82 “ udah pasti saya akan merasa terganggu kalo misalnya ada la kayak
gitu karena saya khawatir sama anak saya, itu kan bisa mempengaruhi anak-anak disekitarnya. Walau pun kami orang tuanya ini sudah
memberi nasehat-nasehat atau pengawasan sama anak tapi pasti akan merasa resah juga” Wawancara dengan informan Kancil, 2011.
Hal serupa di ungkapkan oleh informan berikut ini: “saya merasa terganggu karena perilaku seks bebas akan sangat
berpengaruh terhadap lingkungan, apalagi saya masih mempunyai anak yang masih duduk di bangku SMP. Mereka kan masih sulit
membedakan mana hal yang berbahaya dan mana yang tidak ,walaupun sering kita awasi tapi kan takut juga la karna gak bisa kita
24 jam mengawasi itu.” Wawancara dengan informan Ros Marpaung, 2011.
Hal yang sama juga dikatakan oleh informan lainnya, berikut ini: “ sudah pasti saya sangat merasa terganggu karena saya punya anak,
saya khawatir anak saya terpengaruh. Lagi pula kita merasa risih melihat tingkah laku anak-anak kost ini” Wawancara dengan informan
Siti Munthe, 2011.
“ kalau memang betul ada kayak gitu di lingkungan kita, udah pasti kita merasa terganggu, karna saya punya anak walaupun kita sering
nasehati tapi kan lingkungan ini sangat berpengaruh sama anak. Saya kira mahasiswa yang melakukan seks bebas itu pun sering juga di
nasehati orang tuanya tapi kayak gitu juga la mereka” Wawancara dengan informan Maryam, 2011.
4.3.6 Alat Kontrasepsi dalam Melakukan Hubungan Seks
Gaya pacaran mahasiswa saat ini cenderung di luar batas etika sehingga ditemukan mahasiswa yang melakukan hubungan seks sebelum menikah. Kehamilan
merupakan problem yang paling sulit dan memalukan bagi setiap keluarga karena bagaimana pun anak yang terlanjur hamil diluar nikah mencerminkan buruknya pola
Universitas Sumatera Utara
83 asuh, lemahnya penegakan disiplin dan rendahnya penerapan etika dan moral di tengah-
tengah keluarga. Sikap tersebut terbentuk karena dalam pandangan masyarakat, hamil di luar
nikah merupakan pelanggaran etika seksual yang kadarnya sangat serius. Sejak dulu hingga sekarang masyarakat menempatkan pelanggaran etika seksual jauh lebih berat
ketimbang pelanggaran moral lainnya. Hal ini dapat dimaklumi karena masalah seksual sangat bersifat pribadi. Oleh karena itu, seseorang yang berani melakukan pelanggaran
dibidang ini dipandang telah melakukan pelanggaran masalah yang paling sensitif. Penolakan anggota masyarakat terhadap keberadaan seseorang yang hamil di
luar nikah ini menyebabkan banyak upaya yang dilakukan mahasiswa untuk menghindari kehamilan. Mahasiswa melakukan berbagai cara untuk menghindari
kehamilan seperti menggunakan alat kontrasepsi yaitu kondom dan dengan cara mengeluarkan sperma di luar organ intim wanita. Seperti pengakuan yang disampaikan
informan berikut ini: “ kami gak pake apa-apa karna kalau pakai kondom gak enak
makanya tembak luar aja. Sampai sekarang saya gak hamil-hamil walaupun gak pakai pengaman” Wawancara dengan informan LW,
2011.
Hal yang sama juga dikatakan oleh informan lainnya, berikut ini:
“kami gak ada pake apa-apa tapi saya gak hamil kok, mudah- mudahan jangan sempat hamil, kan bahaya”Wawancara dengan
informan FZ, 2011.
“kan bisa KB mandiri” Wawancara dengan informan ST, 2011.
Universitas Sumatera Utara
84 Selain pendapat diatas ada juga yang mencegah kehamilan dengan menggunakan alat
kontrasepsi, seperti yang di sampaikan oleh informan berikut ini: “biasanya pacar saya pakai kondom karena saya takut hamil”
Wawancara dengan informan BR, 2011
“pacar saya selalu memakai kondom sebelum kami berhubungan intim. Kadang-kadang kami gak pake kondom juga biar lebih enak,
tapi itu jarang karna kalau sering-sering takut hamil. Kalau hamil kan bisa bahaya secara kami masih kuliah” Wawancara dengan informan
HL,
2011 “ tembak luar aja, biasa…KB Mandiri…, saya tidak mau menanggung
resiko, yang gitu-gitu selalu saya jaga, karena saya masih muda saya masih ingin senang-senang dan saya juga masih punya cita-cita”
Wawancara dengan informan AL, 2011.
Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaku seks bebas memiliki upaya tersendiri untuk melakukan pencegahan terhadap dampak perilaku seks
bebas tersebut. Salah satu akibat utama dari perilaku seks bebas adalah terjadinya kehamilan. Untuk mencegah hal tersebut pelaku biasanya menggunakan alat kontrasepsi
seperti kondom ataupun dengan cara mengeluarkan sperma diluar organ intim wanita. Mereka sering menyebutnya dengan istilah “KB Mandiri”.
4.3.7 Sikap Teman terhadap Pelaku Seks Bebas