.170
.138 1.163
.252 a. Dependent Variable: ZscoreTTL.PAPBD
Berdasarkan hasil uji nilai selisih mutlak diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y = - 0,291 + 0,315
ZX
1
+ 0,130 ZX
2
+ 0,076 ZX
3
+ 0,382 ZX
4
0,317 AbsX
1
_ X
4
- 0,136 AbsX
2
_ X
4
+ 0,198 AbsX
3
_ X
4
+ e
Dari hasil tampilan SPSS tabel Coefficients menunjukkan bahwa variabel Zakuntabilitas publik memberikan nilai koefisien 0,315
dengan probabilitas signifikan 0,061. Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa variabel akuntabilitas
publik bermoderasi dengan pengelolaan APBD. Variabel Ztranparansi publik memberikan nilai koefisien 0,130
dengan probabilitas 0.442 yang artinya bahwa transparansi publik tidak tidak bermodeasi dengan pengelolaan APBD. Variabel
Zpengawasan memberikan nilai koefisien 0,076 dengan probabilitas 0.561 yang
artinya bahwa pengawasan tidak bermoderasi dengan pengelolaan APBD. Variabel Zstandar akuntansi pemerintahan memberikan nilai koefisien 0,382 dengan
Universitas Sumatera Utara
probabilitas 0.038 yang artinya bahwa standar akuntansi pemerintah bermoderasi dengan pengelolaan APBD. Variabel moderator juga dapat dilihat bahwa Abs X
1
_X
4,
Abs X
2
_X
4,
Abs X
3
_X
4
ternyata tidak signifikan yaitu dengan probabilitas signifikan jauh diatas 0,05. Temuan ini menunjukkan bahwa variabel standar akuntansi
pemerintahan adalah bukan sebagai variabel moderator.
5.4. Pembahasan Hasil Penelitian 5.4.1. Hipotesis Satu