3. Tarif tinggi diatas 20.
Tarif ini dikenakan untuk barang-barang mewah dan barang-barang lain yang sudah cukup diproduksi di dalam negeri dan bukan barang
kebutuhan pokok. b.
Kebijakan Non Tariff Barrier Kebijakan non tariff barrier adalah berbagai kebijakan perdagangan selain
bea masuk yang dapat menimbulkan distorsi, sehingga mengurangi potensi manfaat perdagangan internasional.
2.2.5. Perekonomian Terbuka
Perekonomian terbuka atau perekonomian empat sektor adalah suatu system ekonomi yang melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan negara-
negara lain di dunia. Dalam perekonomian terbuka, sektor-sektor ekonominya dibedakan kepada empat kelompok, yaitu : rumah tangga, perusahaan,
pemerintah, dan luar negeri Sukirno, 2008: 202. Sebuah perekonomian terbuka berinteraksi dengan perkonomian lain
melalui cara : membeli serta menjual barang dan jasa pada pasar produk dunia, dan membeli serta menjual aset, atau modal, seperti obligasi dan pasar saham
pada pasar keuangan dunia Mankiw, 2006: 230. Semakin terbuka perekonomian suatu wilayah dengan wilayah lain maka
semakin besar pula tingkat integrasi antar wilayah tersebut MPRA Paper,2010:7.
Universitas Sumatera Utara
2.2.6. Keuntungan Melakukan Perdagangan Internasional
Ahli-ahli ekonomi yang tergolong dalam mazhab Merkantilis, yaitu ahli- ahli ekonomi yang hidup di sekitar abad keenambelas dan ketujuhbelas,
berpendapat bahwa perdagang luar negeri merupakan sumber kekayaan untuk suatu negara. Menurut mereka, suatu negara dapat mempertinggi kekayaannya
dengan cara menjual barang-barangnya ke luar negeri. Selanjutnya para ahli
ekonomi klasik menganalisis lebih mendalam bagaimana peranan perdagangan luar negeri dalam perekonomian. David Ricardo mengemukakan pandangan yang
lebih logis untuk menerangkan perlunya perdagangan luar negeri dalam mengembangkan suatu perekonomian. Teori David Ricardo yang menerangkan
mengenai keuntungan yang diperoleh dari spesialisasi dan perdaganga. Berdasarkan teori David Ricardo tersebut negara-negara digalakkan menjalankan
system perdagangan bebas Sukirno,2008: 360. Sukirno 2008:360 menjelaskan beberapa keuntungan yang diperoleh
suatu negara yang melakukan perdagangan luar negeri, yaitu : 1.
Memperoleh Barang yang Tidak Dapat Diproduksi di dalam Negeri. Setiap negara tidak dapat menghasilkan atau memproduksi semua barang-
barang yang dibutuhkannya, oleh sebab itulah mengapa berbagai negara melakukan perdagangan antara satu sama lain. Tidak semua negara-negara maju
dapat memenuhi kebutuhan hasil perkebunan seperti karet, CPO Crude Palm Oil atau minyak kelapa sawit, dan lain sebagainya. Maka negara-negara tersebut perlu
mengimpornya dari negara-negara Asia Tenggara terutama Indonesia, Malaysia dan Thailand. Disisi lain negara-negara maju memiliki kemajuan teknologi yang
Universitas Sumatera Utara
lebih bagus dari negara-negara ASEAN, maka teknologi tersebut akan diimpor oleh negara-negara ASEAN seperti kapal terbang, kapal selam, dan lain
sebagainya. 2.
Memperoleh Keuntungan dari Spesialisasi Dengan mengadakan spesialisasi dan perdagangan, setiap negara dapat
memperoleh keuntungan sebagai berikut : a.
Faktor-faktor produksi yang dimiliki setiap negara dapat digunakan lebih efisien.
b. Setiap negara dapat menikmati labih banyak barang dari yang
dapat diproduksi di dalam negeri. 3.
Memperluas Pasar Industri Dalam Negeri. Beberapa jenis industri telah dapat memenuhi permintaan dalam negeri
sebelum mesin-mesin alat-alat produksi sepenuhnya digunakan. Ini berarti bahwa industri itu masih dapat menaikkan produksi dan meningkatkan
keuntungannya apabila masih terdapat pasar untuk barang-barang yang dihasilkan oleh industri itu. Karena seluruh permintaan dari dalam negeri telah terpenuhi,
cara terbaik untuk memperoleh pasar adalah dengan mengekspornya ke luar negeri.
4. Menggunakan Teknologi Modern dan Meningkatkan Produktifitas.
Dengan adanya perdagangan internasional maka suatu negara dituntut untuk lebih mempelajari cara atau teknik produksi yang lebih efisien dan cara-cara
Universitas Sumatera Utara
manajemen yang lebih baik. Perdagangan internasional akan menuntut suatu negara untuk menggunakan mesin-mesin modern agar tercipta produksi yang
bersaing dengan pasar internasional. Dengan pemakain alat-alat modern tersebut diharapkan kualitas ekspor suatu negara semakin baik dan pada akhirnya
produkstifitas suatu negara pun diharapkan akan meningkat.
2.3. Globalisai