1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara besar dengan jumlah penduduk 237.641.326 jiwa pada Sensus Penduduk 2010 dan merupakan negara dengan jumlah penduduk
terbanyak ke empat di dunia. Bagi negara sebesar Indonesia, tentunya masalah kebutuhan pangan merupakan hal mendasar yang sangat perlu diperhatikan untuk
menjaga ketahanan pangan masyarakatnya Badan Pusat Statistika,2014. Pangan merupakan kebutuhan manusia yang paling azasi, sehingga ketersediaan
pangan bagi masyarakat harus selalu terjamin. Manusia dengan segala kemampuannya selalu berusaha mencukupi kebutuhannya dengan berbagai cara.
Dalam perkembangan peradaban masyarakat untuk memenuhi kualitas hidup yang maju, mandiri, dalam suasana tenteram, serta sejahtera lahir dan batin, semakin
dituntut penyediaan pangan yang cukup, berkualitas, dan merata BKP,2009. Pemenuhan kebutuhan pangan pada saat ini jauh lebih dinamis, tidak terbatas
hanya pada makanan pokok saja seperti beras, jagung dan umbi-umbian. Perkembangan zaman dan gaya hidup masyarakat modern membuat masyarakat
menginginkan pemenuhan kebutuhan makanan yang praktis dan mudah didapatkan. Untuk itu, dibutuhkan inovasi dalam pengolahan bahan pangan yang
sesuai dengan keinginan konsumen dalam cakupan agroindustri makanan.
Universitas Sumatera Utara
2
Usaha olahan agroindustri makanan di Sumatera Utara sendiri semakin pesat berkembang, data Badan Pusat Statistik BPS Sumatera Utara pada Sensus
Ekonomi 2006 menunjukkan usaha olahan makanan dan minuman dalam bagian Usaha Kecil dan Menengah UKM Sumatera Utara berkonstribusi 16,11 dari
1.056.553 pelaku usaha UKM. Usaha Kecil dan Menengah sendiri merupakan penopang ekonomi regional dimana 98,92 pelaku usaha di Sumatera Utara
bergerak di bidang UKM, sisanya 1,08 oleh usaha besar. Sedangkan kondisi saat ini, Sumatera Utara memiliki sekitar 2,5 juta usaha kecil dan menengah yang
tersebar berbagai daerah. Dari jumlah tersebut 40 diantaranya bergerak di bidang kuliner Munthe,2013.
Bakso bakar adalah salah satu UKM kuliner yang ada di pasaran masyarakat Medan yang sangat mudah didapatkan. Bakso bakar diproduksi menggunakan
bahan utama daging ayam broiler yang merupakan salah satu sumber protein hewani. Produk diversifikasi ayam broiler ini dipasaran kota Medan memiliki
beberapa varian rasa seperti pedas,pedas manis, pedas kacang, dan kari. Dengan besarnya peluang pasar terhadap usaha kuliner, peneliti dan teman-teman
lainnya mencoba memproduksi dan memasarkan usaha bakso bakar di Kecamatan Medan Tembung dengan pertimbangan lingkungan dan lokasi produksi yang
strategis serta didukung biaya lokasi usaha yang tidak tinggi. Usaha bakso bakar ini diberi nama Bakso Bakar Nusantara. Sebagai pelaku usaha tentu ingin
menguasai pasar dan melakukan pemasaran dengan strategi pemasaran yang tepat. Salah satu kunci keberhasilan pelaku usaha adalah memahami dengan jelas
kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dengan mengetahui hal itu maka pelaku
Universitas Sumatera Utara
3
usaha dapat menetapkan, menjalankan, serta mengendalikan strategi pemasaran dengan tepat Nitisusastro,2012.
Untuk mengetahui dan memahami apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen, maka pelaku usaha harus senantiasa melakukan monitoring terhadap
perkembangan lingkungan pasar yang senantiasa berubah setiap saat sejalan dengan perubahan tuntutan kebutuhan dan keinginan konsumen
Nitisusastro,2012. Konsumen memperhatikan preferensi atau tingkat kesukaan terhadap berbagai
atribut yang melekat pada bakso bakar yang akan dijadikan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan membeli. Menurut Suwarman 2004 perilaku
konsumen akan sangat terkait dengan atribut produk. Atribut produk adalah karakteristik dari suatu produk yang menjadi pertimbangan konsumen dalam
membeli suatu produk. Produk tidak hanya terdiri dari komponen-komponen fisik penyusunnya, tetapi
juga terdapat kumpulan dari berbagai atribut yang sering menjadi faktor penentu bagi konsumen dalam memilih produk tersebut. Preferensi konsumen
menunjukkan minat dan keinginan konsumen terhadap kombinasi atau komposisi atribut-atribut suatu produk atau jasa baik baru maupun lama yang paling disukai
konsumen. Tiap konsumen mempunyai minat dan keinginan yang berbeda terhadap produk barang atau jasa yang paling mereka sukai. Perbedaan itulah
yang menimbulkan heterogenitas dalam preferensi konsumen terhadap suatu produk barang atau jasa Supranto,2006.
Universitas Sumatera Utara
4
Bakso bakar dengan berbagai atribut akan menjadi petimbangan konsumen dalam membelinya. Oleh karena itu, produsen atau pemasar bakso bakar di Kecamatan
Medan Tembung dituntut untuk mengetahui apa yang menjadi preferensi atau kesukaan konsumen dan memberikan yang terbaik sesuai dengan preferensi
konsumen terhadap bakso bakar. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
terhadap preferensi konsumen terhadap bakso bakar di Kecamatan Medan Tembung.
1.2 Identifikasi Masalah