karena beberapa periode terakhir ini LKPD selalu berstatus Disklimer. LKPD disklaimer tidak patuhnya para pengelola APBD terhadap ketentuan-ketentuan yang
sudah ditetapkan. SKPD –SKPD merupakan bagian dari sektor publik yang selalu disoroti
karena pengelolaan inefisiensi, kobocoran dana, pemborosan dan selalu merugi. Tuntutan baru agar SKPD-SKPD meningkatkan pelayanan melalui perwujudan value
for money dalam menjalankan atau melaksanakan kegiatannya. Value for money merupakan konsep pengelolaan pelayanan umum yang mendasarkan pada tiga elemen
utama yaitu ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Pengelolaan anggaran dikaitkan dengan value for money masih banyaknya anggaran belum dilakukan secara ekonomi
biaya yang tinggi hasil minim, anggaran digunakan tidak didasarkan pada kebutuhanskala prioritas, penggunaan anggaran yang boros
SKPD-SKPD seharusnya bisa memperbaiki sejumlah hal yang menjadi penyebab bahwa pelaksanaan pengelolaan anggaran tidak didasarkan pada value for
money. Value for money harus dioperasionalkan dalam pengelolaan keuangan daerah. Karena dalam konteks otonomi daerah value for money merupakan jembatan untuk
mengantar Pemerintah Daerah mencapai good governance yaitu pemerintah derah yang transparan, ekonomis, efisien, efektif responsip dan akuntabel.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Apakah akuntabilitas, transparansi, pengawasan berpengaruh terhadap
pengelolaan APBD baik secara simultan maupun parsial? 2.
Apakah standar akuntansi pemerintahan dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara akuntabilitas, transparansi, pengawasan dan pengelolaan
APBD?
1.3 Tujuan Penelitian.
Berdasarkan perumusan masalah, maka penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh akuntabilitas, transparansi, dan pengawasan terhadap pengelolaan APBD.
b. Untuk mengetahui dan menganalisis kemungkinan standar akuntansi
pemerintahan variabel moderator bermoderasi antara variabel akuntabilitas publik, transparansi publik, pengawasan dengan variabel pengelolaan APBD
1.4 Manfaat Penelitian.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran dan manfaat yang berarti yaitu:
1. Untuk mengetahui pencapaian akuntabilitas publik, transparansi publik dan pengawasan dalam rangka pengelolaan APBD dan hubungannya dengan
keberhasilan dinas dalam menyusun laporan pertanggungjawaban dengan Standar Akuntansi Pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk memberikan masukan yang berarti bagi satuan kerja perangkat daerah SKPD sebagai pengguna anggaran dan Dewan Perwakilan Rakyat DPR
sebagai fungsi budgeting tentang penggunaan anggaran berdasar value for money. 3. Untuk akademisi dan peneliti selanjutnya, diharapkan dapat memberikan referensi
bagi peneliti selanjutnya pada khususnya dan bidang ilmu akuntansi sektor publik pada umumnya.
1.5 Originalitas Penelitian.
Berbagai penelitian mengenai akuntabilitas, transparansi yang berhubungan dengan penggunaan anggaran serta pengawasannya telah dilakukan oleh
para peneliti sebelumnya antara lain Sopamah dan Wahyudi 2005 telah melakukan penelitian yang hasilnya telah di muat dalam jurnal akuntansi sector public tentang
Pengaruh Akuntablitas Publik, Partisipasi Masyarakat, Transparansi Kebijakan Publik, terhadap hubungan antara pengetahuan anggaran dengan pengawasan APBD.
Penelitian yang dilakukan peneliti terdahulu memiliki perbedaan dengan yang dilakukan peneliti sekarang. Penelitian ini menggunakan tiga variable bebas
yaitu akuntabilitas, transparansi, pengawasan serta variabel terikatnya adalah pengelolaan APBD dengan prinsip value for money dan variabel moderatingnya
standar akuntansi pemerintahan. Sedangkan penelitian terdahulu menggunakan tiga variabel bebas juga yaitu akuntabilitas, partisipasi, dan transparansi dan variabel
terikatnya hubungan antara pengetahuan anggaran dengan pengawasan. Perbedaan tersebut terlihat paling membedakan terletak pada variable
terikatnya, dan variable moderating. Penelitian terdahulu tidak menggunakan variable
Universitas Sumatera Utara
moderating, penelitian sekarang menggunakan variable moderating. Variabel pengetahuan pada penelitian terdahulu lebih ditekan pada legislatif. Penelitian
sekarang lebih ditekankan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD karena menurut pengamatan peneliti SKPDlah yang mengelola anggaran APBD. Objek
Penelitian terdahulu pada Pemerintah Kabupaten Malang. Penelitian sekarang pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Pematangsiantar.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA