Hipotesis Penelitian Metode Penentuan Daerah Penelitian Metode Penentuan Sampel

19

2.5 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Ada karakteristik konsumen bakso bakar. 2. a. Ada hubungan umur konsumen dengan frekuensi pembelian bakso bakar. b. Ada hubungan umur konsumen dengan jumlah pembelian bakso bakar. c. Ada hubungan pendapatan konsumen dengan frekuensi pembelian bakso bakar. d. Ada hubungan pendapatan konsumen dengan jumlah pembelian bakso bakar. e. Ada hubungan pendidikan konsumen dengan frekuensi pembelian bakso bakar. f. Ada hubungan pendidikan konsumen dengan jumlah pembelian bakso bakar. 3. Ada preferensi konsumen terhadap atribut produk dalam membeli bakso bakar. Universitas Sumatera Utara 20 BAB III METODELOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan. Daerah penelitian ini ditentukan secara purposive atau secara sengaja. Pertimbangan ini didasarkan karena Kecamatan Medan Tembung merupakan lokasi yang dipilih usaha Bakso Bakar Nusantara, dimana hasil penelitian dari informasi konsumen di lokasi tersebut dapat bermanfaat untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat bagi usaha Bakso Bakar Nusantara.

3.2 Metode Penentuan Sampel

Metode yang digunakan untuk menentukan sampel adalah metode proportional accidental sampling, yaitu dengan melakukan penelusuran terhadap konsumen yang membeli bakso bakar berdasarkan tempat membelinya dengan penentuan sampel yang proportional dan merata. Metode penarikan sampel terlebih dahulu menentukan jenis pedagang yang menjadi objek penelusuran. Berdasarkan hasil pra survey, maka distribusi pedagang bakso bakar dan rata-rata konsumen pedagang tersebut di daerah penelitian, sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 21 Tabel 2. Distribusi Pedagang dan Rata-rata Konsumen Bakso Bakar di Kecamatan Medan Tembung Kelurahan Lokasi Pedagang Rata-rata konsumen Indra Kasih SD Swasta Pelangi, Jln. Bhayangkara 30 Sidorejo Hilir Perguruan Al-Ulum, Jln. Tuasan 40 Sidorejo Simpang Jln. Durung 100 Bantan Timur MTS Teladan, Jln. Negara 30 Bandar Selamat SMP Neg. 17 SDN 064976, Jln. Kapt. Jamil 40 SMA,SMP,SD Budi Satrya, Jln. Letda Sujono 60 Bantan SMA Neg. 11 Medan, Jln. Pertiwi 60 SMA Swasta Teladan, Jln. Bersama 40 Perguruan Swasta Jambi, Jln Pertiwi 30 Simpang Jln, Bersama gg. Jawa 20 Tembung SMP,SMA, SMK Swasta Prayatna, Jln. Letda Sujono 60 Pasar Jln. Baru 20 TOTAL 530 Berdasarkan data diatas jumlah pedagang bakso bakar di Kecamatan Medan Tembung didominasi pedagang di sekitar sekolah, dengan jumlah 9 pedagang dari total 12 pedagang, dan 7 pedagang diantaranya berada di sekitar sekolah setingkat SMP. Konsumen diambil dari kelompok populasi pembeli bakso bakar di Kecamatan Medan Tembung, yang menjadi anggota sampel sebagian dari anggota sub populasi dan tiap anggota kelompok populasi memiliki probability yang sama untuk dimasukkan dalam sampel Bungin,2006. Universitas Sumatera Utara 22 Menurut Gay dan Diehl dalam Kuncoro 2003, jumlah sampel minimal yang dapat diterima tergantung dari jenis studi yang dilakukan. Untuk studi deskriptif, sampel 10 dari populasi dianggap merupakan jumlah minimal dan untuk studi korelasional dibutuhkan minimal 30 sampel untuk menguji ada tidaknya hubungan. Maka, penentuan sampel proportional berdasarkan data diatas sebagai berikut: Tabel 3. Jumlah Sampel Terpilih dari Konsumen Setiap Pedagang Lokasi Pedagang Rata-rata Konsumen Jumlah Sampel10 SD Swasta Pelangi 30 3 Perguruan Al-Ulum 40 4 Simpang Jln. Durung 100 10 MTS Teladan, 30 3 SMP Neg. 17 SDN 064976 40 4 SMA,SMP,SD Budi Satrya 60 6 SMA Neg. 11 Medan 60 6 SMA Swasta Teladan, 40 4 Perguruan Swasta Jambi 30 3 Simpang Jln.Bersama,gg Jawa 20 2 SMP,SMA, SMK Swasta Prayatna 60 6 Pasar Jln. Baru 20 2 TOTAL 530 53

3.3 Metode Pengambilan Data