sehingga dapat dikuantifikasikan untuk memudahkan dalam pengolahan data dan pada akhirnya dapat ditafsirkan untuk merumuskan kesimpulan peneliti.
4.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel.
Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan mencari hubungan antara satu variable dengan variable lainnya dan pengukurannya. Menurut Jogiyanto
2004 defenisi operasional adalah hasil dari pengoperasionalan konsep kedalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan
dioperasionalkan dalam konsep. Penelitian ini menggunakan tiga variable independen, satu variable
moderating dan satu variable dependen yang diukur dengan menggunakan skala Likert. Menurut Indriantoro dan Supomo 1999 Skala Likert merupakan metode
yang mengukur sikap, pendapat, dan persepsi dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap subyek, obyek atau kejadian tertentu. Untuk pengukuran
variable dalam pnelitian ini peneliti menggunakan skala Likert. Dalam skala likert variabel yang diukur dijabarkan menjadi indicator variable.
1. Pengelolaan APBD merupakan variable Dependen Y dalam penelitian ini. Pengelolaan APBD merupakan rencana, penggunaan keuangan tahunan
pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Daerah DPRD dan ditetapkan dengan peraturan daerah.
Pengeloalaan APBD berprinsip pada value for money yaitu : 1 Ekonomis, merupakan ukuran penggunaan dana masyarakat sesuai kebutuhan sesungguhnya.
Universitas Sumatera Utara
2 Efisien, merupakan ukuran penggunaan dana masyarakat yang dapat menghasilkan output maksimal. 3 Efektifitas, merupakan ukuran seberapa jauh
tingkat output, kebijakan dan prosedur dapat mencapai kepentingan publik. Pengukuran variable ini menggunakan instrument kuisioner dengan skala 5 point,
skala ini untuk menunjukkan pengelolaan APBD. 2.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah akuntabilitas publik X1. Akuntabilitas publik mencakup eksistensi dari suatu mekanisme yang
meyakinkan politisi dan pejabat pemerintahan terhadap aksi perbuatannya dalam penggunaan sumber-sumber publik dan kinerja prilakunya. Pemerintahan yang
akuntabel memiliki ciri 1 Mampu menyajikan informasi penyelengaraan secara terbuka, cepat, tepat kepada masyarakat. 2 Mampu memberikan pelayanan yang
memuaskan bagi pubhlik, 3 Mampu memberikan ruang bagi masyarakat untuk
terlibat dalam proses pembangunan dan pemerintahan, 4 Mampu menjelaskan dan mempertanggungjawabkan setiap kebijakan publik secara proporsional, dan
5 Adanya sarana bagi publik untuk menilai kinerja pemerintah. Pengelolaan APBD yang mengarah pada akuntabilitas publik akan
meningkatkan ekonomi, efisiensi dan efektivitas, atau sebaliknya. Pengukuran variabel ini menggunakan instrument kuisioner dengan skala 5 point untuk
menunjukkan sejauh mana akuntabilitas publik berpengaruh terhadap pengelolaan APBD oleh dinasSKPD.
3. Variabel bebas kedua dalam penelitian ini adalah variabel transparansi publik X2 Transparansi publik merupakan salah satu prinsip good governance . Transparansi
dibangun atas dasar arus informasi yang bebas, seluruh proses pemerintahan,
Universitas Sumatera Utara
lembaga-lembaga dan informasi perlu dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan, dan informasi yang tersedia harus memadai agar dapat di
mengerti dan dipantau. APBD dikatakan transparansi jika memenuhi :1 Terdapat pengumuman kebijakan anggaran, 2 Tersedia dokumen anggaran dan mudah
diakses, 3 Tersedia laporan pertanggungjwaban yang tepat waktu 4 Terakomodasinya suarausulan rakyat 4 Terdapat system pemberian informasi
kepada publik. Pengelolaan APBD yang mengarah pada transparansi publik akan meningkatkan ekonomi, efisiensi dan efektivitas, atau sebaliknya. Pengukuran
variable ini menggunakan instrument kuisioner dengan skala 5 point untuk menunjukkan bahwa sejauh mana transparansi publik berpengaruh terhadap
pengelolaan APBD oleh SKPD. 4. Variabel pengawasan X3 merupakan variabel bebas ke tiga dalam penelitian ini.
Pengawasan diperlukan untuk mengetahui apakah perencanaan yang telah disusun dalam APBD dapat berjalan secara efisien, efektif dan ekonomis. Pengawasan
dapat dilakukan dengan pengawasan melekat WASKAT yaitu suatu pengawasan yang merupakan bagian integral dari suatu manajemen yang
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1 Penggarisan struktur organisasi dengan pembagian tugas beserta uraiannya yang jelas. 2 Rincian kebijakan
pelaksanaan yang dituangkan secara tertulis dan dapat menjadi pedoman bagi yang menerima pelimpahan wewenang dari atasan. 3 Rencana kerja yang
menggambarkan kegiatan yang harus dilaksanakan, bentuk hubungan kerja antar kegiatan tersebut dan hubungan antara berbagai kegiatan beserta sasaran yang
harus dicapai. 4 Prosedur kerja yang merupakan petunjuk pelaksanaan yang
Universitas Sumatera Utara
jelas dari atasan kepada bawahan. 5 Pencatatan hasil kerja serta pelaporan yang merupakan alat bagi atasan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan bagi
pengambilan keputusan serta penyusunan, baik mengenai pelaksanaan tugas maupun mengenai pengelolaan keuangan. 6 Pembinaan personel yang terus
menerus agar pelaksanaan menjadi unsur yang mampu melaksanakan tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan tidak melakukan tindakan yang bertentangan
dengan maksud serta kepentingan tugasnya. Pengelolaan APBD yang mengarah pada pengawasan akan meningkatkan ekonomi, efisiensi dan efektivitas, atau
sebaliknya Pengukuran variabel ini menggunakan instrument kuisioner dengan skala 5 point untuk menunjukkan sejauh mana pengawasan mempengaruhi
pengelolaan APBD oleh SKPD. 5.
Standar Akuntansi Pemerintahan merupakan variable moderating dalam penelitian ini. Standar Akuntansi Pemerintahan SAP adalah prinsip akuntansi
yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Karakteristik berikut ini merupakan persyaratan normatif yang diperlukan agar
laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki. 1 Relevan 2 Andal 3 Dapat dibandingkan 4 Dapat dipahami. Pengukuran
variable ini menggunakan instrument kuisioner dengan skala 5 point untuk menunjukkan apakah standart akuntansi pemerintah yang diterapkan oleh SKPD
dapat memperkuat hubungan akuntabilitas, transparansi, pengawasan terhadap pengelolaan APBD oleh dinasSKPD.
Masing masing variabel diukur dengan model Skala Likert yaitu mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidak setujuannya terhadap pertanyaan yang
Universitas Sumatera Utara
diajukan dengan sekor 5 SS = Sangat Setuju, 4 S = Setuju, 3 TT = Tidak Tahu, 2 TS = Tidak Setuju, 1 STS = Sangat Tidak Setuju.
Rangkuman defenisi operasional dan pengukuran variabel di ikhtisarkan pada tabel
4.1
Tabel 4.1 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel.
Variabel Penelitian
Defenisi Operasional
Pengukuran Variabel
Skala Pengukuran
Dependen Variabel
Pengelolaan APBD
berdasar VfM
Y Anggaran
dikelola SKPD
secara Ekonomis, Efektif,
Efisien, Adil dan
Merata Menggunakan
Skala 5 poin untuk
menunjukkan bahwa APBD
telah dikelola SKPD sesuai
dengan prinsip VfM
Interval
Akuntabilitas X
1
Anggaran harus dapat
di pertanggung
jawabkan kepada
masyarakat luas.
Menggunakan Skala 5 poin
untuk menunjukkan bahwa
pengelolaan APBD oleh
SKPD telah dilakukan secara
akuntabilitas.
Interval
Transparansi X
2
Keterbukaan pemerintah
dalam membuat
kebijakanā kebijakan
keuangan daerah,
sehingga dapat diketahui
dan diawasi oleh
DPRD dan masyarakat.
Menggunakan Skala 5 poin
untuk menunjukkan bahwa
pengelolaan APBD telah
dilakukan secara
trnasparansi
Interval
Pengawasan X
3
Pengawasan Pemerintah
Daaerah adalah
proses kegiatan
yang ditujukan
untuk menjamin
agar pemerintah
daerah berjalan
sesuai dengan rencana
ketentuan peraturan
perundang undangan
yang berlaku.
Menggunakan Skala 5 poin
untuk menunjukkan bahwa
daerah APBD telah
dilakukan dengan
pengawasan yang di
tetapkan.
Interval
Independen Variabel
Standar Akuntansi
Pemerintahan X
4
Terwujudnya Akuntabilitas
dan transparansi
pengelolaan keuangan
Menggunakan Skala 5 poin
untuk menunjukkan bahwa
pejabat melakuan tindakan
daerah APBD mengikuti
Interval
Universitas Sumatera Utara
Variabel Penelitian
Defenisi Operasional
Pengukuran Variabel
Skala Pengukuran
daerah APBD
berkewajiban mengikuti
standar akutansi
pemerintah. standar
akuntansi pemerintah
yang berlaku umum.
4.6 Metode Analisis Data.