Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Pengertian Pendidikan dan Pelatihan

6 1.2.Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas,penulis merumuskan masalah yakni : Seberapa besar pengaruh pengembangan pegawai terhadap efektifitas kerja pada kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi

1.3. Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas dan membatasi ruang lingkup penelitian diperlukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah ini adalah : 1. Pengembangan pegawai dalam penelitian ini adalah melalui Pendidikan dan Pelatihan Diklat 2. Penelitian ini dilakukan pada pegawai Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan.

1.4. Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan mempunyai tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaannya. Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengembangan pegawai terhadap efektifitas kerja pada Bagian UmumSekretariat Kabupaten Dairi

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini akan memberikan manfaat bagi berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 7 1. Bagi penulis penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan berfikir melalui penulisan karya ilmiah serta melatih penulis menerangkan teori-teori yang didapat selama perkuliahan, memperkaya referensi ilmiah dibidang sosial 2. Bagi instansi terkait, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumbangsih pemikiran, pertimbangan dan masukan yang berguna bagi kemajuan instansi itu sendiri. 3. Bagi pembaca penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan memperkaya ragam penelitian serta dapat menjadi bahan referensi bagi terciptanya suatu karya ilmiah.

1.6. Kerangka Teori

Untuk memudahkan penelitian diperlukan pedoman dasar berfikir yaitu kerangka teori. Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut seorang peneliti perlu menyusun kerangka teori sebagai landasan berpikir untuk menggambarkan dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang telah dipilih. Teori adalah serangkaian asumsi, konsep dan konstrak defenisi dan proporsi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep Singarimbun, 2008:37 Mengacu pada pendapat diatas, maka dalam hal ini penulis mengemukakan beberapa teori-teori yang relevan dengan tujuan penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 8

1.6.1. Pengembangan Pegawai

Apabila dikatakan bahwa sumber daya manusia merupakan sumber daya terpenting yang dimiliki oleh suatu organisasi, salah satu implikasi yang dilakukan oleh organisasi adalah pengembangan sumber daya manusianya. Karena sumberdaya manusia adalah merupakan investasi bagi organisasi maka dari itu sumber daya manusia tersebut perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk melaksanakan segala tugas dan kegiatannya agar tujuan organisasi dapat tercapai. Pengetahuan dan keterampilan pegawai tersebut dapat diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan. Pengalaman banyak organisasi menunjukkan bahwa dengan penyelenggaraan program pengenalan yang sangat komprehensif belum menjamin pegawai baru dapat melaksanakan tugas artinya para pegawai masih memerlukan pelatihan tentang berbagai segi tugas pekerjaannya. Para pegawai yang berpengalaman juga memerlukan peningkatan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan untuk meningkatkan produktifitas kerja sehingga efektivitas kerja dapat tercapai dengan baik. Pengembangan merupakan suatu proses pendidikan jangka panjang yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir dimana karyawan manajerial mempelajari pengetahuan konseptual dan teoritis guna mencapai tujuan umum Yuli, 2005:73 Sedangkan menurut Handoko 1996:104 yang mengatakan bahwa pengembangan sumber daya manusia mempunyai ruang lingkup yang lebih luas Universitas Sumatera Utara 9 dalam upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan pengetahuan, kemampuan, sikap dan sifat-sifat kepribadian sebagai upaya persiapan para karyawan untuk memegang tanggung jawab pekerjaan di waktu yang akan datang. Pendapat lain dari Notoatmodjo 1998:2 ada dua pengertian sumber daya manusia. Secara makro, pengembangan sumber daya manusia human resources development adalah suatu proses peningkatan kualitas atau kemampuan manusia dalam rangka mencapai suatu tujuan pembangunan bangsa. Secara mikro, pengembangan sumber daya manusia adalah suatu proses perencanaan pendidikan, pelatihan dan pengelolaan tenaga atau karyawan untuk mencapai suatu hasil optimal yang dapat berupa jasa maupun benda atau uang. Panggabean 2002:51 berpendapat bahwa pengembangan karyawan lebih berorientasi kepada masa depan dan lebih peduli terhadap pendidikan yaitu terhadap peningkatan kemampuan seseorang untuk memahami dan menginterpretasi pengetahuan dan bukan mengajarkan keterampilan teknis. Dengan demikian, pengembangan ini berupaya untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan lama dan baru yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan baik untuk saat ini atau untuk masa yang akandatang. Dari beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan pegawaimerupakan suatu proses untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan pegawai dalam melaksanakan tugasnya baik untuk saat ini maupun masa yang akan datang demi tercapainya tujuan organisasi.

1.6.2. Langkah-langkah Pengembangan Pegawai

Universitas Sumatera Utara 10 Manullang 1992:200 mengungkapkan berbagai aktivitas yang dapat dilakukan oleh suatu organisasi guna pengembangan sumber daya manusia yang meliputi :  Rotasi Jabatan  Latihan atau pendidikan  Delegasi tugas  Penugasan dalam keanggotaan suatu panitia  Promosi  Pemindahan  Konselling  Konfernsi Menurut Irawan, dkk 1997:92, bahwa Pengembangan pegawai dapat dilakukan baik melalui jalur cara diklat maupun jalur non diklat. Jalur diklat misalnya, berbentuk kegiatan seminar, lokakarya dan lainlain. Jalur non diklat misalnya dapat berupa berbentuk promosi jabatan, bonus, insentif, teguran dan hukuman. Dari dua pendapat ahli tentang aktivitas yang dilakukan dalam hal pengembangan pegawai dalam penulisan penelitian ini penulis menggunakan pengembangan pegawai melalui pendidikan dan pelatihan diklat.

a. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan

Banyak usaha yang dilakukan oleh setiap organisasi agar pegawainya dapat berkembang dalam arti meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk Universitas Sumatera Utara 11 melaksanakan tugasnya. Untuk memperbaiki kemampuan para pegawai dapat dilakukan dengan cara memberikan pelatihan dan pendidikan kepada mereka yang berguna untuk meningkatkan pengetahuan dan operasional di dalam menjalankan tugas pekerjaan. Menurut Instruksi Presiden Nomor 15 tahun 1974 dalam Wursanto 1999:59, latihan adalah bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan diluar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dan dengan metode yang lebih mengutamakan praktek daripada teori. Pendidikan dan pelatihan sama juga dengan pengembangan yang merupakan proses peningkatan keterampilan kerja. Latihan adalah suatu kegiatan untuk memperbaiki kemampuan kerja seseorang dalam kaitannya dengan aktifitas ekonomi Ranupandojo, 1993:77 Dari penjelasan tersebut pendidikan dan pelatihan adalah proses untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, kecakapan pegawai agar memahami dan mampu melaksanakan pekerjaannya. Dengan demikian pendidikan dan pelatihan dapat menambah kecakapan pegawai dalam melaksanakan tugasnya sehingga yang efektivitas kerja dapat tercapai dalam organisasi.

b. Tujuan Pendidikan dan Pelatihan