BAB. I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Integrasi ekonomi, Sesuai dengan tujuan pembentukannya, yaitu untuk menurunkan hambatan perdagangan dan berbagai macam hambatan lainnya
diantara satu negara dengan negara lainnya. Dengan demikian, integrasi ekonomi akan mengembangkan pasar dan perdagangan, menyebabkan penurunan harga
karena tarif berkurang, meningkatkan daya saing antara mitra dagang melalui biaya-biaya yang lebih rendah dan dengan skala ekonomi yang lebih luas. Untuk
beberapa pengaturan integrasi ekonomi, tujuan akhirnya adalah pasar tunggal dimana di dalam pasar tersebut terdapat arus barang yang bebas, jasa-jasa, modal,
dan tenaga kerja, dan penyelarasan kebijakan ekonomi dan moneter antar negarawilayah USITC Publication,2010: 24.
Berkaitan dengan integrasi ekonomi, pada tahun 1992 diciptakan area perdagangan bebas antara sesama negara ASEAN yang bernama Asean Free
Trade Area AFTA sebagai bentuk kerjasama di bidang ekonomi yang bertujuan untuk mengurangi atau menghapuskan hambatan-hambatan perdagangan yang
berlaku di negara-negara ASEAN yang diharapkan akan meningkatkan arus lalu lintas barang antar negara-negara ASEAN.
AFTA Asean Free Trade Area yang dibentuk untuk menciptakan satu pasar tunggal di kawasan ASEAN, berfungsi untuk menampung seluruh produksi
negara-negara ASEAN, baik bentuk barang, jasa-jasa, tenaga kerja, dan Investasi dengan menghilangkan segala bentuk tarif sesuai dengan misi para pemimpin
Universitas Sumatera Utara
negara-negara ASEAN yang ingin membentuk ASEAN Economic Community AEC dimana waktu pembentukannya ditentukan pada tahun 2020.
Dengan adanya integrasi ekonomi, diharapkan lalu lintas perdagangan antara wilayah yang secara geografis berdekatan lebih besar dibandingkan dengan
wilayah yang secara geografis berjauhan. Sehubungan dengan ini, Sumatera Utara adalah salah satu wilayah Indonesia yang dekat dengan negara-negara ASEAN
lainnya, seperti Singapura dan Malaysia. Tingginya arus lalu lintas perdagangan dapat dibuktikan dengan besarnya impor barang dari Singapura dan Malaysia ke
Sumatera Utara. Berdasarkan tabel 1.1 dapat dilihat bahwa Singapura dan Malaysia merupakan dua negara pengimpor terbesar bagi Sumatera Utara. hal ini
cukup lumrah, karena secara geografis ketiga wilayah ini Sumatera Utara, Singapura, dan Malaysia sangat dekat, dan hanya dipisahkan oleh Selat Malaka
yang menjadi pintu gerbang perdagangan antara ketiga wilayah tersebut. Namun yang menjadi perhatian adalah munculnya importir terbesar kedua bagi Sumatera
Utara yaitu China yang mengekspor produk-produknya ke Sumatera Utara sebesar US.49,87 juta, yang secara geografis jauh dari Sumatera Utara.
Tabel 1.1. Impor Sumatera Utara Menurut Negara Asal Utama Mei 2011.
Negara Import Sumatera Utara Menurut Negara Asal
Singapura China
Malaysia
US.103,80 juta US.49,87 juta
US.47,34 juta Sumber: Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 262512Th.XIV.
Universitas Sumatera Utara
Dilihat dari sisi ekspor, berdasarkan tabel 1.2 dapat dilihat bahwa ekspor terbesar Sumatera Utara bukanlah ke negara-negara ASEAN khususnya Singapura
dan Malaysia, melainkan negara Asia lainnya seperti Jepang, India dan China yaitu sebesar US299.774 juta. Sedangkan negara-negara ASEAN Singapura dan
Malaysia menempati posisi ketiga dimana ekspor Sumatera Utara ke kedua negara tersebut sebesar US122.122 juta, dan posisi kedua ditempati oleh negara-
negara lainnya seperti Amerika Serikat, Belanda, Rusia, Afrika Selatan dan Brasil, dimana total seluruh ekspor ke negara-negara tersebut sebesar US205.700 juta.
Tabel 1.2. Ekspor Sumatera Utara Menurut Negara Tujuan Utama Mei 2011.
Negara Ekspor Sumatera Utara Menurut Negara
Tujuan Asia
Singapura Malaysia Negara Utama Lainnya
US.103,80 juta US.49,87 juta
US.47,34 juta Sumber: Berita Resmi Statistik Provinsi Sumatera Utara No. 262512Th.XIV.
Jika dibandingkan antara besarnya ekspor Sumatera Utara ke Singapura dan Malaysia dan impor Sumatera Utara dari Malaysia, dimana total ekspor
Sumatera Utara ke Malaysia dan Singapura adalah sebesar US.122,1 juta dan impor Sumatera Utara dari kedua negara tersebut adalah sebesar US.151,1 juta,
maka jelas terlihat bahwa total impor Sumatera Utara dari Malaysia dan Singapura lebih besar dari total ekspor Sumatera Utara ke kedua negara tersebut
dengan selisih sebesar US.31 juta.
Universitas Sumatera Utara
Dari penjelasan diatas, sekilas tampak bahwa yang mendapat manfaat integrasi ekonomi di perairan Selat Malaka adalah Singapura dan Malaysia.
Padahal integrasi ekonomi bertujuan meningkatkan perdagangan antara sesama negara anggota. Oleh karena itu, untuk mengetahui perkembangan integrasi
ekonomi yang terjadi di kawasan perairan Selat Malaka, maka penulis tertarik untuk meneliti dan mempelajarinya dalam bentuk skripsi yang berjudul
“Integrasi ekonomi Sumatera Utara Dengan Singapura dan Malaysia”. 1.2 Perumusan Masalah
Beradasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa yang menjadi rumusan masalah dalam penelitiann ini adalah sebagai berikut :
• Seberapa besar persentase Tingkat Keterbukaan Sumatera Utara
terhadap Singapura dan Malaysia serta bagaimana perbandingannya dengan negara-negara ASEAN lainnya.
• Bagaimana pengaruh Tingkat Keterbukaan Sumatera Utara terhadap
Singapura dan Malaysia terhadap neraca perdagangan Sumatera Utara.
1.3 Hipotesis