Pengukuran Efektifitas kerja Sistem dan Metode Pendidikan dan Pelatihan

21

1.6.4. Pengukuran Efektifitas kerja

Pada dasarnya efektifitas kerja dimaksudkan untuk mengukur hasilpekerjaan yang dicapai sesuai dengan rencana, sesuai dengan kebijaksanaan ataudengan kata lain mencapai tujuan, maka hal itu dikatakan efektif. Nilai efektifitas pada dasarnya ditentukan oleh tercapainya tujuan organisasai serta faktor kesesuaiandalam melaksanakan tugas atau pekerjaanya. Jadi efektifitas kerja pada tiap-tiaporganisasi akan berbeda–beda antara organisasi yang satu dengan organisasi yanglainnya, tergantung pada jenis dan sifat dari pada organisasi yang bersangkutan. Jika kita ingin mengetahui efektifitas suatu organisasi secara keseluruhan, maka kitamelihat efektifitas di oraganiasasi tersebut, dimana untuk mengukur efektifitas kerjatersebut telah dilakukan tinjauan yang dibuat oleh Campbell mengenaiberbagai ukuran yang digunakan untuk menentukan keberhasilan organisasimenghasilkan pengenalan sembilan belas variabel yang digunakan secara luas. Menurut Champbell yang dikutip Steers 1985 : 45 untuk mengukur efektivitas kerja ada beberapa variabel yang dapat digunakan yaitu : 1. Kualitas kerja Kualitas dari jasa atau produk primer yang dihasilkan oleh organisasi. Ini mungkin banyak bentuk operasional, terutama ditentukan oleh jenis produk atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi. 2. Kesiagaan Universitas Sumatera Utara 22 Penilaian menyeluruh sehubungan dengan kemungkinan, bahwa organisasi mampu menyelesaikan sesuatu tugas khususdengan baik jika diminta. 3. Semangat kerja Kecendrungan anggota organisasi berusaha lebih keras mencapai tujuan dan sasaran organisasi termasuk perasaan terikat. Semangat kerja adalah gejala kelompok yang melibatkan usaha tambahan, kebersamaan tujuan, dan perasaan memiliki. Kelompok bersemangat, sedangkan perorangan bermotivasi dan puas. Implikasinya semangat adalah bagian dari gejala kelompok. 4. Kepuasan kerja Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peranan atau pekerjaanya dalam organisasi. Tingkat puas rasa individu bahwa mereka mendapat imbalan yang setimpal, dari bermacam-macam aspek situasi pekerjaan dan organisasi tempat mereka berada. 5. Motivasi Kekuatan kecendrungan seorang individu melibatkan diri dalam kegiatan yang berarahkan sasaran dalam pekerjaan. Ini bukanlah perasanaan senang yang relatif terhadap hasil berbagai pekerjaan sebagaimana halnya kepuasan, tetapi lebih merupakan perasaan sedia atau rela bekerja untuk mencapai tujuan pekerjaan. 6. Efisiensi Universitas Sumatera Utara 23 Nisbah yang mencerminkan perbandingan beberapa aspek prestasi unit terhadap biaya untuk menghasilkan prestasi tersebut. Contoh berapa biaya yang dikeluarkan untuk setiap kegiatan. 1.6.5.Hubungan Pengembangan Pegawai Terhadap Efektivitas Kerja Pengembangan pegawai melalui pendidikan dan pelatihan memiliki manfaat bagi pelaksaksanaan kegiatan karena dengan pendidikan dan pelatihan mampu memberikan hasil yang baik bagi pegawai maupun bagi organisasi. Dengan adanya pendidikan dan pelatihan tentunyaakan menambah semangat, pengetahuan, keterampilan dan kemampuan pegawai dalam melaksananakan tugas-tugasnya dan melalui pendidikan dan pelatihan juga dapat merubah sikap dan perilaku dari pegawai. Perubahan tersebut lebih mengarah kepada hal-hal yang positif. Pelaksanaan pengembangan pegawai yang didasarkan pada objektivitas, tranparansi dengan tepat, dapat meningkatkan kompetensi pegawai. Pegawai dapat dan mampu melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan organisasi dengan cepat dan benar efektif dalam rangkaian proses pencapai tujuan bersama. Oleh sebab itu penulis memberikan sebuah pendapat bahwa pengembangan pegawai melalui pendidikan dan latihan mampu memperbaiki dan meningkatkan efektivitas kerja sehingga yang menjadi tujuan organisasi dapat tercapai. Berdasarkan uraian tersebut diatas, jelaslah bahwa pengembangan pegawai melalui pendidikan dan pelatihan penting untuk dilaksanakan dalam suatu organisasi apabila ingin mencapai efektivitas kerja yang maksimal. Pegawai yang Universitas Sumatera Utara 24 telah mengikuti pendidikan dan pelatihan tentu akan menambah pengetahuan dan keterampilannya sehingga mampu melaksankan pekerjaan secara efektif. Efektivitas kerja merupakan hal yang sangat penting diperhatikan oleh pimpinan organisasi. Maka daripada itu pendidikan dan pelatihan secara langsung dapat mempengaruhi terhadap meningkatnya efektivitas kerja pegawai.

1.7. Hipotesis