84 Selain pendapat diatas ada juga yang mencegah kehamilan dengan menggunakan alat
kontrasepsi, seperti yang di sampaikan oleh informan berikut ini: “biasanya pacar saya pakai kondom karena saya takut hamil”
Wawancara dengan informan BR, 2011
“pacar saya selalu memakai kondom sebelum kami berhubungan intim. Kadang-kadang kami gak pake kondom juga biar lebih enak,
tapi itu jarang karna kalau sering-sering takut hamil. Kalau hamil kan bisa bahaya secara kami masih kuliah” Wawancara dengan informan
HL,
2011 “ tembak luar aja, biasa…KB Mandiri…, saya tidak mau menanggung
resiko, yang gitu-gitu selalu saya jaga, karena saya masih muda saya masih ingin senang-senang dan saya juga masih punya cita-cita”
Wawancara dengan informan AL, 2011.
Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaku seks bebas memiliki upaya tersendiri untuk melakukan pencegahan terhadap dampak perilaku seks
bebas tersebut. Salah satu akibat utama dari perilaku seks bebas adalah terjadinya kehamilan. Untuk mencegah hal tersebut pelaku biasanya menggunakan alat kontrasepsi
seperti kondom ataupun dengan cara mengeluarkan sperma diluar organ intim wanita. Mereka sering menyebutnya dengan istilah “KB Mandiri”.
4.3.7 Sikap Teman terhadap Pelaku Seks Bebas
Peluang pergaulan bebas semakin terbuka setara dengan kuantitas pengetahuan
tentang perilaku seks pada lingkungan sosial dan kelompok pertemanan. Berikut ini adalah penuturan para informan yang melakukan seks bebas :
“kalau teman yang gak dekat kan gak tahu saya udah pernah berhubungan seks, yang tahu cuma kawan dekat aja. Menurut saya
kalau teman dekat pasti bisa menyimpan rahasia. Sikapnya biasa aja sama saya, gak ada yang berubah. Selama hubungan kami masih baik,
Universitas Sumatera Utara
85 saya kira dia pasti akan menjaga rahasia saya”Wawancara dengan
informan LW, 2011.
Hal serupa juga dikatakan oleh informan berikut ini: “ kalau teman yang gak dekat kayak kawan satu kost yang udah tahu
saya udah pernah berhubungan seks saya liat biasa-biasa aja, gak tau dibelakang gimana, kadang merasa di perhatikan aja tapi lama-lama
mereka biasa aja. Kalau teman dekat biasa-biasa aja, namanya juga kawan gak mungkin dia menjauh”Wawancara dengan informan ST,
2011.
“ mana ada yang tau kecuali kawan se-kost ku, kalo orang itu biasa aja saya liat”Wawancara dengan informan HL, 2011
“ kalau kawan-kawan yang cowok biasa aja, kawan-kawan satu kost juga biasa aja kebetulan kan memang satu kampung, tapi gak tau di
belakangku ya... Kalau dikampung kayaknya udah ada beberapa orang tahu kalau saya pernah berhubungan intim. Makanya kalau di sana kan
kayaknya orang gak suka ngeliat saya”Wawancara dengan informan AL, 2011.
“ setahu saya gak ada yang mengetahui kalau saya udah pernah berhubungan seks karena saya melakukannya di tempat pacar saya.
Apalagi rumah pacar saya itu di Lubuk Pakam, itu kan jauh, jadi gak mungkin ada yang tahu seksalipun sahabat saya. Sedekat-dekatnya saya
sama kawan tapi kalau itu saya gak berani ngasi tahu, itu kan aib”
Wawancara dengan FZ, 2011.
“ paling kawan satu kos pacar saya yang tahu, ah cuek aja” asal jangan kawan kawanku yang tahu”Wawancara Dengan informan BR, 2011.
Berdasarkan hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa sebagian informan mengaku tidak ada masalah dalam pergaulan sehari-hari walaupun orang-orang di
sekelilingnya mengetahui bahwa informan seorang pelaku seks bebas. Ini menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
86 ketidakpedulian lingkungan masyarakat terhadap perilaku menyimpang yang terjadi di
sekitarnya.
4.3.8 Virginitas dalam Perkawinan