Value for Money. Good Governance Kepemerintahan yang Baik

pengawasan fungsional adalah pengawasan internal yang dilakukan oleh aparat fungsional baik yang berasal dari lingkungan internal departeman, lembaga Negara atau BUMN termasuk pengawasan dari lembaga khusus pengawasan. Pengawasan yang dilakukan oleh Dewan dapat berupa pengawasan secara langsung dan tidak langsung serta preventip dan reprentive. Pengawasan langsung dilakukan secara pribadi dengan mengamati, meneliti, memeriksa, mengecek sendiri ditempat pekerjaan dan meminta secara langsung dari pelaksana dengan cara inspeksi. Sedangkan pengwasan tidak langsung dilakukan dengan cara mempelajari laporan yang diterima dari pelaksana. Pengawasan preventive dilakukan melalui pre audit yaitu sebelum pekerjaan dimulai. Pengawasan represif dilakukan melalui post audit dengan pemeriksaan terhadap pelaksanaan ditempat inspeksi. Pengawasan legislatif dilakukan oleh DPRD terhadap penyelenggaaraan Pemerintahan sesuai dengan tugas, wewenang dan haknya melalui dengar pendapat, kunjungan kerja dan pembentukan Panitia Khusus Pansus dan atau Panitia Kerja Panja agar terdapat jaminan terciptanya pola pengelolaan anggaran daerah yang terhindar dari praktik kolusi, korupsi dan nepotisme KKN, baik mulai proses perencanaan, pengesahan, pelaksanaan serta pertanggungjawaban. Disamping DPRD mengawasi secara langsung tentang mekanisme anggaran, DPRD juga menggunakan aparat pengawasan eksternal pemerintah, yang independent terhadap lembaga eksekutif di daerah yaitu Badan Pemeriksa Keuangan BPK.

2.1.3.4 Value for Money.

Universitas Sumatera Utara Tuntutan baru transparansi dan akuntabilitas dalam organisasi sektor publik harus memperhatikan value for money VfM dalam menjalankan aktivitasnya. Renyowijoyo 2008, Mardiasmo 2006 menyatakan Value for Money merupakan konsep pengelolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga jenis elemen utama yaitu, ekonomi, efisiensi, dan efektivitas. Ekonomi, merupakan perolehan masukan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu dengan harga terendah. Ekonomi merupakan perbandingan antara masukan yang terjadi dengan nilai masukan yang seharusnya. Ekonomi terkait dengan sejauh mana organisasi sektor publik dapat meminimalisir sumber daya yang digunakan, dengan menghindari pengeluaran yang boros dan tidak produktif. Efisiensi, merupakan pencapaian keluaran output yang maksimum dengan masukan tertentu dengan penggunaan masukan terendah untuk mencapai keluaran tertentu. Efisiensi merupakan perbandingan keluaranmasukan outputinput yang dikaitkan dengan standar kinerja atau target yang telah ditetapkan. Efektifitas, merupakan tingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan. Secara sederhana efektifitas merupakan perbandingan outcome dengan output. Ketiga hal tersebut merupakan elemen pokok value for money, sedang tambahannya dua elemen lain yaitu keadilan equity dan pemerataan atau kesetaraan equality. Keadilan mengacu pada adanya kesempatan social social opportunity yang sama untuk mendapatkan pelayanan public yang berkualitas dan kesejahtraan ekonomi. Selain keadilan perlu dilakukan distribusi secara merata equality. Penggunaan dana publik hendaknya tidak hanya terkonsentrasi pada kelompok tertentu saja, melainkan dilakukan secara merata. Universitas Sumatera Utara Kinerja anggaran pada dasarnya adalah system penyusunan dan pengelolaan anggaran daerah yang berorientasi pada pencapaian hasil atau kinerja. Kinerja tersebut harus dapat memanfaatkan uang sebaik mungkin dengan konsep value for money yang berorientasi kepada kepentingan publik. Hal ini berarti dalam pengelolaan keuangan daerah tersebut harus mencerminkan tiga pilar utama yaitu ekonomis, efisien, efektifitas. 1 Ekonomis, merupakan ukuran pengunaan dana masyarakat sesuai kebutuhan sesungguhnya 2 Efisien, merupakan ukuran penggunaan dana masyarakat public money yang dapat menghasilkan output maksimal berdaya guna. 3 Efektifitas, merupakan ukuran seberapa jauh tingkat out put, kebijakan dan prosedur dapat mencapai tujuan kepentingan publik. Peran pemerintah daerah tidak lagi merupakan alat kepentingan pemerintah pusat, melainkan alat untuk memperjuangkan aspirasi dan kepentingan daerah. Konsep value for money VFM ini penting bagi pemerintah daerah sebagai pelayan masyarakat, karena implementasinya akan memberikan manfaat seperti : 1 Efektifitas pelayan public, dalam arti pelayanan yang diberikan tepat sasaran 2 Meningkatkan mutu pelayanan public 3 Biaya pelayanan yang murah, karena hilangnya inefisiensi dan penghematan dalam penggunaan resources 4 Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik 5 Meningkatkan public cost awareness sebagai akar pelaksanaan pertanggungjawaban publik. Sektor publik sering dinilai sebagai sarang inefisiensi, pemborosan, sumber kebocoran dana dan institusi yang selalu merugi.Tuntutan baru muncul agar organisasi sector public memperhatikan Value for money dalam menjalankan Universitas Sumatera Utara aktivitasnya. Ulum 2009 Pembahasan value for money menyangkut apa yang dikenal dengan 3E. Ekonomi adalah praktik pembelian barang dan jasa dengan tingkat kualitas tertentu pada harga terbaik yang dimungkinkan spending less. Pengertian ekonomi hemattepat guna sering disebut kehematan yang mencakup juga pengelolaan secara hati-hati atau cermat prudency dan tidak ada pemborosan. Suatu kegiatan operasional dikatakan ekonomis apabila dapat menghilangkan atau mengurangi biaya yang tidak perlu. Efisiensi berhubungan dengan produktifitas. Pengukuran efisiensi dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara autput yang dihasilkan terhadap input yang digunakan cost of output. Proses kegiatan operasional dapat dikatakan efisien apabila suatu produk atau hasil kerja tertentu dapat dicapai dengan menggunakan sumber daya dan dana yang serendah -rendahnya spending well Efektivitas pada dasarnya berhubungan dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan hasil guna. Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan spending wisely. Dari uraian diatas, jelaslah bahwa ketiga pokok bahasan value for money sangat terkait satu dengan yang lain. Dalam konteks otonomi daerah value for money merupakan jembatan untuk mengantar pemerintah daerah mencapai good governance, yaitu pemerintah daerah yang transparan, ekonomis, efisien, efektif, responsip dan akuntabel. Vlaue for Money tersebut harus dioperasionalkan dalam pengelolaan keuangan daerah atau APBD. Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, Pengawasan Terhadap

Dokumen yang terkait

PENGARUH AKUNTABILITASPUBLIK, TRANSPARANSI PUBLIK, DAN PENGAWASAN TERHADAP PENGELOLAAN APBD STUDI KASUS PADA PEMERINTAH KABUPATEN DELI SERDANG.

0 5 28

PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, PARTISIPASI MASYARAKAT, TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK, DAN PENGETAHUAN Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, Transparansi Kebijakan Publik, Dan Pengetahuan Dewan Terhadap Pengawasan Anggaran Keuangan Daera

1 2 16

PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK, PARTISIPASI MASYARAKAT, TRANSPARANSI KEBIJAKAN PUBLIK, DAN PENGETAHUAN Pengaruh Akuntabilitas Publik, Partisipasi Masyarakat, Transparansi Kebijakan Publik, Dan Pengetahuan Dewan Terhadap Pengawasan Anggaran Keuangan Daera

0 1 19

PEN Pengaruh Pengetahuan Dewan tentang Anggaran terhadap Pengawasan Keuangan Daerah (APBD) dengan Variabel Moderator Akuntabilitas, Partisipasi Masyarakat dan Transparasi Kebijakan Publik.

0 2 17

PENDAHULUAN Pengaruh Pengetahuan Dewan tentang Anggaran terhadap Pengawasan Keuangan Daerah (APBD) dengan Variabel Moderator Akuntabilitas, Partisipasi Masyarakat dan Transparasi Kebijakan Publik.

0 4 10

PENGATER Pengaruh Pengetahuan Dewan tentang Anggaran terhadap Pengawasan Keuangan Daerah (APBD) dengan Variabel Moderator Akuntabilitas, Partisipasi Masyarakat dan Transparasi Kebijakan Publik.

1 3 15

PENDAHULUAN Pengaruh Pengetahuan Dewan Tentang Anggaran Terhadap Pengawasan Keuangan Daerah (APBD) Dengan Variabel Moderator Komitmen Organisasi, Akuntabilitas, Partisipasi Masyarakat Dan Transparansi Kebijakan Publik (Studi Empiris Pada DPRD Provinsi Ja

0 0 9

PENGARUH PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH, AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH DENGAN PENGAWASAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PROVINSI SUMATERA UTARA

1 7 9

Pengaruh Pengelolaan Keuangan Daerah, Akuntabilitas dan Transparansi Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah Dengan Pengawasan Sebagai Variabel Moderating Pada Provinsi Sumatera Utara

0 0 16

PENGARUH AKUNTABILITAS PUBLIK,TRANSPARANSI PUBLIK DAN PENGAWASAN TERHADAP PENGELOLAAN APBD DENGAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH SEBAGAI VARIABEL MODERAT PADA PEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA - STIE Widya Wiwaha Repository

0 3 91