Uji Normalitas. Uji Multikolinieritas. Uji Hetroskedastisitas

4.7.2 Uji Validitas

Uji Validitas dimaksudkan untuk menilai sejauh mana alat ukur di yakini dapat dipakai sebagai alat untuk mengukur item-item pertanyaan kuisioner dalam penelitian. Tehnik yang digunakan untuk mengukur validitas pertanyaan kuisioner adalah Korelasi Product Moment dari Karl Pearson dengan ketentuan : jika r hitung lebih besar dari r table, maka skor butir pertanyaankuisioner valid tetapi sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r table, maka skor butir pertanyaan kuisioner tidak valid.

4.8.1 Pengujian Asumsi Klasik.

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda, maka diperlukan uji pengujian asumsi klasik yang meliputi pengujian normalitas, liniaritas, multikolinearitas, dan heteroskedastisitas Ghozali 2006.

4.8.1.1 Uji Normalitas.

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribisi normal. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti bentuk lonceng pada diagram histogram. Uji normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Kolmogorov- Smirnov. Kriteria pengujian satu sampel menggunakan pengujian satu sisi yaitu dengan membandingkan probabilitas dengan tingkat signifikasi tertentu yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Nilai signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal. 2. Nilai signifikan atau probabilitas 0,05 maka distribusi data adalah normal. Selain melihat nilai signifikansi dari uji kolmogrof-smirnof, untuk melihat suatu data mempunyai distribusi normal dapat dilihat dari nilai Zskewness dan dengan melihat grafik.

4.8.1.2 Uji Multikolinieritas.

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji, apakah ditemukan atau tidak korelasi diantara variable independen. Jika terjadi korelasi antar variable independen maka akan ditemukan adanya masalah multikolinearitas. Suatu model regresi yang baik harus tidak menimbulkan masalah multikolinearitas. Untuk itu diperlukan uji multikolinearitas terhadap setiap variable bebas yaitu dengan : 1. Melihat angka collinearity statistcs yang ditujukan oleh nilai variance inflation factor VIF. Jika angka VIF 0,05, variable bebas yang ada memiliki masalah multikollinearitas. 2. Melihat nilai tolerance pada output penilaian multikollinearitas yang tidak menunjukkan nilai Tolerance 0,10 akan memberikan kenyataan bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas.

4.8.1.3 Uji Hetroskedastisitas

Universitas Sumatera Utara Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidak samaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika berbeda disebut hetroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi hetrokedastisitas.

4.8.3. Uji Statistik Deskriptif

Dokumen yang terkait

PENGARUH AKUNTABILITASPUBLIK, TRANSPARANSI PUBLIK, DAN PENGAWASAN TERHADAP PENGELOLAAN APBD STUDI KASUS PADA PEMERINTAH KABUPATEN DELI SERDANG.

0 5 28

PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, PARTISIPASI MASYARAKAT, TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK, DAN PENGETAHUAN Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, Transparansi Kebijakan Publik, Dan Pengetahuan Dewan Terhadap Pengawasan Anggaran Keuangan Daera

1 2 16

PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, PARTISIPASI MASYARAKAT, TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK, DAN PENGETAHUAN Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, Transparansi Kebijakan Publik, Dan Pengetahuan Dewan Terhadap Pengawasan Anggaran Keuangan Daera

0 1 19

PEN Pengaruh Pengetahuan Dewan tentang Anggaran terhadap Pengawasan Keuangan Daerah (APBD) dengan Variabel Moderator Akuntabilitas, Partisipasi Masyarakat dan Transparasi Kebijakan Publik.

0 2 17

PENDAHULUAN Pengaruh Pengetahuan Dewan tentang Anggaran terhadap Pengawasan Keuangan Daerah (APBD) dengan Variabel Moderator Akuntabilitas, Partisipasi Masyarakat dan Transparasi Kebijakan Publik.

0 4 10

PENGATER Pengaruh Pengetahuan Dewan tentang Anggaran terhadap Pengawasan Keuangan Daerah (APBD) dengan Variabel Moderator Akuntabilitas, Partisipasi Masyarakat dan Transparasi Kebijakan Publik.

1 3 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah (APBD) Dengan Variabel Moderator Komitmen Organisasi, Akuntabilitas, Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik (Studi Empiris Pada DPRD Provinsi Ja

0 0 9

PENGARUH PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH, AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH DENGAN PENGAWASAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PROVINSI SUMATERA UTARA

1 7 9

Pengaruh Pengelolaan Keuangan Daerah, Akuntabilitas dan Transparansi Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah Dengan Pengawasan Sebagai Variabel Moderating Pada Provinsi Sumatera Utara

0 0 16

PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK,TRANSPARANSI PUBLIK DAN PENGAWASAN TERHADAP PENGELOLAAN APBD DENGAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH SEBAGAI VARIABEL MODERAT PADA PEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA - STIE Widya Wiwaha Repository

0 3 91