15
Diklat Teknis yaitu diklat yang dilaksanakan untuk memberikan keterampilan dan atau penguasaan pengetahuan teknis yang berhubungan secara langsung
dengan pelaksanaan tugas pokok instansi yang bersangkutan dan pengetahuan yang berkenaan dengan bidang pelayanan teknis yang bersifat umum,
administratis dan manajemen yang keberadaannya menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi instansi yang bersangkutan.
c. Manfaat Pendidikan dan Pelatihan
Dalam setiap aktifitas organisasi, pasti memiliki sasaran dan arah yang dituju, baik jangka panjang maupun jangka pendek. Arah yang dituju
merupakan rencana yang dinyatakan sebagai hasil yang harus dicapai. Manfaat dan dampak yang diharapkan dari pendidikan dan pelatihan harus dirumuskan
dengan jelas serta tidak mengabaikan kesanggupan dan kemampuan perusahaan. 1.
Meningkatkan stabilitas pegawai 2.
Memperbaiki cara kerja pegawai 3.
Mampu bekerja lebih efektif dan efisien 4.
Meningkatkan keahlian dan produktifitas kerja 5.
Mengurangi timbulnya kecelakaan kerja 6.
Meningkatkan rasa tanggung jawab 7.
Meningkatkan semangat dan kecakapan bekerja 8.
Kesempatan untuk mengembangkan diri sendiri dengan mengeluarkan segala potensi yang dimiliki
9. Mampu melaksanakan tugas dengan baik
Universitas Sumatera Utara
16
Menurut Matituna, domi 1993:174 penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan yaitu :
1. Menaikan rasa puas pegawai
2. Mengurangi pemborosan
3. Mengurangi ketidakhadiran dan turn over pegawai
4. Memperbaiki metode dan sistem kerja
5. Menaikkan tingkat penghasilan
6. Mengurangi biaya-biaya lembur
7. Mengurangi biaya pemeliharaan mesin-mesin
8. Mengurangi keluhan-keluhan pegawai
9. Mengurangi kecelakaan-kecelakaan
10. Memperbaiki komunikasi
11. Meningkatkan pengetahuan serbaguna pegawai
12. Memperbaiki moral pegawai
13. Meningkatkan kerjasama lebih baik
Berdasarkan uraian tersebut,jelaslah bahwa manfaat pendidikan dan pelatihan sangat penting karena pegawai yang telah mengikuti pendidikan dan
pelatihan akan meningkatkan cara bekerja yang lebih efektif dan efisien daripada pegawai yang tidak diberikan pendidikan dan pelatihan. Dengan
demikian pendidikan dan pelatihan harus benar-benar disesuaikan dengan kepentingan instansi yang menyelenggarakan program pendidikan dan
pelatihan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
17
d. Sistem dan Metode Pendidikan dan Pelatihan
Metode pendidikan dan pelatihan adalah suatu cara yang sistematis yang dapat memberikan deskripsi secara luas serta dapat mengkondisikan
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan kecakapan pegawai terhadap tugasnya. Agar pelaksanaan diklat dapat berjalan secara
efektif dan efisien, maka perlu diperhatikan sistem yang digunakan dalam mengajarkan dan memberikan latihan kepada pegawai. Adapun sistem diklat
yang digunakan oleh suatu organisasi adalah : As”ad. 1998 :105 1.
Sasaran latihan Setiap latihan harus mempunyai sasaran yang jelas yang bisa diuraikan
kedalam perilaku-perilaku yang dapat diamati dan diukur. Jika sasaran latihan tidak jelas maka tidak akan bisa diketahui efektivitas dari latihan itu
sendiri dengan sasaran yang telah ditetapkan organisasi. 2.
Pelatih Tugas pelatih adalah mengajarkan bahan-bahan latihan dengan metode-
metode tertentu sehingga peserta dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan sesuai dengan sasaran-sasaran yang
diinginkan perusahaan 3.
Metode-metode latihan termasuk alat bantu Setelah bahan-bahan latihan ditentukan, maka langkah berikutnya adalah
menyusun metode latihan yang tepat, maka sasaran latihan juga tidak bisa didapat. Misalnya sasaran latihan mengacu pada keterampilan komputer,
Universitas Sumatera Utara
18
sedangkan metode latihannya adalah kuliah dan diskusi tanpa latihan untuk keterampilan, maka kemungkinan besar sasaran latihan juga tidak tercapai.
4. Peserta
Peserta adalah komponen yang cukup penting sebab berhasilnya suatu program latihan tergantung pada kemampuan dan kemauan mereka dalam
mengikuti program diklat tersebut. Untuk mendukung agar proses pendidikan dan pelatihan dapat berjalan
secara efektif diperlukan metode-metode yang baik dan sebaiknya metode yang diberikan sesuai dengan bidangnya agar tercipta hasil yang diinginkan
Pada garis besarnya dibedakan ada dua macam metode pendekatan yang digunakan dalam pendidikan dan pelatihan karyawan maupun pegawai, yakni :
1. Metode diluar pekerjaan off the job site
Pendidikan dan pelatihan dengan menggunakan metode ini berarti pegawai sebagai peserta diklat keluar sementara dari kegiatan atau pekerjaannya.
Kemudian mengikuti pendidikan dan pelatihan, dengan menggunakan teknik- teknik belajar mengajar seperti lazimnya. Pada umumnya metode ini
mempunyai dua macam teknik, yaitu : -
Teknik presentasi informasi, dengan menyajikan informasi, yang tujuannya mengintroduksikan pengetahuan, sikap dan keterampilan baru
kepada para peserta yang nantinya akan diadopsi oleh peserta diklat didalam pekerjaannya nanti. Yang termasuk dalam teknik ini adalah
ceramah, teknik diskusi.
Universitas Sumatera Utara
19
- Metode-metode simulasi, merupakan suatu peniruan karakteristik atau
perilaku tertentu dari dunia rill sedemikian rupa sehingga peserta diklat dapat merealisasikan seperti keadaan sebenarnya ditempat kerja.
2. Metode di dalam pekerjaan on the job site
Pelatihan ini berbentuk penugasan pegawai-pegawai baru kepada pegawai yang sudah berpengalaman untuk membimbing dan mengajarkan kepada
pegawai baru. Para pegawai baru ini diharapkan dapat memberikan suatu contoh-contoh pekerjaan baik, dan memperlihatkan penanganan suatu
pekerjaan yang jelas dan konkret, yang akan dikerjakan oleh pegawai baru tersebut segera setelah pelatihan berakhir.
1.6.3. Pengertian Efektivitas kerja
Keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuannya tidak dapat melepaskan diri dari perlunya pembagian kerja yang tepat supaya setiap pegawai
bisa melaksanakan tugas-tugasnya secara efektif.Sedarmayanti 1996:97 berpendapat sebagai berikut : “Efektifitas berkaitan dengan pencapaian unjuk
kerja yang maksimal dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu.”
Menurut Siagian 1997:151 mendefinisikan efektivitas kerja adalah penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya yang telah ditetapkan artinya
pelaksanaan suatu pekerjaan dinilai baik atau tidak, sangat tergantung pada penyelesaian tugas tersebut, cara melaksanakan, dan biaya dikeluarkan untuk
pelaksanaan tugas tersebut
Universitas Sumatera Utara
20
Etzioni Tangkilisan, 2005 mengatakan bahwa pengertian efektifitas kerja adalah tingkat sejauh mana suatu organisasi yang merupakan sistem sosial dengan
segala sumber daya dan sarana tertentu yang tersedia memenuhi tujuan-tujuannya tanpa pemborosan dan menghindari ketegangan yang tidak perlu diantara anggota-
anggotanya. Berdasarkan pengertian efektivitas kerja tersebut, dapat dikemukakan
bahwa keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi tergantung pada aktivitas- aktivitas yang dilakukan anggota organisasi, secara tepat sasaran dan tepat waktu.
Oleh karena itu perilaku pegawai yang mengarah pada proses pencapaian tujuan organisasi, harus dikelola sedemikian rupa sehingga membentuk kerja yang
efektif. Kerja yang efektif adalah jawaban positif dari permasalahan-permasalahan bagaimanakah kita dapat memanfaatkan waktu yang telah ditetukan dan apakah
target pekerjaan dapat kita capai atau kita lampaui. Efektivitas kerja individu ini juga akan membentuk efektivitas kerja unit dan efektivitas kerja organisasi.
Efektivitas kerja organisasi selain ditentukan oleh efektivitas sumber daya manusia, juga dipengaruhi oleh efektivitas sumber daya lainnya.
Dengan demikian efektivitas kerja merupakan suatu ukuran pencapaian target dengan baik yang memberikan gambaran mengenai seberapa jauh tujuan
organisasi dapat tercapai secara tepat sasaran dan tepat waktu. Apabila efektifitas kerja dapat ditingkatkan, pencapaian tujuan organisasi lebih optimal.
Universitas Sumatera Utara
21
1.6.4. Pengukuran Efektifitas kerja
Pada dasarnya efektifitas kerja dimaksudkan untuk mengukur hasilpekerjaan yang dicapai sesuai dengan rencana, sesuai dengan kebijaksanaan
ataudengan kata lain mencapai tujuan, maka hal itu dikatakan efektif. Nilai efektifitas
pada dasarnya ditentukan oleh tercapainya tujuan organisasai serta faktor kesesuaiandalam melaksanakan tugas atau pekerjaanya. Jadi efektifitas kerja pada
tiap-tiaporganisasi akan berbeda–beda antara organisasi yang satu dengan organisasi yanglainnya, tergantung pada jenis dan sifat dari pada organisasi yang
bersangkutan. Jika kita ingin mengetahui efektifitas suatu organisasi secara keseluruhan, maka kitamelihat efektifitas di oraganiasasi tersebut, dimana untuk
mengukur efektifitas kerjatersebut telah dilakukan tinjauan yang dibuat oleh Campbell mengenaiberbagai ukuran yang digunakan untuk menentukan
keberhasilan organisasimenghasilkan pengenalan sembilan belas variabel yang digunakan secara luas.
Menurut Champbell yang dikutip Steers 1985 : 45 untuk mengukur efektivitas kerja ada beberapa variabel yang dapat digunakan yaitu :
1. Kualitas kerja
Kualitas dari jasa atau produk primer yang dihasilkan oleh organisasi. Ini mungkin banyak bentuk operasional, terutama ditentukan oleh jenis
produk atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi. 2.
Kesiagaan
Universitas Sumatera Utara
22
Penilaian menyeluruh sehubungan dengan kemungkinan, bahwa organisasi mampu menyelesaikan sesuatu tugas khususdengan baik jika diminta.
3. Semangat kerja
Kecendrungan anggota organisasi berusaha lebih keras mencapai tujuan dan sasaran organisasi termasuk perasaan terikat. Semangat kerja adalah
gejala kelompok yang melibatkan usaha tambahan, kebersamaan tujuan, dan perasaan memiliki. Kelompok bersemangat, sedangkan perorangan
bermotivasi dan puas. Implikasinya semangat adalah bagian dari gejala kelompok.
4. Kepuasan kerja
Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas peranan atau pekerjaanya dalam organisasi. Tingkat puas rasa individu bahwa mereka
mendapat imbalan yang setimpal, dari bermacam-macam aspek situasi pekerjaan dan organisasi tempat mereka berada.
5. Motivasi
Kekuatan kecendrungan seorang individu melibatkan diri dalam kegiatan yang berarahkan sasaran dalam pekerjaan. Ini bukanlah perasanaan senang
yang relatif terhadap hasil berbagai pekerjaan sebagaimana halnya kepuasan, tetapi lebih merupakan perasaan sedia atau rela bekerja untuk
mencapai tujuan pekerjaan. 6.
Efisiensi
Universitas Sumatera Utara
23
Nisbah yang mencerminkan perbandingan beberapa aspek prestasi unit terhadap biaya untuk menghasilkan prestasi tersebut. Contoh berapa biaya
yang dikeluarkan untuk setiap kegiatan.
1.6.5.Hubungan Pengembangan Pegawai Terhadap Efektivitas Kerja
Pengembangan pegawai melalui pendidikan dan pelatihan memiliki manfaat bagi pelaksaksanaan kegiatan karena dengan pendidikan dan pelatihan
mampu memberikan hasil yang baik bagi pegawai maupun bagi organisasi. Dengan adanya pendidikan dan pelatihan tentunyaakan menambah semangat,
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan pegawai dalam melaksananakan tugas-tugasnya dan melalui pendidikan dan pelatihan juga dapat merubah sikap
dan perilaku dari pegawai. Perubahan tersebut lebih mengarah kepada hal-hal yang positif. Pelaksanaan pengembangan pegawai yang didasarkan pada
objektivitas, tranparansi dengan tepat, dapat meningkatkan kompetensi pegawai. Pegawai dapat dan mampu melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan
organisasi dengan cepat dan benar efektif dalam rangkaian proses pencapai tujuan bersama. Oleh sebab itu penulis memberikan sebuah pendapat bahwa
pengembangan pegawai melalui pendidikan dan latihan mampu memperbaiki dan meningkatkan efektivitas kerja sehingga yang menjadi tujuan organisasi dapat
tercapai. Berdasarkan uraian tersebut diatas, jelaslah bahwa pengembangan pegawai
melalui pendidikan dan pelatihan penting untuk dilaksanakan dalam suatu organisasi apabila ingin mencapai efektivitas kerja yang maksimal. Pegawai yang
Universitas Sumatera Utara
24
telah mengikuti pendidikan dan pelatihan tentu akan menambah pengetahuan dan keterampilannya sehingga mampu melaksankan pekerjaan secara efektif.
Efektivitas kerja merupakan hal yang sangat penting diperhatikan oleh pimpinan organisasi. Maka daripada itu pendidikan dan pelatihan secara langsung dapat
mempengaruhi terhadap meningkatnya efektivitas kerja pegawai.
1.7. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban atau dugaan sementara tentang suatu rumusan masalah penelitian yang sebenarnya perlu diuji dan dibuktikan melalui
penelitian. Suatu hipotesis dianggap benar apabila disertai dengan fakta-fakta dan bukti yang nyata. Adapun hipotesis yang penulis kemukakan adalah :
1. Hipotesis Nol Ho
Bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara pendidikan dan pelatihan terhadap efektivitas kerja pada kantor Bagian Umum Sekretariat Daerah
Kabupaten Dairi 2.
Hipotesis Alternatif Ha Bahwa pendidikan dan pelatihan memberikan pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap peningkatan efektivitas kerja pada kantor Bagian Umum Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi
Universitas Sumatera Utara
25
1.8. Defenisi Konsep