Dampak Integrasi Ekonomi Integrasi Ekonomi

mengukur kemampuan dari integrasi dengan cara menghapuskan perbedaan harga komoditas dan modal aset di wilayah yang berbeda pada pasar persaingan sempurna. Akan tetapi, metode ini terkadang menyesatkan karena banyaknya jenis barang yang beredar diantara satu wilayah dengan wilayah lainnya heterogenous goods yang menimbulkan kesulitan dalam menentukan harga. Cara yang paling umum atau cara yang biasa digunakan untuk mengukur integrasi ekonomi berdasarkan kuantitas adalah tingkat keterbukaan degree of openness. Metode ini menggunakan total perdagangan antara satu wilayah dengan wilayah lainnya sebagai indikator keterbukaan dan dibagi dengan GDP gross domestic product . Walapun metode ini menyediakan pendekatan yang sederhana, namun metode ini tidak lepas dari kekurangan. Pertama, metode ini tidak memperdulikan adanya perbedaan ukuran ekonomi. Misalnya suatu daerah yang luas pasti memiliki peranan sektor-sektor ekonomi yang lebih besar terhadap PDB produk domestik produk dari pada daerah yang memiliki wilayah yang kecil dimana peranan sektor-sektor ekonominya kecil terhadap PDB produk domestik produk. Kedua, tingkat keterbukaan menjadi lebih tepat ketika jumlah dan segi penting dari koneksi perdagangan masing-masing negara mempunyai aspek integrasi yang relevan dengan dunia lainnya, karena indikator keterbukaan tidak memperdulikan permasalahan ini.

2.1.5 Dampak Integrasi Ekonomi

Setiap kebijakan apa pun yang ditempuh oleh individu maupun kelompok tentunya akan memberikan dampak, baik dampak negatif maupun positif. Ada dua Universitas Sumatera Utara dampak yang ditimbulkan oleh integrasi ekonomi yaitu dampak kreasi dan dampak diversi bagi perdagangan. Solvatore dalam Lapipi 2005: 42 mengtakan bahwa kreasi perdagangan trade creation terjadi apabila sebagian produksi domestik di suatu negara yang menjadi anggota perserikatan pabean integrasi ekonomi atau dari negara luar yang bukan anggota digantikan dengan impor yang harganya lebih murah dari negara luar yang bukan anggota perserikatan pabean tergusur oleh impor yang harganya lebih murah dari negara anggota lainnya. Sedangkan diversi perdagangan trade diversion terjadi apabila impor yang murah dari negara luar yang bukan anggota persrikatan pabean tergusur oleh impor yang harganya lebih mahal dari negara anggota. Selanjutnya Lapipi 2005: 42 mengungkapkan dampak kreasi muncul karena selisih harga dunia dengan harga kawasan integrasi ekonomi sangat kecil, sehingga memberikan kesejahteraan yang tinggi bagi negara-negara anggota. Sedangkan dampak diversi muncul karena selisih harga antara harga dunia dengan harga yang ada dalam kawasan integrasi ekonomi sangat besar, sehingga dapat mengurangi kesejahteraan negara anggota. Secara grafis dampak kreasi dan diversi integrasi ekonomi adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara b A B C A B C D D pi pw Dm Q Dm Q a c a c pi pw P P Pw+t Pw+t Grafik 2.1. Efek Kreasi dan Efek Diversi integrasi ekonomi Pada kurva diatas, dapat dilihat bahwa sebelum terbentuknya integrasi ekonomi, harga yang berlaku pada suatu negara adalah harga dunia ditambah dengan tarif yang diberlakukan pw + t. setelah dibentuk integrasi ekonomi maka harga turun karena dibebaskan dari semua bentuk tarif sehingga terjadi harga dalam kawasan integrasi sebesat pi. Dengan terbentuknya integrasi ekonomi akan terjadi penurunan harga akibat efisiensi biaya produksi yang mendekati harga dunia, sehingga surplus konsumen meningkat yaitu pada areal a b, walaupun penerimaan pemerintah hilang sebesar a c. Selisih besarnya b c akan menentukan apakah integrasi ekonomi menimbulkan efek kreasi atau efek diversi. Apabila b c , maka integrasi ekonomi menimbulkan efek kreasi dan apabila b c , maka integrasi ekonomi memberikan efek diversi. Berkaitan dengan dampak kreasi dan diversi integrasi ekonomi, Demelo, Panagariya, dan Rodrick 1992; Bhagwati dan Panagariya 1996; dan Schift 1997 dalam Lapipi 2005: 43 mengungkapkan bahwa, dampak diversi muncul melalui perdagangan antara negara anggota integrasi dengan negara non anggota integrasi, b Universitas Sumatera Utara dimana pola spesialisasi tidak optimal karena distribusi sumber daya lintas anggota tidak representatif dari distribusi sumber daya di dunia. Misalnya suatu negara anggota integrasi ekonomi relatif kaya akan modal, sementara negara lain di luar anggota kaya akan tenaga kerja, maka harga produk yang intensif tenaga kerja pada negara di luar negara integrasi lebih murah dibanding harga produk yang sama yang diproduksi oleh negara integrasi ekonomi, tetapi karena produk dari luar negara anggota dikenakan tarif, maka harga yang diterima konsumen anggota integrasi menjadi lebih mahal, sehingga terjadi pengurangan kesejahteraan bagi konsumen dalam kawasan integrasi ekonomi. Kemudian Cernat. L 2001 tentang penilaian kesepakatan perdagangan regional menunjukkan bahwa kebanyakan Regional Trade Arrangements RTAs di afrika tidak menimbulkan efek diversi melainkan menimbulkan efek kreasi yang lebih besar.

2.2. Teori Perdagangan Internasional