Nilai ekspor yang dilakukan suatu negara dalam satu tahun tertentu dikurangi dengan nilai impor dalam periode yang sama dinamakan
ekspor neto. 2
Cara Produksi atau Produk neto. Dengan cara ini pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai
tambah yang diwujudkan oleh perusahaan-perusahaan di berbagai lapangan usaha dalam perkonomian. Penggunaan cara ini dalam menghitung pendapatan nasional
mempunyai dua tujuan penting yaitu: A.
Untuk mengetahui besarnya sumbangan berbagai sektor ekonomi dalam mewujudkan pendapatan nasional.
B. Sebagai salah satu cara untuk menghindari perhitungan dua kali, yaitu
dengan hanya menghitung produksi neto yang diwujudkan pad berbagai tahap proses produksi.
3 Cara pendapatan.
Dalam penghitungan ini pendapatan nasional diperoleh dengan cara menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang
digunakan untuk mewujudkan pendapatan nasional. Faktor-faktor produksi seperti tanah, tenaga kerja, modal, dan keahlian kewirausahaan apabila digunakan untuk
mewujudkan barang dan jasa akan diperoleh berbagai jenis pendapatan, yaitu tanah dan harta tetap lainnya memperoleh sewa, tenaga kerja memperoleh gaji dan
upah, modal memperoleh bunga dan keahlian kewirausahaan memperoleh keuntungan.
2.6. Penelitian Terdahulu
Universitas Sumatera Utara
Berbagai penelitian terdahulu tentang integrasi ekonomi baik secara regional maupun secara global sudah banyak dilakukan. Diantaranya adalah
penelitian yang dilakukan oleh Lapipi 2005 yang berjudul Analisis Efek Integrasi Ekonomi Asean dan Manfaatnya Bagi Perdagangan Negara-Negara
Asean. Penelitian ini mencoba menganalisa peningkatan perdagangan, peningkatan efisiensi ekonomi dan daya saing yang tinggi antara negara-negara
anggota ASEAN dengan menggunakan gravity model dan panel data, dimana pada hasil penelitian ini integrasi ekonomi ASEAN telah meningkatkan
perdagangan ASEAN secara umum, namun belum memberikan manfaat pada peningkatan perdagangan yang signifikan pada masing-masingg negara ASEAN.
Dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa fenomena perdagangan intra industry trade sangat tinggi dan perdagangan barang-barang komponen sangat
dominan yang dapat mendukung ASEAN sebagai production base. Penelitian lainnya dilakukan oleh United States International Trade
Commission 2010 yang berjudul ASEAN: Regional Trends in Economics Integration, Export Competitiveness, and Inbound Investment for Selected
Industries. Penelitian ini menggambarkan kecenderungan dalam integrasi regional, daya saing ekspor, dan penanaman modal untuk enam industri dalam
ASEAN, yaitu: komponen komputer, pakaian tenunan berbahan kapas, kayu lapis kayu keras dan pelapis lantai, bagian kendaraan bermotor, dan minyak kelapa
sawit. Dalam penelitian ini juga menunjukkan bahwa kemudahan untuk mengimpor dan mengekspor bervariasi diantara negara-negara ASEAN. Prosedur
perdagangan yang paling mudah untuk diselesaikan adalah di negara Singapura,
Universitas Sumatera Utara
Thailand, dan Malaysia, dan yang paling sulit adalah di negara Laos dan Kamboja.
ASEAN Single Window ASW adalah salah satu usaha yang paling nyata untuk memfasilitasi perdagangan di antara negara anggota. Dengan
memungkinkan pertukaran yang cepat dan menggunakan standarisasi data, maka upaya ini memiliki potensi untuk meningkatkan perdagangan. Namun,
pengembangan ASW ini sangat lambat.
2.7. Kerangka Pemikiran