34
Konsumen bakso bakar yang paling sedikit berumur pada jenjang 7-9 tahun dan diatas 18 tahun yang masing-masing berjumlah 2 orang atau 3,77 dari total
sampel penelitian. Umur 7-9 tahun adalah konsumen setingkat pendidikan Sekolah Dasar kelas 1 hingga kelas 3. Konsumen dengan umur tersebut cenderung
lebih sedikit mengkonsumsi bakso bakar, hal dapat saja dipengaruhi berapa hal, seperti motivasi pembelian yang kurang suka atauharga bakso bakar itu
sendiriyang relatiflebih mahal bagi anak-anak seumuran tersebut jika dibandingkan uang jajannya. Butuh penelitian lebih lanjut untuk mengetahui hal-
hal yang mempengaruhinya yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Begitu pula pada kelompok umur diatas 18 tahun.
Selain 3 kelompok umur terbesar dan terkecil, ada 2 kelompok umur lainnya yaitu 10-12 tahun yang berjumlah 11 orang atau 20,75, 16-18 tahun yang berjumlah
16 orang atau 30,18. Seluruh kelompok umur tersebut merupakan hasil penelitian dari penelusuran konsumen berdasarkan proporsi lokasi pedagang yang
ada di Medan Tembung.
5.1.3 Agama
Dari segi agama, konsumen bakso bakar di daerah penelitian terbagi atas 3 kelompok agama responden yaitu Islam, Kristen Protestan, dan Kristen Katolik
dengan masing-masing jumlah konsumen 41 orang, 11 orang, dan 1 orang. Sebanyak 77,35 konsumen beragama Islam, yang merupakan kelompok agama
yang paling banyak di daerah penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakso bakar dapat dikonsumsi dari berbagai
macam agama, meskipun menurut Engel et al dalam Sunyoto 2013
Universitas Sumatera Utara
35
menyatakankonsumen individual mungkin dipengaruhi sedikit atau secara luas oleh kelompok etnis salah satunya agama, tetapi bakso bakar nyatanya dapat
dikonsumsi oleh bermacam agama.
Tabel 8. Karakterisitik Konsumen Bakso Bakar berdasarkan Agama
Agama Jumlahorang
Persentase Islam
41 77,35
Kristen Protestan
11 20,75
Kristen Katolik
1 1,90
Total 53
100
5.1.4 Pekerjaan
Berdasarkan kelompok pekerjaan, konsumen bakso bakar sangat didominasi oleh kelompok pelajar dengan jumlah 51 orang dan persentasenya 96,2, selainnya
karyawan swasta dan wiraswasta yang masing-masing 1 orang dengan persentase 1,9. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas konsumen adalah pelajar, karena
pedagang bakso bakar di Medan Tembung memang lebih mengutamakan lokasi penjualan di sekitar sekolah-sekolah dengan target pasar para pelajar. Pedagang
bakso bakar akan muncul di sekitar sekolah pada jam istirahat maupun jam pulang sekolah para pelajar.
Konsumen yang memiliki pekerjaan sebagai karyawan swasta dan wiraswasta adalah konsumen bakso bakar yang membeli dari pedagang yang berjualan malam
hari. Pedagang tersebut berada di simpang Jln. Bersama gang Jawa Kecamatan Medan Tembung. Pedagang tersebut merupakan satu-satunya pedagang yang
berjualan pada malam hari yang menetap pada lokasi tersebut. Dua konsumen
Universitas Sumatera Utara
36
yang bukan pelajar merupakan konsumen yang tinggal dekat lokasi penjual bakso bakar tersebut dan mengetahui penjual bakso bakar menjual bakso bakar pada
malam hari di lokasi tersebut.
Tabel 9. Karakterisitik Konsumen Bakso Bakar berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlahorang
Persentase Pelajar
51 96,2
Karyawan Swasta
1 1,9
Wiraswasta 1`
1,9 Total
53 100
5.1.5 Pendapatan