Tempat yang Dipergunakan untuk Melakukan Seks Bebas

66 “ Saya melakukan hubungn seks pertama kali ketika saya masih SMA. Kebetulan waktu SMA saya kost jadi pengawasan kurang walaupun ada ibu kost tapi ibu kost memberi izin membawa kawan cowok asalkan jangan nginap, di situ lah kami melakukannya pertama kali” Wawancara dengan informan ST, 2011 Berbeda dengan informan berikut ini yang melakukan hubungan seks pertama kali di saat kuliah, seperti yang diungkapkan oleh informan berikut : “setelah kuliah di Medan ini la...kalo dulu belum berani Wawancara dengan informan HL, 2011. “udah kuliah nya di medan ini baru pernah saya melakukan hubungan seks, kalo dulu kan gak mungkin soalnya tinggalnya sama orang tua” Wawancara dengan informan BR, 2011. “udah ke medan ini aku baru tahu kayak gitu soalnya dulu masih takutnya behubungan seks, paling-paling pacarannya ngambil dikit- dikit aja” Wawancara dengan informan AL,2011. Berdasarkan hasil wawancara di atas maka dapat disimpulkan bahwa sebagian informan menyatakan bahwa informan melakukan hubungan seksual pertama kali ketika masih duduk di bangku SMA dan berlanjut hingga ke perguruan tinggi. Sementara sebagian informan lainnya menyatakan melakukan hubungan seks pertama kali setelah kuliah. Diperkirakan mahasiswa pertama kali melakukan hubungan seks sejak usia 16- 21 tahun.

4.3.3 Tempat yang Dipergunakan untuk Melakukan Seks Bebas

Setiap pelaku seks bebas mempunyai tempat yang aman ketika akan melakukan hubungan seks. Menurut penuturan informan mengatakan bahwa tempat bukan menjadi Universitas Sumatera Utara 67 masalah di Medan karena banyak hotel-hotel yang murah. Seperti penuturan yang disampaikan oleh informan di bawah ini: “biasanya pacar saya datang dari kampung ke kost kalo dia ada waktu tapi paling-paling dua kali sebulan, dulu kami pernah juga melakukan hubungan seks di rumahnya, waktu keluarganya gak ada di rumah. Bahkan sampai sekarang kalo saya pulang kampung kami masih sering melakukannya di rumah pacar saya walaupun orang tuanya ada, orang tuanya udah tua jadi mereka gak mungkin tahu kalo saya tidur disitu. Apalagi kemarin waktu orang tuanya haji kami disitu trus walaupun disitu anak kost orang itu. Sekarang kalo dia datang kami lebih sering nginap di hotel, katanya biar lebih bebas lagian hotel-hotel di medan ini ada yang Rp 35.000 per malam kayak hotel X tapi kalo dia lagi gak ada uang terpaksa di kost ku” Wawancara dengan informan ST, 2011 Hal yang sama juga dikatakan oleh informan lainnya, seperti yang di ungkapkan oleh informan berikut : “ biasanya saya bawa cewek saya ke kostan karena menurut saya lebih aman karena teman-teman kost saya gak ada yang marah karena mereka juga sering membawa pacarnya ke kost kadang nginap juga. Biasa kost kostan saya bebas jadi gak ada yang bisa melarang apalagi kawan-kawan yang lain, saya dan mereka itu sama aja, sama-sama pernah bawa pacar ke kost, lagian kalo pun dikost misalnya gak bisa,hotel kan banyak yang terima” Wawancara dengan informan AL, 2011. Rumah kost tanpa induk semang atau tanpa aturan juga dipilih menjadi salah satu tempat untuk melakukan hubungan seks karena dianggap aman. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh informan berikut ini : “ di kost ku biasanya, kalo di kostnya gak enak kurasa kalo tau kawan- kawan satu kostnya, kalo di kost ku kan udah tau kian orang itu kami kayak mana, gak usah lagi di tambah orang lain yang tahu, Wawancara dengan informan HL, 2011 “di kost dia soalnya di kos ku payah karna ada kakak ku disitu. Kebetulan kan pacar ku itu satu kos sama kawan ku, udah gitu gang kostan kami bertetangga, jadi aku sering nginap di situ tapi kubilang sama kakakku, Universitas Sumatera Utara 68 kalo saya nginap di kos kawan makanya gak ada masalah, karna kakak kenal juga sama kawan ku”Wawancara dengan informan BR, 2011 Hal serupa juga dituturkan informan berikut: “ biasanya kalo kami mau melakukan hubungan intim kami ke kost-nya, soalnya dia nyewa rumah berdua sama sepupunya, kalo saya kan tinggal di perumahan dosen jadi gak mungkin di kost ku, kalo di kost nya kami bebas melakukan apa aja, saya sering tidur di tempat dia tapi ngaku sama ibu kost mau ngerjai tugas di tempat kawan atau mau nginap di rumah saudara, kadang-kadang saya takut juga kalo sering gak tidur di kost takut ibu kost curiga, makanya pintar-pintar cari alasan la biar gak ketahuan. Wawancara dengan informan LW, 2011. Berbeda dengan informan dibawah ini yang memanfaatkan rumah pasangannya sebagai salah satu tempat untuk melakukan perilaku seks bebas karena di rumah itu pasangan hanya tinggal sendiri walaupun tempat tersebut cukup jauh dari tempat tinggal informan. Berikut ini adalah penuturan informan tersebut: “ pastinya kalo mau berhubungan intim kami cari tempat yang aman, kalo kost saya gak ada istilah masuk cowok makanya ke tempat dia kebetulan dia punya kebun di Lubuk Pakam dan dia punya pondok di kebun itu, disitu kami biasanya melakukannya. Karena terlalu jauh jadi kami jarang ketemuan, dalam satu bulan kami bisanya jumpa paling tiga kali makanya kami gak sering-sering kali melakukannya” Wawancara dengan informan FZ, 2011. Dari hasil wawancara di atas maka dapat kita lihat bahwa sebagian besar perilaku seks bebas tersebut dilakukan di kost-kostan yang tidak mempunyai induk semang atau tanpa pengawasan. Namun tidak semua kost-kostan tanpa induk semang bisa dijadikan tempat melakukan seks bebas atau perilaku menyimpang lainnya. Semua itu bisa terhindar jika pemilik kost atau anak kost membuat peraturan sendiri agar rumah kost tidak terlalu bebas. Informan lainnya juga mengaku memilih hotel sebagai salah satu tempat untuk melakukan seks bebas. Banyak penginapan atau hotel di Medan ini Universitas Sumatera Utara 69 yang sewanya tergolong murah sehingga memberikan kebebasan ruang untuk menyalurkan hasrat seksual. Murahnya sewa penginapan atau hotel memberikan peluang bagi mahasiswa untuk memilih hotel sebagai salah satu tempat untuk melakukan hubungan seks.

4.3.4 Faktor yang mempengaruhi mahasiswa melakukan seks bebas