Jenis Kelamin Umur Deskripsi Wilayah Penelitian .1 Kota Medan

32 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5. 1 Karakteristik Konsumen Bakso Bakar di Kecamatan Medan Tembung

Dari 53 kuesioner yang diolah dapat dilihat karakteristik konsumen bakso bakar di Medan Tembung. Karakteristik konsumen yang dianalisis meliputi jenis kelamin, umur, agama, pekerjaan, pendapatan, status dalam keluarga, dan tingkat pendidikan. 3 karakterisitik responden utama yaitu: umur, pendapatan dan tingkat pendidikan yang nantinya akan dihubungkan terhadap keputusan membeli bakso bakar melalui tingkat intensitas dan jumlah pembelian bakso bakar.

5.1.1 Jenis Kelamin

Dari hasil penelitian dengan wawancara melalui kuesioner kepada 53 responden berdasarkan penelusuran pada lokasi yang telah ditentukan pada metode penelitian, maka jumlah konsumen berjenis kelamin laki-laki 23 konsumen atau 43,4 dari jumlah sampel dan perempuan berjumlah 30 konsumen atau 56,6 dari jumlah sampel. Tabel 6. Karakterisitik Konsumen Bakso Bakar berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlahorang Persentase Laki-laki 23 43,4 Perempuan 30 56,6 Total 53 100 Konsumen bakso bakar lebih banyak berjenis kelamin perempuan karena berdasarkan pengamatan di lokasi penelitian proporsi jumlah konsumen Universitas Sumatera Utara 33 perempuan lebih banyak jika dibandingkan konsumen laki-laki. Maka penyebaran kuesioner disesuaikan dengan kondisi tersebut. Bakso bakar merupakan produk makanan siap makan dan relatif terjangkau yang tidak identik dengan salah satu jenis kelamin saja, sehingga dapat dikonsumsi oleh perempuan maupun laki-laki.

5.1.2 Umur

Berdasarkan kelompok umur, responden yang didominasi oleh pelajar dengan umur diantara 7-18 tahun dibagi atas 5 kelompok umur berdasarkan jenjang usia responden, sebagai berikut: Tabel 7. Karakterisitik Konsumen Bakso Bakar berdasarkan Umur Umur Tahun Jumlahorang Persentase 7-9 2 3,77 10-12 11 20,75 13-15 21 39,62 16-18 17 32,07 18 2 3,77 Total 53 100 Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen bakso bakar yang paling banyak berumur diantara 13-15 tahun dengan jumlah konsumen 21 orang atau 39,62 dari total sampel konsumen. Konsumen dengan kelompok umur ini merupakan konsumen yang masih sekolah pada tingkat Sekolah Menengah Pertama SMP. Jika diruntut dari distribusi pedagang yang berjualan bakso bakar di Medan Tembung maka 7 dari 12 lokasi pedagang merupakan kawasan perguruan setingkat SMP, Maka jumlah responden dalam penelitian ini lebih banyak yang berumur diantara 13-15 tahun. Universitas Sumatera Utara 34 Konsumen bakso bakar yang paling sedikit berumur pada jenjang 7-9 tahun dan diatas 18 tahun yang masing-masing berjumlah 2 orang atau 3,77 dari total sampel penelitian. Umur 7-9 tahun adalah konsumen setingkat pendidikan Sekolah Dasar kelas 1 hingga kelas 3. Konsumen dengan umur tersebut cenderung lebih sedikit mengkonsumsi bakso bakar, hal dapat saja dipengaruhi berapa hal, seperti motivasi pembelian yang kurang suka atauharga bakso bakar itu sendiriyang relatiflebih mahal bagi anak-anak seumuran tersebut jika dibandingkan uang jajannya. Butuh penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hal- hal yang mempengaruhinya yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Begitu pula pada kelompok umur diatas 18 tahun. Selain 3 kelompok umur terbesar dan terkecil, ada 2 kelompok umur lainnya yaitu 10-12 tahun yang berjumlah 11 orang atau 20,75, 16-18 tahun yang berjumlah 16 orang atau 30,18. Seluruh kelompok umur tersebut merupakan hasil penelitian dari penelusuran konsumen berdasarkan proporsi lokasi pedagang yang ada di Medan Tembung.

5.1.3 Agama