Akibat Perilaku Seks Bebas Terhadap Informan Pelaku

76 4. Kurangnya kontrol sosial baik orang tua yang di sebabkan mahasiswa tidak tinggal serumah dengan orang tua atau tinggal di kost-kostan dan rendahnya pengawasan lingkungan yang terjadi akibat tidak adanya penjaga kost atau sikap yang cenderung tidak peduli terhadap lingkungan 5. Pergaulan yang semakin bebas antara laki-laki dan perempuan dalam masyarakat seperti banyak tempat kost yang campur dan jam malam untuk bertamu yang longgar 6. Kebebasan ruang untuk penyaluran hasrat seksual seperti banyaknya tempat-tempat yang bisa dijadikan tempat untuk melakukan tindakan menyimpang tersebut 7. Perkembangan teknologi yang memberikan efek negatif karena salah mempergunakan kecanggihan teknologi seperti teknologi internet, media ponsel, dan DVD yang berkeliaran di masyarakat. 8. Diberi uang oleh pacar sehinngga timbul rasa segan untuk menolak ketika pasangan mengajak untuk melakukan hubungan seks.

4.3.5 Akibat Perilaku Seks Bebas Terhadap Informan Pelaku

Pergaulan bebas yang terjadi dikalangan mahasiswa sekarang sudah menjadi wabah yang setiap saat bisa melahirkan berbagai penyakit fisik dan psikososial. Ada beberapa dampak dari perilaku seks bebas dapat diuraikan sebagai berikut: a. Mengakibatkan kehamilan Berhubungan seks bebas dapat mengakibatkan kehamilan. Kehamilan yang terjadi akibat seks bebas menjadi beban mental yang luar biasa. Kehamilan yang Universitas Sumatera Utara 77 dianggap “Kecelakaan” ini mengakibatkan kesusahan dan malapetaka bagi pelaku bahkan keturunannya. b. Penyebaran Penyakit Penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan bahkan keturunannya. Penyebarannya melalui seks bebas dengan bergonta-ganti pasangan. Hubungan seks satu kali saja dapat menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang yang tertular salah satu penyakit kelamin. Salah satu virus yang bisa ditularkan melalui hubungan seks adalah virus HIV. c. Menggugurkan Kandungan aborsi Aborsi merupakan tindakan medis yang ilegal dan melanggar hukum. Aborsi mengakibatkan kemandulan bahkan kanker rahim. Menggugurkan kandungan dengan cara aborsi tidak aman, karena dapat mengakibatkan kematian. Banyak kehamilan yang terjadi akibat perilaku seks bebas yang merupakan kehamilan yang tidak diharapkan. Tindakan menggugurkan kandungan aborsi dengan tidak berdasarkan alasan medis jelas bertentangan dengan hukum yang berlaku. Dampak lain dari menggugurkan kandungan adalah akan mengganggu kesehatan seperti kerusakan pada rahim, kemandulan, dan lainnya. d. Menimbulkan rasa ketagihan Seks bebas akan mengundang rasa ketagihan bagi para pelakunya. Hal ini disebabkan karena orang tersebut mendapatkan kenikmatan untuk menyalurkan hasrat seksualnya. e. Menciptakan kenangan buruk Universitas Sumatera Utara 78 Norma-norma yang berlaku di masyarakat menyatakan bahwa seks bebas merupakan perbuatan yang melanggar aturan. Apabila seseorang terbukti telah melakukan seks pranikah atau seks bebas maka secara moral pelaku dihantui rasa bersalah yang berlarut-larut. Keluarga besar pelaku pun turut menanggung malu sehingga menjadi beban mental yang berat. f. Menimbulkan keresahan sosial karena selain mengakibatkan kehamilan juga bertentangan dengan nilai-nilai luhur budaya, ajaran agama dan kepatutan sosial. Jika terjadi guncangan sosial akibat pelanggaran etika dan moral, maka hal tersebut pasti menimbulkan keresahan sosial. Seks pada hakekatnya merupakan dorongan naluri alamiah tentang kepuasan syahwat. Sedangkan perilaku seks dapat diartikan sebagai suatu perbuatan untuk menyatakan cinta dan menyatukan kehidupan secara intim. Ada pula yang mengatakan bahwa seks merupakan hadiah untuk memenuhi atau memuaskan hasrat birahi pihak lain. Akan tetapi sebagai manusia yang beragama, berbudaya, beradab dan bermoral, seks merupakan dorongan emosi cinta suci yang dibutuhkan dalam angka mencapai kepuasan nurani dan memantapkan kelangsungan keturunannya E.B Surbakti 2009. Pada masa remaja pengetahuan terhadap bahaya seks bebas sangat penting dalam pembentukan hubungan yang lebih matang dengan lawan jenis. Matangnya fungsi-fungsi seksual maka timbul pula dorongan-dorongan dan keinginan-keinginan untuk pemuasan seksual. Sebagian besar dari remaja biasanya sudah mengembangkan perilaku seksualnya dengan lawan jenis dalam bentuk pacaran atau percintaan. Pandangan masyarakat tentang seks bebas dan norma sosial mengalami kemunduran, terlihat dari makin bertambahnya jumlah perilaku seks yang terjadi di kalangan mahasiswa. Hal tersebut memicu dampak- Universitas Sumatera Utara 79 dampak seks bebas seperti PMS, HIVAIDS dan aborsi. Berikut ini adalah hasil wawancara dengan para informan, berikut penuturannya: “ banyak sih, seks bebas bisa menularkan HIV dan AIDS, trus yang paling jelas saya tidak bisa memberikan keperawanan saya buat suami saya. Seumur hidup pasti ada perasan berdosa karna apa yang saya lakukan merupakan perbuatan yang dilarang agama. Tapi seandainya saya hamil sih gak masalah karna kalau gak hamil duluan mungkin saya gak akan nikah sama dia soalnya kami satu marga. Wawancara dengan informan LW, 2011. Banyak kehamilan yang terjadi akibat perilaku seks bebas tersebut yang merupakan kehamilan yang tidak diharapkan. Sehingga jika perilaku tersebut mengakibatkan kehamilan maka mereka lebih memilih untuk menggugurkan kehamilannya karena mereka belum siap untuk menjadi ayah maupun ibu dari bayi yang akan dilahirkannya itu. “ paling-paling keenakan, kalo sekarang belum ada kurasa dampaknya, sebetulnya banyak kemungkinan kayak menyebabkan HIV dan AIDS tapi itu kalau ganti-ganti pasangan. Tapi kalo seandainya saya hamil trus pacar saya gak mau bertanggungjawab, gak ada pilihan lain kecuali dengan menggugurkannya, walau pun saya tahu itu bisa bikin mati. Tapi itu menjadi pilihan terakhir karna saya gak mau orang tahu atau keluarga tahu kalau saya sedang hamil. Selain itu mungkin kalau udah nikah kita agak malu menasehati anak-anak kita biar gak melakukan hal-hal negatif Wawancara dengan informan FZ, 2011 Hal yang sama juga dikatakan oleh informan lainnya, sebagai pelaku seks bebas, berikut ini: “ ih…takut kalo dibilang bahaya seks bebas kayak AIDS”.Saya gak tau pasti bahayanya cuma yang saya rasakan sekarang berat badan saya semakin berkurang tapi saya tidak tahu pasti itu karna saya berhubungan badan sama dia atau karena stres mikiri semuanya” Wawancara Dengan Informan BR, 2011. Universitas Sumatera Utara 80 “ setahu ku seks bebas bisa menyebabkan HIV dan AIDS. Kalau dipikir bahaya dari seks bebas ini banyak sekali, sekarang aja kalau pulang kampung saya selalu merasa jadi perhatian, ada perasaan kalau orang- orang udah tahu kalau saya gak perawan, bikin gak nyaman, secara kawan satu kampung kayaknya ada yang tahu kalau saya sering tidur dengan pacar saya, trus waktu aku tidur di rumah pacarku dulu kayaknya ada orang yang lihat” Wawancara dengan informan ST, 2011. “ gak tau apa dampaknya kalo sekarang, yang ada ketagihan. ngeri kalo dibilang bahayanya, makanya kalo berhubungan seks saya selalu waspada, misalnya mengingatkan pacar saya menggunakan alat kontrasepsi, biar aman” Wawancara dengan informan HL, 2011. Pola pikir dan perhitungan pria terhadap hubungan seks, cenderung tidak didasarkan pada penilaian baik buruknya pribadi dan perilaku pasangannya secara keseluruhan, atau jaminan kesetiaan hidup bersama dalam perspektif masa depan, melainkan diukur semata-mata karena selera tertarik dari segi fisik yang indah. “ sejauh ini belum ada saya rasakan pengaruhnya. kalau sering ganti- ganti pasangan memang bisa menularkan HIV dan AIDS makanya harus pakai kondom sebelum berhubungan intim. Jujur kalau pacar saya hamil, saya akan suruh dia menggugurkannya karna saya belum siap menikah apalagi harus punya anak. Memang banyak efeknya sama dia tapi mau gimana lagi, saya belum sia”Wawancara dengan informan AL, 2011. Dari hasil wawancara tersebut maka peneliti menginterpretasikan bahwa dampak perilaku seks bebas yaitu mahasiswa pelaku seks bebas tersebut memandang seks bebas sebagai perilaku normal atau alami, permisif atau memaklumi perilaku seks bebas tersebut sehingga menganggap itu biasa. Mereka melakukan tindakan amoral namun menganggap perilaku tersebut tidak menyimpang sehingga menyebabkan disorientasi nilai atau nilai-nilai moral yang terabaikan. Padahal pertimbangan- Universitas Sumatera Utara 81 pertimbangan moral semacam ini diperlukan agar keputusan-keputusan yang diambil tidak salah langkah dan akhirnya tersesat. Untuk beberapa orang pelaku seks bebas mempengaruhi nilai mereka jika dilihat dari IPK Indeks Prestasi Kumulatif yang rata-rata dibawah 3,00 walaupun bagi beberapa orang lainnya tidak banyak mempengaruhi. Hal ini disebabkan karena mereka memilih menghabiskan waktu luang dengan pacarnya dengan alokasi waktu yang berbeda-beda, ada yang satu jam, dua jam bahkan beberapa hari bersama yang tidak berkaitan dengan kampus bahkan bolos kuliah. Mereka hanya terfokus untuk bersama pacar dan hanya sedikit hasrat untuk memikirkan perkuliahannya lagi. Pada umumnya mereka menjadi malas untuk kuliah karena mereka lebih memikirkan pacar sehingga keinginan untuk belajar menjadi keinginan yang sifatnya sekunder sementara berduaan dengan pacar menjadi keinginan primer mereka. Realitas free sex dikalangan mahasiswa juga telah menodai fitrah mahasiswa sebagai agent of change and agent of control. Selain itu perilaku seks bebas ini juga mengkibatkan timbulnya rasa ketagihan karena ada kepuasan, perasaan bersalah, kekhawatiran terjangkit berbagai penyakit berhahaya dan kekhawatiran mengalami kehamilan. Perilaku seks bebas mahasiswa tidak hanya berdampak pada pelaku seks itu sendiri tetapi juga bagi lingkungan masyarakat di kecamatan Medan Baru dan kecamatan Medan Selayang. Perilaku tersebut mengakibatkan keresahan sosial seperti pengakuan para informan yaitu masyarakat mengaku resah karena faktor lingkungan yang tidak sehat tersebut dapat mempengaruhi anak-anak mereka dan tempat mereka akan tercemar oleh perilaku mahasiswa yang melanggar moral. Seperti yang katakan informan dibawah ini: Universitas Sumatera Utara 82 “ udah pasti saya akan merasa terganggu kalo misalnya ada la kayak gitu karena saya khawatir sama anak saya, itu kan bisa mempengaruhi anak-anak disekitarnya. Walau pun kami orang tuanya ini sudah memberi nasehat-nasehat atau pengawasan sama anak tapi pasti akan merasa resah juga” Wawancara dengan informan Kancil, 2011. Hal serupa di ungkapkan oleh informan berikut ini: “saya merasa terganggu karena perilaku seks bebas akan sangat berpengaruh terhadap lingkungan, apalagi saya masih mempunyai anak yang masih duduk di bangku SMP. Mereka kan masih sulit membedakan mana hal yang berbahaya dan mana yang tidak ,walaupun sering kita awasi tapi kan takut juga la karna gak bisa kita 24 jam mengawasi itu.” Wawancara dengan informan Ros Marpaung, 2011. Hal yang sama juga dikatakan oleh informan lainnya, berikut ini: “ sudah pasti saya sangat merasa terganggu karena saya punya anak, saya khawatir anak saya terpengaruh. Lagi pula kita merasa risih melihat tingkah laku anak-anak kost ini” Wawancara dengan informan Siti Munthe, 2011. “ kalau memang betul ada kayak gitu di lingkungan kita, udah pasti kita merasa terganggu, karna saya punya anak walaupun kita sering nasehati tapi kan lingkungan ini sangat berpengaruh sama anak. Saya kira mahasiswa yang melakukan seks bebas itu pun sering juga di nasehati orang tuanya tapi kayak gitu juga la mereka” Wawancara dengan informan Maryam, 2011.

4.3.6 Alat Kontrasepsi dalam Melakukan Hubungan Seks